Pages - Menu

Halaman

Rabu, 07 Juni 2017

Tim Anti Bandit Ungkap Siapa Pembunuh PRT Kupang Indah Cuma Tiga Hari


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tiga hari pasca ditangkapnya Solikah Indah (18), terduga pembunuh Busani (48), pembantu rumah tangga (PRT) di Jalan Kupang Indah XVII/25 pada Kamis, 1 Juni 2017 lalu, Rabu (7/6) sekitar pukul 00.30, Solikah mengakui perbuatannya. Tersangka mengaku nekat membunuh karena dendam dengan korban lantaran kejelekannya diceritakan ke pembantu sekitar perumahan.

Tersangka kesal karena selalu ditagih soal kalung milik korban yang dipinjamnya sejak Maret 2017. Sementara kalung itu, sudah dijual oleh tersangka. Ketakutan lain, tersangka takut jika ancaman korban mengadukan dirinya ke majikan lantaran sering membawa pacarnya masuk ke dalam kamar, terbukti.

“Saya menyesal Pak. Sebenarnya saya tidak punya maksud untuk membunuh,” kata Solikah, Rabu (7/6), di Mapolretabes Surabaya.

Tersangka dengan korban adalah teman sesama pembantu rumah tangga di lingkungan Kupang Indah XVII. Rumah tempat bekerja korban dengan tempat bekerja tersangka, hanya berjarak dua rumah. Meski polisi sudah mengantongi pentunjuk yang mengarah pada Solikah adalah pelakunya, tersangka terus menyangkal.

Tim Anti Bandit Satreskrim berhasil mengungkap kasus pembunuhan ini, setelah menelusuri keberadaan kalung korban yang hilang. Petugas menelusuri sampai ke rumah korban di Jember dan rumah pacar tersangka, Sugiono (19) di Blora Jawa Tengah. Sang pacar, bahkan  pernah ditujukkan kalung oleh tersangka.

“Tiga hari lalu, tersangka ini sudah kita amankan. Namun, kita masih butuh data yang akurat untuk membuktikan jika dia ini adalah pelaku tunggal dalam kasus pembunuhan berencana. Motifnya dendam, pelaku kesal dengan korban. Tersangka emosi, lalu membunuh korban dengan melukainya memakai pisau dan celurit,” ujar Kombes Pol M Iqbal, Kapolrestabes Surabaya, Rabu (7/6).

Seperti dibeberkan pelaku kepada polisi, tersangka masuk ke rumah korban pada Kamis (1/6), sekitar pukul 20.00. Di depan rumah majikan korban, tersangka mengetuk pintu pagar dengan gembok yang menempel di pagar. Korban yang mengetahui jika ketukan di pintu itu adalah tersangka, korban lalu menyahut dengan mempersilahkan masuk. Ketika masuk, tersangka mendapati korban sedang mencuci piring.

Tersangka lalu mengambil celurit dan menghujamkan ke arah leher korban sebanyak dua kali sampai terjatuh. Lalu, tersangka menyeret korban ke belakang dan kembali menghujamkan pisau berkali-kali ke arah wajah dan kepala korban. Setelah tak bernyawa, korban diseret sampai ke depan pintu kamar korban. Korban lalu dimasukkan ke dalam kamar dan di kunci.

“Dari hasil otopsi, ditemukan 48 tusukan. 40 tusukan ditemukan dibagian kepala. Sisanya,  4 di lengan kanan, 1 lengan atas kiri, 1 di jari jempol dan 1 di betis kiri,” sambung AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya.

Untuk mengungkap kasus ini, Shinto membenarkan jika pacar pelaku pernah mengatakan akan membunuh korban jika terus ditagih soal kalung.

"Tersangka ini pernah mengungkapkan kekesalannya atas sikap korban ke pacarnya dan ingin membunuhnya. Jadi tersangka sudah merencanakan sebelumnya," aku Shinto.

Tidak hanya itu, pihkanya juga mempelajari karakter luka yang begitu banyak di tubuh korban akibat tusukan sajam. Berdasarkan referensi, luka pembunuhan yang banyak itu identik dengan pelaku perempuan.

Petunjuk lainnya, polisi juga mendapatkan foto di akun facebook pelaku yang memakai kalung milik korban. Elsa, majikan korban, bahkan membenarkan jika model kalung itu identik seperti yang diberikan kepada korban. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar