Senin, 02 Oktober 2017
- Senin, Oktober 02, 2017
- progresifonline
- Hankam
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) Pasca ditetapkannya status Gunung Agung menjadi awas ribuan warga mengungsi di berbagai titik yabg ditentukan, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Denpasar Lantamal V Kolonel Laut (P) GB. Oka mendampingi Kabakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo mendatangi kamp pengungsian dan menyambangi Posko Bantuan Bencana Erupsi Gunung Agung di Tanah Ampo Karang Asem Bali kemarin.
Peninjauan tersebut sekaligus menyerahkan bantuan yang diterima langsung oleh Bupati Karang Asem I Gusti Ayu Mas Sumatri, S.Sos., M.AP, serta meminta personelnya di Bali untuk bergerak cepat membantu para pengungsi.
Selain itu Kabakamla RI juga mengunjungi titik pengungsian yang berada di Lapangan Ulakan, Manggis, Karangasem, Bali didampingi oleh Deputi Inhuker Irjen Pol Abdul Ghofur, Kabiro Umum Laksma TNI Suradi dan Kabiro Perencanaan Laksma TNI Wayan Warka.
"Bakamla RI memang bertugas untuk melakukan patroli keamanan dan keselamatan laut, tapi tidak hanya itu yang kami lakukan. Kami juga peduli terhadap situasi keamanan dan keselamatan secara umum," kata Kabakamla RI dalam keterangannya.
"Apalagi ada SPKKL Bakamla di Bali. Kami cek situasi dan kondisinya secara langsung. Kami gerakkan dan kami pimpin langsung personel turun ke lapangan untuk memberikan bantuan langsung ke para pengungsi," sambung Laksamana Bintang Tiga itu.
Sebagai wujud peduli, mereka terjun langsung untuk melakukan aksi nyata di lapangan memberikan bantuan kepada para pengungsi berupa sejumlah alas tidur, bantal, dan selimut pun dibagikan untuk mendukung kebutuhan para pengungsi.
Kehadiran pejabat pusat yang didampingi Bupati Karang Asem serta Danlanal Denpasar tersebut terlihat menyatu dengan masyarakat terdampak bencana tersebut. Hal itu terlihat dalam suasana keakraban ketika bantuan dibagikan kepada para pengungsi.
Dalam kesempatan itu pula Kepala Bakamla tak henti memberikan support dan dukungan moril agar masyarakat yang saat ini sedang mengungsi tak kehilangan semangat meskipun sedang berada di kamp pengungsian, dan meninggalkan rumahnya.
Status awas merupakan status dengan kondisi dan situasi yang paling memungkinkan untuk terjadinya erupsi pada gunung terbesar di Bali yang berada di Karangasem ini.
Pemerintah sudah menetapkan zona aman dengan jarak 12 km dari Gunung Agung. Bakamla RI sendiri memiliki Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) di Kabupaten Karangasem yang berada di radius 19 km dari Gunung Agung.
Ditempat yang sama Danlanal Denpasar juga menyampaikan, Lanal Denpasar yang berada di Bali juga membantu dan menempatkan personelnya yang dibantu oleh adik-adik dari Saka Bahari di Posko Tanah Ampo untuk membantu kegiatan pendistribusian logistik untuk para pengungsi erupsi Gunung Agung serta Lanal Denpasar juga membangun tenda-tenda pengungsian yang ada di Mako Lanal Denpasar untuk mengantisipasi pengunsi yang datang apabila gunung Agung sewaktu waktu meletus. (arf)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar