Pages - Menu

Halaman

Selasa, 25 Juli 2017

Ketua Korcab V Hadiri Pengarahan Pangarmatim kepada Kowal Wilayah Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ketua Koordinator Cabang V  Daerah Jalasenastri Armada Timur (DJAT) Ny. Herniwati Edi Sucipto mendampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armada Timur (KDJAT) Ny. Ina Darwanto menghadiri pengarahan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P., kepada anggota Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal) Wilayah Surabaya yang dihelat di gedung PTA Koarmatim, Ujung Surabaya, Selasa (25/7)

Tampak hadir dalam pengarahan tersebut Kasarmatim beserta istri, Danguspurlaarmatim beserta istri, Danguskamlaarmatim, Irarmatim beserta istri, para Asisten pangarmatim beserta istri, Wadan Lantamal V Kolonel Marinir Nana Rukmana, S.E. dan  Aspers Danlantamal Vkolonel Laut (KH/W) Tresna Kusumawati, S.Pd.,M.A.P. dan pejabat Koarmatim lainnya.

Menurut Pangarmatim, acara yang diselenggarakan hari ini merupakan kesempatan yang baik baginyauntuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan seluruh anggota Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) Mako Koarmatim, Lantamal V, Lanal Malang dan Lanal Batuporon. Pada kesempatan tersebut, Pangarmatim menyampaikan beberapa hal yang perlu diketahui dan dipedomani oleh anggota Kowal agar dapat diimplementasikan dalam kehldupan sehari-hari.

Pangarmatim mengharapkan Kowal dapat mengoptimalkan perannya, di mana aktifitas dan kegiatan sehari-hari akan mencerminkan perilaku kedisiplinan, kepedulian, dedikasi, loyalitas dan tanggung jawab individu. Setiap anggota kowal dalam berprilaku harus sesuai dengan peran dan fungsinya sebagaimana yang terkandung dalam motto kowal

“Pengabdian dan Kehormatan  Adalah  Jiwaku“. “Kalimat tersebut mengandung makna yang tinggi, cermati dan resapi makna kalimat tersebut, pedomani bahwa seorang anggota militer dalam melaksanakan tugasnya dilaksanakan tanpa pamrih dan tiada batas di manapun berada dan bertugas,” terang orang nomor satu dijajaran Koarmatim ini .

Kowal sebagai prajurit srikandi laut dan sebagai wanita Indonesia yang berkepribadian sapta marga lanjutnya, harus senantiasa tampil sebagal sosok prajurit yang memiliki pola pikir, pola sikap dan pola tindak sesuai nilai-nilai luhur budaya bangsa dengan menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran. Pola sikap prajurit kowal harus hencerminkan watak seorang ksatria dan memancarkan keanggunan seorang wanita lndonesia yang artinya bahwa prajurit kowal harus tampil dengan kepribadian wanita Indonesia sejati, yakni bertata susila, setia dan loyal serta memiliki etos kerja tinggi.

Prajurit kowal harus memiliki kemampuan sesuai profesinya secara optimal dalam mengemban setiap tugas yang dipercayakan kepadanya guna pencapaian tugas TNI AL. Kowal juga harus melakukan suatu tugas yang sama dengan tugas prajurit laki-laki dan dapat ditugaskan di mana saja di wilayah NKRI baik sebagai pengawak organisasi TNL AL, maupun sebagai penggerak alat utama sistem senjata (Alutsbta) yang dlmlliki TNI AL.

Oleh karena itu, Kowal pun diberikan kesempatan dan peluang yang sama dengan prajurit pria dalam mengukuti berbagai jenjang pendidikan sesuai latar belakang keahliannya atau kecabangannya, hendaknya hal ini dapat mendorong kesadaran kowal untuk terus meningkatkan  intelektual dan profeslonalisme sesuai standar kompetensi yang dipersyaratkan, agar mampu ditempatkan di berbagai bidang penugasan secara optimal.

Tugas dan tanggung jawabnya sebagai prajurit kowal mempunyai peran ganda. Satu sisi kowal adalah seorang prajurit, sementara sisi yang lain Korps Wanita Angkatan Laut adalah seorang ibu dalam keluarga dan anggota masyarakat. Peran tersebut harus dijalankan secara simultan dan proporsional agar selalu selaras dan seimbang. Ketika menjalankan tugasnya pada jam-jam kedinasan, maka laksanakan tugas tersebut secara profesional, dan ketika kembali ke rumah maka perankanlah sebagai ibu rumah tangga yang baik. Begitu juga ketika harus bermasyarakat, maka luangkan waktu untuk bersosialisasi sehingga keberadaan kalian diterima di lingkungan masyarakat.

Bagi prajurit kowal yang sudah berkeluarga, Pangarmatim menekankan para Kowal untuk menjadikan suami sebagai imam dalam rumah tangga, tetaplah belajar, merawat dengan baik, tingkatkan wawasan, selalu berusaha dalam meningkatkan pelayanan, pengabdian terhadap suami dan keluarga.

“Jadilah istri yang dapat diajak bicara atau sebagai teman diskusi, sehingga suami tidak akan mencari teman diskusi di tempat lain. Ingat, bahwa ketidakharmonisan dalam keluarga akan sangat berdampak buruk pada diri sendiri, keluarga dan terutama anak-anak kita, sementara bagi prajurit kowal yang masih bujangan atau masih tinggal di mess, ikuti segala peraturan yang ada, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, buat suasana yang nyaman selama tinggal di Mess,”pungkasnya. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar