Selasa, 19 Desember 2017
- Selasa, Desember 19, 2017
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komisi D DPRD Surabaya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menggandeng travel agent dan hotel guna meningkatkan kunjungan wisatawan di wilayahnya.
Ketua komisi D, Agustin Poliana, Senin (16/12) mengungkapkan, upaya itu dilakukan, agar para wisatawan mengetahui sejumlah destinasi wisata dan event yang berkaitan dengan kegiatan kepariwisataan.
“Kalau ingin kegiatan wisata yang ada menarik wisatawan, agenda tahunan bisa ditawarkan ke public,” tuturnya.
Agustin mengatakan, banyak event dan destinasi wisata yang bisa dikunjungi para wisatawan di Surabaya. Beberapa kegiatan itu diantaranya, Kegiatan Hari Pahlawan pada Bulan Nopember, kemudian wisata religi di Ampel, kemudian Taman Bungkul dan lainnya.
“Ini untuk menunjukkan bahwa wisata religi ada di Surabaya,” katanya.
Politisi PDIP ini mengaku, cukup banyak tempat-tempat yang bisa menjadi jujukan wisatawan. Selain situs sejarah dan religi, wisatawan bisa mengunjungi panorama alam pantai kenjeran, Jembatan Surabaya dengan air mancur menarinya, kesenian ludruk di Taman Hiburan Rakyat (THR).
Sementara, untuk wisata kuliner, ada banyak makanan khas Surabaya, seperti rujak Cingur, dan Semanggi.
“Rujak Cingur bisa didapat di Genteng, sedangkan semanggi di sampaing Masjid Al Akbar,” terangnya.
Ketua komisi D ini mengatakan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata harus jemput bola guna memperkenalkan sejumlah destinasi wisata dan event yang digelar guna menarik wisatawan.
“Banyak hal yang bisa dijual Dibudpar, dari ikon dan produk-produk yang ada,” tegasnya.
Agustin mengungkapkan, total anggaran belanja langsung dan tak langsung di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mencapai Rp. 47,3 M pada tahun 2018.
Dalam APBD 2018, belanja langsung Rp. 34 miliar dan Belanja Tak Langsung Rp. 13 miliar.
Belanja langsung ini adalah anggaran untuk kegiatan event promosi wisata. Dalam APBD, kegiatan tersebut terdiri dari 24 kegiatan.
Rinciannya,diantaranya untuk penyelenggaraan event wisata seperti Festival Layang-Layang, Pagelaran seni dan festival music islami sekitar Rp. 2,6 miliar, Penyelenggaraan event di UPTD Tugu Pahlawan, Balai Pemuda dan THR Rp. 1,56 miliar, Fetival Kuliner, diantaranya Festival Rujak uleg, Surabaya Kuliner dan kraft, Penyelenggaraan event di UPTD THP kenjeran dan Wisata Religi di Ampel Rp. 200 Juta.
Ia menilai kegiatan promosi wisata yang selama ini dilaksanakan lebih banyak versifat seremonial. Semestinya, menurutnya, seperti di Bali, para wisatawan diikutkan paket-paket travel. Sehingga ketika mereka datang bisa dipandu untuk mengunjungi sejumlah destinasi yang ada.
“Ini jika ingin menjadikan Surabaya Kota Wisata,” pungkasnya. (arf)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar