Senin, 17 Juli 2017
Home »
Kriminalitas
» Kapolrestabes : Kasat Reskrim Baru Harus Lebih Garang Tumpas Kejahatan
Kapolrestabes : Kasat Reskrim Baru Harus Lebih Garang Tumpas Kejahatan
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Mohammad Iqbal meminta kasat reskrim baru AKBP Leonard Sinambela yang kemarin menggantikan AKBP Shinto Silitonga, harus lebih garang dalam menumpas kejahatan di Surabaya.
Selama ini, Iqbal mengakui angka kejahatan di Surabaya menurun ketika bekerjasama dengan Shinto. Ratusan pelaku kejahatan yang selama ini meresahkan warga Surabaya berhasil digulung. Di sisi lain, nama nama Leonard Sinambela, juga bukan orang baru di Surabaya.
Leo-begitu biasa disapa-sempat mengukir sejumlah prestasi ketika menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Surabaya Selatan dikala Kapolres AKBP Bahagia Dachi. Salah satunya, Leo berhasil menggulung komplotan pelaku gendam 20 TKP jaringan antarkota antarpulau (Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya dan Malang) dengan kerugian miliaran rupiah yang kala itu meresahkan warga Surabaya.
"Pak Shinto, mampu menerjemahkan perintah saya secara taktis. Terbukti, tim Antibandit yang dibentuknya, berhasil mengamankan ratusan pelaku curas, sekaligus ditindak tegas. Saya berharap, Pak Leo bisa sejajar, bila perlu melebihi," ujar mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini, usai serah terima jabatan kasat reskrim di Aula M Yasin, Polrestabes Surabaya, Senin (17/7).
Lanjut mantan Kapolres Sidoarjo dan Kapolres Gresik ini, ia mengakui dan tidak meragukan sepak terjang Shinto. Untuk itu, Iqbal berpesan kepada Leonard untuk bisa lebih baik atau dua kali lipat dalam mengamankan kota Surabaya.
"Pak Leonard harus lebih (kereng) atau tegas dalam memberi rasa aman warga kota. Jangan biarkan kejahatan jalanan merusak lagi keamanan kota Surabaya yang sudah kondusif," pinta mantan Kasat Lantas Polwiltabes Surabaya ini.
Sementara itu, Leonard mengakui jika maraknya bandit jalanan masih menjadi perhatian dirinya. Ia berjanji, tidak bakal memberi ruang gerak dan mengampuni aksi bandit yang selalu meresahkan masyarakat.
"Kejahatan konvensional seperti C3 (Curat, Curas dan Curanmor) masih menjadi fokus reskrim. Kejahatan ini masih selalu dirasakan masyarakat, karena bisa mengakibatkan kehilangan harta benda dan korban jiwa," ujar Leonard.
Menurutnya, ia mempertahankan keberadaan tim Antibandit yang sudah dibentuk Shinto Silitonga. Sepak terjang tim ini sudah dirasakan masyarakat dan bisa menekan tindak kejahatan jalanan di Surabaya. Tim ini kata Leonard, akan dipersolid karena kiprahnya mampu menjaga Surabaya tetap aman.
"Saya mohon dukungan, ini tugas dan amanat berat. Tapi, saya yakin bisa dan mampu menjalankan tugas ini. Anggota reskrim di Polrestabes sudah teruji dan hebat-hebat," tutur mantan Wakasat Narkoba Polrestabes Surabaya ini.
Di Surabaya, lanjutnya, selain bandit jalanan juga masih banyak permasalahan lain yang menjadi perhatian masyarakat. Seperti kejahatan penipuan dan penggelapan dan sengketa tanah.
"Masalah pangan tetap menjadi perhatian kita, bahkan akan kita pertajam lagi. Jangan sampai ada penimbunan beras yang mengakibatkan gejolak di pasaran atau masyarakat," pungkasnya. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar