Pages - Menu

Halaman

Jumat, 24 November 2017

RS PHC Surabaya Sosialisasi Kesehatan Kepada Pekerja Pelabuhan

Berangkat, Bekerja dan Pulang dengan selamat



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kita tidak tahu kapan akan celaka, tapi kita tahu bagaimana supaya tidak celaka. Sayangi diri anda dan keluarga anda dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan saat bekerja.

Pesan itulah yang selalu diucapkan dokter Rini saat memberikan materi edukasi kesehatan: mengenal tanda-tanda tubuh sebelum anfal, di Terminal Mirah Pelabuhan Tanjung Perak Jumat (24/11).

Tim medis RS PHC Surabaya dari PT Pelindo Husada Citra (PT PHC) bekerja sama dengan PT Adi Nusantara Logistik  dan PT Adimas Bahtera Harapan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi atau edukasi kesehatan kepada 50 pekerja Pelabuhan Tanjung Perak. Sosialisasi yang disampaikan oleh dr. Rini Murtisari, dokter IGD RS PHC Surabaya ini bertujuan untuk meminimalisir angka kecelakaan kepada para pekerja pelabuhan terutama untuk kegiatan stevedoring.

Pasalnya kecelakaan pernah terjadi pada pekerja pelabuhan saat melakukan proses bongkar kendaraan dari kapal ke tempat tujuan.

“Akibatnya perlu diadakan evaluasi agar kejadian yang sama tidak terulang kembali”, terang salah satu panitia pelaksana kegiatan Selain itu, manajemen logistik perlu memperkenalkan prinsip K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) kepada para pekerja pelabuhan.

Dokter Rini begitu ia sering disapa, menjelaskan bahwa anfal memiliki pengertian suatu keadaan tidak sadar atau sering disebut pingsan mendadak bagi orang-orang awam.

" Tanda-tanda awal sebelum anfal antara lain adalah kesemutan pada setengah bagian wajah, jalan sempoyongan, rasa berputar, penglihatan ganda, dan penyempitan pandangan." ungkapnya. 

Dalam rangka mengatasi kecelakaan akibat anfal, ia juga menyampaikan aperlu dilakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tekanan darah, Frekuensi denyut nadi dan pernafasan sebelum bekerja.

“Seharusnya sebelum bekerja semua pekerja sudah dipastikan fit to work, pemeriksaan tersebut bisa didapatkan di klinik khususnya di klinik K3 perusahaan” jelas Dokter Rini

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari para peserta sosialisasi, salah satunya adalah dari Teguh (45) tentang pengaruh minuman kopi dan suplemen kesehatan terhadap kesehatan.

Dengan tegas Dokter Rini menjawab bahwa kopi mengandung zat yang dinamakan kafein, dan tubuh hanya mampu menyerap kafein sebesar 0,5 mili.

“Jika terlalu banyak maka akan terjadi overdosis yang dapat menyebabkan jantung berdebar, migrain, dan sering buang air kecil sehingga dapat mengganggu terhadap pekerjaan.”tegasnya.

Tak hanya maslah kopi, namun kata Dokter Rini minuman bersuplemen juga dapat merusak  ginjal.

“Jika ginjal tidak mampu lagi menyaring darah, maka yang beredar dalam darah kita adalah racun. Efek yang dapat terjadi yaitu lemas, pusing anemia dan masih banyak lagi”, sambungnya.

Untuk mencegah kantuk dan menjaga stamina, Dokter Rini memberikan saran agar  makan makanan yang bergizi seimbang dan rutin berolahraga serta istirahat yang cukup. Zat suplemen bisa didapatkan dengan cara aman melalui Vitamin C atau Vitamin B Kompleks yang sesuai dengan dosis yang disarankan.(arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar