Kamis, 01 Juni 2017
Peringati Hari Kelahiran Pancasila, Lantamal V Gelar Upacara
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Memperingati hari kelahiran Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia , segenap prajurit dan ASN Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V (Lantamal V) Surabaya larut dalam upacara peringatan yang digelar di Lapangan Apel Yos Sudarso Mako Lantamal V, pada Kamis pagi (1/6).
Sebanyak satu SSK perwira gabungan dan kowal, satu peleton pomal Lantamal V, satu SSK bintara, satu peleton tamtama dan satu SSK ASN menjadi peserta upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Seluruh pasukan berada dibawah komando Mayor Laut (K) Nurrohman sebagai Komandan Upacara.
Dalam upacara peringatan tersebut, Asisten Perencanaan (Asrena) Danlantamal V Kolonel Laut (S) Johannes Tambunan selaku Inspektur Upacara membacakan sambutan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo yang didengarkan secara khusyuk oleh seluruh peserta upacara.
Wajar bila seluruh peserta upacara begitu khusyuk mendengar isi sambutan Presiden Jokowi-sapaan karib Presiden RI ke-7 ini. Sebab saat ini bangsa Indonesia tengah mengalami ujian atas keanekaragaman etnis, bahasa, dan adat istiadat yang menjadi kodrat bangsa tercinta ini.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan kepada rakyat tentang arti penting Pancasila sebagai dasar negara yang lahir dari hasil pemikiran para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mampu mempersatukan kita.
Peringatan tersebut dicetuskan Presiden Jokowi oleh karena saat ini kehidupan bernegara dan berbangsa sedang mengalami tantangan dimana kebhinekaan bangsa sedang diuji dengan adanya sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila. Situasi ini juga diperkeruh dengan adanya hoax atau berita bohong yang tersebar di media sosial.
Menghadapi kondisi bangsa saat ini Presiden Jokowi pun menghimbau seluruh rakyat Indonesia untuk memegang teguh Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa, yang dipercaya mampu menghindarkan kita dari radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara seperti yang telah dialami negara lain yang juga memiliki kemajemukan seperti Indonesia.
“ Oleh karena itu saya mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. Adapun ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat ,” himbau mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Presiden Jokowi juga mengaskan jika pemerintah telah mengambil langkah preventif sebagai komitmen penguatan Pancasila melalui pembentukan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila seperti yang tertuang dalam perundangan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2017. Dimana lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang terintegrasi dengan program-program pembangunan.
Diakhir sambutannya Presiden Jokowi kembali menegaskan kepada rakyat Indonesia untuk waspada terhadap segala bentuk organisasi maupun gerakan- gerakan yang anti Pancasila, anti UUD 1945, anti NKRI, dan Anti Bhineka Tunggal Ika. Dan melawan segala upaya penghancuran tersebut dengan menjaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan melaui sikap santun, saling menghormati, saling toleran, serta saling bahu membahu dan gotong royong demi kemajuan Indonesia. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar