Pages - Menu

Halaman

Rabu, 20 Desember 2017

Besok, Seluruh Elemen dan Ormas Gelar Doa Bersama Pembangunan Masjid As-Sakinah


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rencananya besok, kamis (21/12/2017) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama anggota DPRD Kota Surabaya dan sejumlah organisasi masyarakat (Ormas), seperti PC GP Ansor kota Surabaya, Pemuda Muhammadiyah, komunitas seniman akan menggelar doa bersama untuk mengawali perluasan pembangunan Masjid As-Sakinah di kompleks Balai Pemuda.

Namun perluasan Masjid As-Sakinah sempat ditentang oleh komunitas seniman. Karena akan memangkas kantor sekretariat Dewan Kesenian Surabaya (DKS) dan Bengkel Muda Surabaya (BMS).

Saat hearing di Komisi C DPRD Surabaya Rabu (20/12/2017) sempat berlangsung alot dan diwarnai kericuhan, namun akhirnya menghasilkan solusi penengah.

Pemkot Surabaya menjanjikan bahwa DKS dan juga BMS tidak akan keluar dari Balai Pemuda meski gedung sekretariat mereka bakal terbongkar seiring dengan perencanaan perluasan masjid As - Sakinah dan juga gedung baru DPRD setinggi tujuh lantai.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Widodo Suryantoro mengatakan bahwa Pemkot akan mempertahankan DKS dan BMS untuk tidak berpindah dari Balai Pemuda. Mereka diberikan fasilitas ruang untuk menempati Gedung Merah Putih.

"Kami tidak berniat untuk memindahkan mereka untuk keluar dari Balai Pemuda. Hearing ini tepatnya adalah mencarikan solusi, dengan semangat yang sama yaitu memajukan dan mengembangkan kesenian di Surabaya," ucap Widodo.


Namun untuk penempatan di Gedung Merah Putih untuk DKS dan BMS ini sifatnya sementara. Sebab dari Pemkot sendiri sudah menyiapkan alternatif gedung pengganti sekretariat DKS dan BMS menyatu dengan gedung DPRD kota Surabaya yang baru setinggi tujuh lantai tersebut.

"Yang sekarang rancu itu adalah adanya rencana pembangunan Gedung Kesenian Surabaya di Hi Tech. Kami bukan berniat memindahkan DKS dan BMS di sana, tapi Gedung Kesenian itu untuk wadah latihan dan pertunjukan mereka," kata Widodo.

Tidak hanya itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Eri Cahyadi mengatakan dalam rencana awal, desain pertama, dari gedung baru DPRD ada ruang untuk DKS dan BMS di dua lantai setengah.

"Rencana itu sudah kami sampaikan ke wali kota juga, saya sampaikan bahwa ada 2,5 lantai gedung DPRD yang baru diantaranya adalah untuk DKS dan BMS, jadi tidak keluar dari Balai Pemuda," kata Eri.

Eri  kembali menegaskan memasukkan DKS dan dalam perencanaan di gedung baru dewan, sesuai saran DPRD agar mereka tidak sampai keluar komplek Balai Pemuda.

"Nanti kita akan undang DKS dan BMS untuk bicara bersama. Supaya bisa disesuaikan kebutuhannya seperti apa. Tadi sempat ada pertimbangan kalau jadi masuk ke gedung tujuh lantai itu, aksesnya mau di pisah agar tidak menjadi satu, maka kita akan bicarakan," kata Eri.


Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji. Ia mengatakan, perubahan rencana pembangunan DPRD ini sudah diubah sebanyak tiga kali. Menurut politisi PDIP ini, revisi ini merupakan bentuk akomodir suara dan kebutuhan masyarakat dan kelompok.

"Artinya masukan semua kita tampung, dari ulama, dari komunitas, dari seniman. Kita mencari jalan keluar terbaik dan bagaimana yang benr," ucap Armuji.

Dalam hearing yang dilakukann siang ini, sudah disepakati bahwa DKS dan BMS untuk tidak keluar di Balai Pemuda. Selain itu perluasan masjid tetap akan dilakukan dan DKS juga BMS akan mendapatkan tempat di Balai Pemuda.

"Gedung DPRD  yang baru tidak akan memakan lahan Balai Pemuda. Tapi mengepras lahan belakang kantor kita eksisting, kantor sekwan dan banmus yang akan kita kepras," ucap Armuji. (arf)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar