Kamis, 15 Februari 2018
Kembali, Pomal dan Intel Lantamal V Tangkap Oknum Pamen Diduga Beraliran Sesat
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah beberapa waktu lalu berhasil ungkap kasus yang dilakukan Oknum TNI AL, kembali Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) dan jajaran intelijen Pangkalan Utama TNI AL V mengungkap dan menangkap disertir (mangkir dari tugas militer: Red) perwira menengah TNI yang diduga beraliran sesat di daerah Pelebon, Semarang, Jateng, tadi malam.
Menurut Komandan Pomal Lantamal V Kolonel Laut (PM) Khoirul Fuad, S.H. yang ditemui di kantor Mako Pomal Lantamal V Jl. Hang Tuah No. 1, Ujung, Surabaya ini membenarkan hal penangkapan pamen disertir tersebut.
Menurutnya, Ia telah berkomunikasi intensif dengan Asintel Lantamal V Kolonel Laut (T) Harlius Bachtiar untuk mengungkap keberadaan oknum pamen disertir ini. Termasuk mengutus Lidpam Pomal Lantamal V melaksanakan koordinasi dengan Paban II Pam Ditum Kodiklatal Kolonel GP Handoko berkaitan dengan keberadaan Pamen Dpb Kodiklatal atas nama Letkol N ini.
Info awal lanjut Fuad -sapaan akrab Danpomal ini bahwa yang bersangkutan berada di area Palebon Kota Semarang dan saat ini mengikuti suatu aliran yang diduga melenceng dari ajaran agama, dimana pengikutnya diharuskan menyepi dari keduniawian dan harus memulai semuanya dari Nol bahkan Istri Letkol N diduga menjadi "Kanjeng Ratu" dalam padepokan tersebut.
Proses penangkapan dimulai Rabu (14/2) sekira pukul 02.30 WIB tim Lidpam Pomal Lantamal V tiba di Semarang dan melakukan Matbar disekitar area sasaran.
Kemudian berkoordinasi dengan Danlanal Semarang dan memberikan perkuatan dengan mengutus Dandenpomal Lanal Semarang untuk backup penangkapan TO.
Sebelumnya juga telah berkoordinasi dengan pihak Polrestabes Semarang untuk turut dalam kegiatan operasi tersebut guna mengantisipasi perlawanan dari pengikut aliran lainnya yang berada di dalam padepokan.
Proses penggrebekan cukup dramatis,
Pukul 14.00 Tim Lidpam dan Denpomal Lanal Semarang bergerak menuju Sasaran sedangkan tim dari Sabhara Polrestabes Semarang akan meluncur setelah mendapatkan info kesiapan dari Tim Lidpam Pomal dan Denpomal Lanal Semarang.
Setelah melalui proses yang cukup sulit sekitar 1,5 jam karena rumah tertutup sangat rapat mulai dari depan Pagar Besi setinggi 3 meter, maka Pukul 18.00 tim gabungan yang terdiri dari Lidpam Pomal Lantamal V, Denpomal Lanal semarang, Sintel Lanal Semarang, Ban II Pam Ditum Kodiklatal, 1 Ton Satsabhara Polrestabes Semarang dan Polsek Pedurungan berhasil merangsek masuk ke dalam Rumah yang digunakan sebagai padepokan aliran tersebut.
TO Letkol N dan Istri MAS berhasil ditangkap dan diamankan selanjutnya dibawa ke kantor Denpomal Lanal Semarang.
Saat bersamaan, masuk juga pihak-pihak keluarga lain yang sudah lama mencari anggota keluarganya yang ikut aliran tersebut dan mengambil anggota keluarganya untuk dibawa pulang.
Aliran ini lanjut Fuad, mempercayai bahwa seluruh Duniawi harus ditinggalkan dan kembali ke titik Nol manusia. Tidak sholat maupun mengaji. Anak-anak tidak diperbolehkan sekolah. Ini berkaitan dengan temukannya banyaknya anak kecil yang ada dalam rumah tersebut yang berusia antara 3 tahun s.d. 17 tahun tidak bersekolah hanya di dalam komplek rumah saja.
Saat penangkapan, ratusan masyarakat sekitar turut pula menyaksikan proses penangkapan. masyarakat sekitar rumah yang digunakan pedepokan mengaku sudah lama resah dengan adanya padepokan yang anggotanya sangat tertutup dan tidak mau berbaur dengan warga sekitarnya, namun mereka tidak berani.
Usai penangkapan, TO beserta istri sekitar pukul 22.00 Wib dibawa tim Lidpam Pomal Lantamal V melalui jalur darat menggunakan 1 Mobil Lidpam ke Mako Pomal Lantamal V di Surabaya untuk proses lebih lanjut.
Atas kasus ini, Danpomal Lantamal V kembali menegaskan bahwa pihaknya akan terus bergerak untuk membersihkan institusi dari kenakalan oknum yang kerap merusak citra TNI/TNI AL, yang seharusnya sebagai seorang prajurit membuktikan diri sebagai prajurit rakyat, prajurit pejuang, prajurit nasional dan prajurit profesional yang memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI dan Trisila TNI AL.
Ia menyadari bahwa prajurit juga manusia yang sama seperti masyarakat lainnya dan tidak menutup kemungkinan melakukan tindak-tindakan yang melanggar aturan, oleh karena itu Pomal hadir sebagai garda terdepan dalam menegakkan hukum dan disiplin keprajuritan.
"Kita terus bekerja guna mencapai Zero Crime, Pomal Lantamal V akan sikat habis kejahatan dan pelanggaran yang diduga melibatkan oknum TNI AL," pungkasnya. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar