KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tak henti-hentinya inovasi yang diluncurkan Kantor Imigrasi Klas I Khusus surabaya demi melayani kemudahan masyarakat untuk mendapatkan paspor.
Kali ini terobosan baru dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya. Setelah tak ada lagi antrian bagi pemohon paspor walk-in (datang langsung) dengan digantikan mendaftar online, imigrasi memberikan pelayanan tambahan sejak 30 Oktober 2017.
Pemohon yang sudah diberikan surat bukti pengantar pembayaran ke bank setelah proses wawancara dan foto, bisa langsung melakukan pembayaran PNBP (penerimaan negara bukan pajak) ke mobil PT Pos Indonesia yang sudah stanby di kantor imigrasi.
“Kami hanya ingin memberikan kemudahan bagi pemohon. Pemohon tidak usah bingung mencari bank, pembayaran bisa dilakukan di mobil Pos Indonesia yang sudah siap melayani pembayaran,” ujar Wardhani, Kabid Lalu Lintas Status Keimigrasian (Lalintuskim) mendampingi Kakanim, Tarmin M Satiawan, Selasa (31/10).
Lanjut Wardhani, selama ini ia kerap mendapat masukkan dari pemohon terkait masalah pembayaran paspor di bank. Terkadang, setelah menerima kwitansi pembayaran, pemohon kesulitan mencari bank. Atas dasar itulah, imigrasi membuat inovasi.
Menurutnya, bentuk kerjasama antara Dirjen Imigrasi dengan PT Pos Indonesia ini, merupakan langkah awal setelah kantor imigrasi berpindah di Jalan Juanda, Sidoarjo.
“Kondisi tempat kami memang kurang memadai, kami mengakui hal itu. Karena belum bisa memberikan kenyamanan, makanya kami memberikan kemudahan lainnya. Bahkan, setelah dibayarkan juga bisa mengantar paspor ke rumah sesuai jarak tempuh untuk menentukan biaya,” sahut mantan Kepala Kantor Imigrasi di Banjarmasin ini.
Hari pertama pelayanan, unit mobil PT. Pos Indonesia melayani 88 orang pemohon yang memanfaatkan pembayaran PNBP. Sedangkan pemohon yang ingin paspor diantarkan ke rumah, berjumlah 44 orang. Sayangnya, unit mobil ini hanya melayani sampai pukul 15.00. Sedangkan untuk pembuatan paspor online, bisa sampai pukul 18.00.
“Ini kan baru hari pertama, nanti akan kita evaluasi kembali. Karena dalam sehari, kita melayani sekitar 250 sampai 300 pemohon. Otomatis, ada yang selesai foto dan wawancara di atas jam 3. Mudah-mudahan, ke depan bisa teratasi semuanya,” pungkas Wardhani. (arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar