Rabu, 06 Desember 2017
- Rabu, Desember 06, 2017
- progresifonline
- Hankam
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Palaksa Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Semarang Lantamal V Letkol Mar Idi Rizaldi mewakili Komandan Lanal Semarang Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas bertindak sebagai Inspektur upacara pada upacara Peringatan Hari Armada Republik Indonesia tahun 2017, Selasa (5/12).
Kegiatan yang di gelar di Lapangan Apel Mako Lanal Semarang tersebut, di ikuti oleh seluruh perwira staf, prajurit dan ASN Lanal Semarang, serta perwakilan dari pengurus PPAL Rayon Semarang. Sedangkan Komandan Upacara di percayakan kepada Kasi Lidkrim di Den Pomal Semarang Kapten Laut (PM) R. Satriya.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi ,S.E.,M.A.P. dalam Amanatnmya yang dibacakan oleh Inspektur upacara menegaskan bahwa situasi dan perubahan lingkungan strategis, baik global, regional maupun nasional, bergerak sangat epat dandinamis, sehingga sulit untuk diprediksi.
Dinamika politik dan keamanan Internasional maupun regional diwarnai berbagai isu antara lain eksistensi kelompok isis, peningkatan ketegangan di laut tiongkok selatan dan Semenanjung korea, modernisasi kekuatan militer di kawasan, sengketa perbatasanantar negara, pelanggaran wilayah, kelangkaan energi serta gangguan keamanan maritim dan keselamatan navigasi.
Dalam lingkup nasional, kecenderungan keamanan masih diwarnai adanya isu politik terutama dikaitkan dengan tahun politik 2018 sampai dengan 2019, separatisme, gangguan keamanan di dan lewat laut serta kejahatan lintas negara (trans-national crimes) yang dapat mengancam integritas kedaulatan NKRI, menimbulkan kerugian negara dan mengganggu stabilitas keamanan Nasional. Sementara itu, perusakan ekosistem dan bencana alam yang baru-baru ini terjadi di Bali merupakan ancaman faktual yang harus ditanggulangi bersama.
Berbagai permasalahan yang sedemikian Kompleks bukanlah suatu hambatan, namun merupakan tantangan yang harus kita hadapi bersama guna mengamankan kepentingan Nasional.
Oleh karena itu, TNI AngkatanLaut sebagai komponen utama Pertahanan Negara di laut, harus tetap membina dan Mengembangkan kekuatan Armada RI untuk menjadi kekuatan yang Kuat, Andal dan Profesionalsehingga dapat menjalankan setiap tugas guna menegakkan kedaulatan Negara, Mempertahankan Keutuhan Wilayah NKRI, serta melindungi segenap Bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Melihat tantangan tugas TNI Angkatan Laut tersebut, Pemerintah menyadari akan pentingnya kebutuhan Alutsista Berteknologi Modern dan memiliki daya tangkal yang tinggi. di tengah keterbatasan anggaran, Pemerintah terus berupaya membangun kekuatan pertahanan maritim sebagai salah satu pilar Poros Maritim Dunia guna mewujudkan stabilitas keamanan Nasional maupun Regional.
Hal ini hendaknya menjadi momentum bagi TNI Angkatan Laut untuk membangun kemampuan Armada TNI Angkatan Laut dengan memedomani kebijakan dasar pembangunan TNI Angkatan Laut menuju kekuatan pokok minimum sebagai dokumen pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut. Pembangunan kemampuan dan kekuatan Armada TNI Angkatan Laut senantiasa diarahkan pada tercapainya pemantapan soliditas di antara komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), namun dilihat dari Komposisi Alutsista yang tergabung dalam Sistem Senjata Armada Terpadu saat ini, belum sepenuhnya mampu untuk melaksanakan tugas penegakan Kedaulatan Negara di laut secara Optimal.menyikapi hal tersebut, kebijakan pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut ke depan akan diarahkan pada peningkatan kualitas Alutsista serta tercapainya Interoperabilitas di antara komponen SSAT yang terdiri dari KRI, Pesawat Udara, Pasukan Marinir dan Pangkalan.
Untuk mewujudkan TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani serta berkelas Dunia, pembangunan komponenSSAT harus diikuti dengan peningkatan Profesionalisme Prajurit, perbaikan manajemen logistik dan Mekanisme pemeliharaan Alutsista, serta Validasi Organisasi dengan mengedepankan Keterpaduan Matra Laut dalam kerangka Trimatra terpadu TNI, sehingga Armada Ri yang Kuat, Hebat dan Profesional secara utuh dapat diwujudkan.
Hal tersebut pada akhirnya bermuara pada peningkatan Kualitas dan Kuantitas Operasi. Armada RI Sebagai Kotama Operasional, harus mampu melaksanakan tugasnya, baik dalam bentuk operasi Militer untuk perang maupun operasi Militer selain perang. (arf)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar