Jumat, 07 Juli 2017
- Jumat, Juli 07, 2017
- progresifonline
- Nasional
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Hampir tiga bulan penyelidikan, polisi belum juga berhasil mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Hingga saat ini, polisi belum bisa mengidentifikasi penyerang menggunakan air keras itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah memeriksa 21 toko kimia yang ada di sekitar rumah Novel. Hal itu dilakukan untuk mencari petunjuk dalam mengidentifikasi potensial pelaku.
"Kita cek siapa saja yang beli (air keras cairan asam sulfat) hari itu. Kita sedang mendatanya pelan-pelan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (6/7/2017).
Pemeriksaan itu dilakukan terhadap toko bahan kimia yang menjual jenis air keras yang digunakan untuk menyerang Novel Baswedan, yakni H2SO4 atau asam sulfat. Pemeriksaan dilakukan dengan menelusuri data transaksi pembelian barang tersebut.
Rencananya, data-data yang terkumpul dari toko kimia itu akan dipadukan dengan hasil keterangan saksi-saksi, termasuk tiga sketsa wajah terduga pelaku yang telah selesai di gambar.
"Kami masih nunggu data dari toko kimia. Ada beberapa toko kimia yang sudah melapor," kata dia.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang orang tak dikenal menggunakan air keras pada Selasa, 11 April 2017. Penyerangan terjadi saat Novel baru saja keluar dari masjid di kompleks perumahannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, usai melaksanakan salat Subuh berjemaah.
Hingga saat ini, Novel masih menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Singapura akibat luka parah di bagian wajah dan matanya. Sementara polisi belum juga mengungkap siapa pelakunya. (rio)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar