Pages - Menu

Halaman

Kamis, 08 Juni 2017

Gara-Gara OTT, DPC Partai Gerindra Surabaya Pelototi Kinerja 5 Kadernya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kasus dugaan suap dari dinas-dinas Propinsi Jawa Timur yang menimpa tersangka Moch. Basuki, Ketua Komisi B dari Fraksi Gerindra DPRD Jatim, membuat kekhawatiran DPC Partai Gerindra Surabaya untuk lebih intens mengawasi 5 kadernya yang duduk di lembaga legislatif Surabaya agar tidak tersangkut kasus serupa.

5 orang kader Partai Gerindra Surabaya tersebut, yaitu BF Sutadi, Ketua Fraksi Gerindra (anggota Komisi D), Dharmawan (Wakil Ketua DPRD), Lutfiyah (Anggota Komisi A), Rio Pattiselano (Anggota Komisi B) dan Endi Suhadi (Anggota Komisi C).

Sekretaris DPC Partai Gerindra Surabaya, A. Hermas Thony, saat digedung DPRD kota Surabaya, Kamis (8/6/2017) sore, menyatakan, kiprah ke 5 kader partai Gerindra, selama 3 tahun lebih menjabat sebagai wakil rakyat, dinilai masih landai-landai saja, kurang maksimal, bahkan cenderung pasif.

Kami dari partai harus kritis, melakukan pembinaan dan pengawasan secara terus menerus. Langkah ini kami lakukan dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat terhadap partai gerindra dan membantu menyelesaikan masalah-masalah yg dihadapi oleh masyarakat Surabaya secara lebih kongkrit, tidak hanya wacana saja.

Anggota Fraksi Gerindra jangan sampai ikut-ikutan digelari rakyat hanya berorientasi pada kinerja dengan potret 4-D (datang, duduk, diam duit), tapi harus berjuang dan terus berjuang untuk kepentingan masyarakat.

Kami ingin mereka membuat laporan tentang kinerja mereka kepada masyarakat, tidak hanya disampaikan melalui forum jasmas saja, tetapi juga melalui media.

“Dipemberitaan media massa, 5 orang ini, jarang memberikan komentar soal pengawasan terhadap kinerja dinas. Apalagi melakukan kontrol dengan turun kelapangan.

Ini justru menjadi pertanyaan,” ungkap AH Thony.

Banyak problem di kota ini yang perlu disoroti dan di awasi pengerjaannya. Bahkan banyak proyek-proyek fisik serta kegiatan sosial di dinas-dinas yang harus mendapat pengawalan penggunaan anggarannya secara detail.

“Saya rasa mereka ‘adem ayem’ dan terkesan diam-diam saja. Ada apa ini. Jangan sampai nanti, tahu-tahu muncul masalah hukum yang mencoreng nama partai,” tandasnya.

Ah Thony menambahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kinerja anggota Fraksi Gerindra DPRD Surabaya. Kiprah mereka sangat diperlukan untuk mempertanggung jawabkan kinerja partai terhadap para konstituens dan pendukung partai.

“Kita punya tanggung jawab kepada para pendukung partai. Untuk itu dalam waktu dekat ini, kita akan evaluasi kinerja para kader partai yang duduk dilembaga legislative,” pungkas Thony. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar