Pages - Menu
▼
▼
Halaman
▼
Pages - Menu
▼
Senin, 05 Juni 2017
Ketua DPRD Jatim Tak Ketahui Ada OTT Di Kantornya
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kabar adanya operasi tangkap tangan (OTT) di lembaga yang dipimpinnya, Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar menyampaikan, dirinya baru mendengar dari anggota dewan.
“Saya hanya mendengar informasi dari teman-teman ( DPRD Jatim),” terang Abdul Halim Iskandar.
Ketua DPW PKB Jatim ini, menegaskan dirinya beserta pimpinan dewan Jatim masih menunggu perkembangan adanya kabar penangkapan itu.
“Kami masih menunggu, informasi akurat seperti apa. Mengenai sikap seperti apa, pimpinan dewan tetap menunggu,” terang Abdul Halim.
Didesak, apakah ada upaya koordinasi dengan institusi Pemprov Jatim maupun usur pimpinan DPRD Jatim, Abdul Halim menyampaikan pihaknya tetap menunggu, kabar pasti dari lembaga anti rasuah.
“Kami tetap menunggu, hasilnya seperti apa. Kita serahkan pada proses,” urai dia.
Seperti diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di dalam gedung DPRD Jatim, Senin (5/6). Kali ini, anggota DPRD Jawa Timur menjadi sasaran penangkapan lembaga antirasuah.
Dalam operasi tangkap tangan, KPK mengamankan dua staf Komisi B (Ekonomi) DPRD Jatim, Agung dan Santoso. Sedang Mohan (satu staf Wakil Ketua DPRD Jatim) juga ikut diamankan lembaga antirasuah. Selain itu, KPK juga menyegel ruangan pimpinan atau Ketua Komisi B DPRD Jatim, yang selama ini dijaga staf Komisi B.
Selain itu, muncul kabar selain penangkapan beberapa staf, KPK juga menangkap meringkus Ketua Komisi B, Mochammad Basuki. Politisi Partai Gerindra ini, dikabarkan saat ini, sudah berada di Jakarta.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari KPK, perihal siapa saja yang ditangkap, termasuk motif dari penyuapan yang melibatkan wakil rakyat tersebut.
Informasi kabarprogresif.com menyebutkan, ada lima orang dari KPK mendatangi ruangan Ketua Komisi B. Setelah beberapa lama di ruangan, petugas KPK membawa pegawai staf Komisi B dan ruangan Ketua Komisi B disegel oleh KPK.
Sejumlah sumber di DPRD Jatim menyebutkan, penangkapan terhadap staf DPRD Jatim dipastikan akan merembet pada banyak persoalan di lembaga wakil rakyat Jatim tersebut.
Menangapi hal itu, sejumlah fraksi di DPRD Jatim langsung melakukan rapat internal. Mereka terkesan panik dengan penangkapan yang dilakukan KPK, akan merembet pada banyak persoalan di dalam gedung wakil rakyat Jatim tersebut. (arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar