Jumat, 02 Juni 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bulan susi Ramadhan, bukannya membuat manusia intropeksi atas segala perbuatan yang selama ini menambah dosanya. Namun kali ini berbeda, perbuatan keji masih terjadi di perumahan elit Kupang Indah XVII nomor 25, Kamis (1/6) malam.

Perumahan elit itu mendadak gempar pasca ditemukannya seorang pembantu rumah tangga (PRT) bernama Ny Busani (48), ditemukan tewas membusuk penuh luka tusuk. Banyaknya luka tusuk ini, semakin menguatkan jika korban dibunuh.

Hanya saja, polisi belum berani memastikan tewasnya warga  Dusun Kombongan Desa Pondok Rejo, KecamatanTempurejo, Kabupaten Jember ini, dibunuh karena dendam atau korban pelaku perampokan (curas), masih belum diketahui. Dugaan korban ini dibunuh, setelah tim Inafis Polretabes dan dokter RS Dr Soeto melakukan otopsi dan menemukan 30 tusukan di tubuh korban.

"Hampir bisa dipastikan, jika korban meninggal karena dibunuh. Sebab, pada tubh korban ditemukan banyak luka luka tusuk,” ujar AKBP Shinto Silitongan, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Jumat (2/6).


Berdasarkan hasil otopsi, luka tusuk pada korban menurut Shinto, ditemukan pada bagian kepala, leher, lengan dan telapak tangan korban. Bahkan luka tusuk yang ada itu terlihat jelas dengan berbagai ukuran. Melihat cara pelaku memperlakukan korban dengan sadis itulah yang kini tengah didalami polisi.

"Paling dominan luka tusuk terlihat di kepala, jumlahnya ada puluhan," sambung lulusan Akpol tahun 1991 ini.

Masih kata Shinto, untuk bisa mengungkap kasus ini diperlukan waktu. Sebab, ketika jenazah ditemukan sudah dalam keadaan rusak alias sudah membusuk. Dari bau busuk yang menyebar inilah, kematian Ny Busani bisa terungkap. Diduga, korban tewas sudah beberapa hari lalu. Polisi juga menemukan ceceran darah korban dari dapur hingga depan kamar korban.


Hingga berita ini diturunkan, polisi fokus menguji dua motif penyebab pelaku menghabisi korban. Pertama motif dendam, karena di tubuh korban ditemukan banyakluka tusukan sajam. Kemudian yang kedua, dugaan pencurian dengan kekerasan (curas), seperti perampokan.

"Ada barang korban hilang seperti HP dan perhiasan. Sementara majikan korban bilang setiap hari komunikasi dengan HP. Bahkan majikan juga pernah memberi perhiasan. Dua barang itu hilang,” sahut Shinto.

Dalam kasus ini, polisi juga mengaku kesulitan untuk bisa lebih cepat mengungkap pembunuhan ini. Karena di lokasi kejadian, korban tinggal seorang diri. Sedangkan majikan korban, tinggal di rumah lainnya, Wisata Bukit Mas.Di lokasi kejadian, pemilik rumah juga tidak memasang kamera pengintai (CCTV). Sementara, CCTV dapat ditemukan di lokasi perumahan.

“Ada CCTV di perumahan, jaraknya 8 sampai 9 meter,” tambah Shinto.

Dalam olah TKP, polisi menemukan barang bukti berupa gagang sabit. Benda itu ditemukan di atas dapur. Sedang sabitnya, ditemukan tak jauh  dari mayat korban. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive