Pages - Menu

Halaman

Kamis, 01 Juni 2017

Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Di Mako Lanal Denpasar


KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar, Lantamal V, Kolonel Laut (P) GB. Oka memimpin upacara  bendera peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2017 yang digelar di langan Mako Lanal Denpasar, Bali, Kamis (1/6). Upacara peringatan Harlah Pancasila kali ini diikuti seluruh personel Lanal Denpasar dengan Komandan Upacara (Danup) Kapten Laut (T) Slamet Rijadi.

Menurut Fanlanal Denpasar, peringatan ini sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila, serta menindak lanjuti Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara Nomor : B-437/M.Sesneg/Set/TU.00.04/05/2017 tentang Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2017 dan Pekan Pancasila.
“Saya Indonesia, Saya Pancasila“, adalah tema peringatan kali ini. Hal ini dimaksudkan untuk meneguhkan komitmen kita agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasilasebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam upacara tersebut Danlanal Denpasar membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo yang intinya bahwa Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang di pidatokan Ir. Soekarno. Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 dan Rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945, adalah jiwa besar para Founding Fathers, Para Ulama dan Pejuang Kemerdekaan dari seluruh plosok Nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.

Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas dampai Rote adalah juga keberagaman. Berbagai Etnis, Bahasa, adat Istiadat, Agama, Kepercayaan dan Golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah Kebhineka Tunggal Ika-an kita.

Presiden RI mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong-royong dan toleran.
Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan Indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata Internasional.

Namun demikian, kita juga harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti Pancasila, Anti UUD 1945, Anti NKRI, Anti Bhineka Tunggal Ika.
 Pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan Komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di Bumi Indonesia.

Diakhir sambutannya Presiden RI meminta untuk jaga perdamaian, jaga persatuan dan jaga persaudaraan di antara kita. Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling Toleran dan saling membantu untuk kepentingan bangsa. Mari kita kita saling bahu membahu bergotong royong demi kemajuan Indonesia. Dan selamat Hari Lahir Pancasila. Kita Indonesia, Kita Pancasila. Semua Anda Indonesia, Semua Anda Pancasila. Saya Indonesai, Saya Pancasila. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar