Rabu, 22 November 2017
Rabu, November 22, 2017
progresifonline
Metropolis
No comments
KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Masyarakat Kota Surabaya diimbau untuk mewaspadai potensi timbulnya penyakit di musim hujan. Terutama penyakit yang ditularkan oleh binatang. Kewaspadaan ini bisa dimulai dengan membiasakan hidup bersih di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita menyampaikan, tidak hanya nyamuk yang selama ini menjadi penular penyakit demam berdarah atau cikunguya, tikus juga bisa menjadi perantara penyakit. Menurutnya, tikus bisa menyebabkan penyakit leptospirosis bila ternyata urine/darahnya mengandung bakteri lestospira.
Seperti kejadian yang terjadi pada keluarga di Dukuh Karangan Gang 5 RT 10/ RW 03, Kelurahan Babatan, Kecamata Wiyung, yang diduga terjangkit virus tikus. Menurut Febria, untuk kejadian yang menimpa keluarga di Kelurahan Babatan tersebut, masih di duga (terjangkit leptospirosis).
“Sudah dilakukan pemeriksaan cepat (rapid test) ibu nya (Suparmi) dan negatif. Kalau untuk bapaknya masih suspect karena belum ada hasil ceknya, itu hasilnya nanti 7-10 hari. Untuk tikusnya, kami sudah ambil untuk dicek ke Salatiga guna melihat apakah ada bakteri lestospira,” ujar Febria Rahmanita kepada wartawan di lokasi, Selasa (21/11).
Menurut Febria, di kawasan tersebut memang banyak ditemukan tikus. Menurutnya, dari upaya yang dilakukan petugas Linmas dan warga, kemarin ditemukan 20 tikus dan delapan tikus pada hari ini.
“Untuk daerah sini akan kami pantau selama 15 hari ke depan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan,” sambung dia.
Selama ini, sambung Febria, Dinkes Kota Surabaya rutin melakukan penyuluhan setiap pekan kepada warga. Ada kader lingkungan dan juga dari Puskesmas yang turun mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Termasuk imbauan untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan membersihkan barang-barang yang tida terpakai di dalam rumah.
“Kami lakukan penyuluhan setiap pekan terkait kebersihan lingkungan. Tikus itu senang bercampur dengan dengan barang-barang kotor. Jadi satu-satunya cara untuk pencegahan adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya di dalam rumah, tetapi juga di lingkungan sekitar rumah,” sambung pejabat yang baru menunaikan ibadah haji ini.
Terkait penyakit yang diakibatkan oleh virus tikus, Febria menjelaskan bahwa gejalanya hampir mirip dengan flu. Juga dibarengi dengan mata merah dan bial didiagnosa lanjut, matanya agak kuning.
“Langkah pertama yang dilakukan begitu ada gejala panas, segera bawa ke Puskesmas untuk dilakukan diagnosa. Dan yang kedua, yang paling penting jaga kebersihan. Tumpukan barang yang nggak terpakai itu dibuang,” sambung pejabat yang juga dokter gigi ini.
Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser menambahkan, ketika ada informasi terkait kejadian di Dukuh Karangan Gang 5 RT 10/ RW 03, Kelurahan Babatan, Kecamata Wiyung, personel dari Linmas dan Penanggulangan Bencana langsung melakukan pembersihan bersama warga di lokasi rumah.
“Kemudian dilakukan renovasi rumah oleh personel penanggulangan bencana Linmas dan kecamatan,” jelas Fikser.
Terkait usulan untuk rehabilitasi rumah melalui program RSDK (Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh) nya Dinas Sosial Kota Surabaya, Fikser menyebut belum bisa dilaksanakan karena kelengkapan administrasi. Sebab, rumah tersebut merupakan milik saudaranya yang kemudian diizinkan dipakai.
“Sementara kalau untuk renovasi rumah, itu jadi milik yang bersangkutan dan proses administrasinya jelas. Jadi yang bisa dilakukan pemkot adalah memplester lantai dan dinding. Sebenarnya secara fisik, rumahnya masih layak, hanya kebersihannya,” sambung Kabag humas. (arf)
Related Posts:
Khofifah Sebut Penambahan Libur Lebaran Tidak Relevan Diterapkan di JatimKABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memastikan tidak ada penambahan masa libur Idul Fitri. Bahkan ia menyebut kebijakan itu sangat tidak relevan diterapkan di Jatim karena tidak… Read More
Pemkot Surabaya Gelar Operasi Yustisi Besar BesaranKABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur menggelar operasi yustisi besar besaran di semua wilayah. Hal ini untuk mengantisipasi masuknya warga dari luar Surabaya yang tidak memiliki identitas."Kami … Read More
Cegah Wabah PMK, PD RPH Surabaya Cek Dokumen Hewan hingga Penyemprotan Disinfektan KandangKABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya mewaspadai merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang 1.247 hewan ternak di 4 wilayah Jawa Timur. Dalam melakukan penc… Read More
DKPP Surabaya Respons Cepat Cegah Masuknya Penularan Virus PMKKABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) ke Kota Pahlawan. Ini sebagai bentuk re… Read More
Pimpin Apel, Khofifah: Tak Ada Tambahan Hari Libur atau WFH di Jatim!KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Mengawali hari pertama masuk kerja pascalibur Lebaran 2022, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin Apel Pagi sekaligus Halal Bihalal yang digelar di halaman Kantor Gubernur Jatim,… Read More
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar