Sabtu, 10 Maret 2018


KABARPROGRESIF. COM : (Gresik) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE)  Kawasan Industri terpadu dan terbesar di Jawa Timur dan yang pertama di Indonesia memadukan pelabuhan, industri, dan perumahan, lengkap dengan fasilitas infrastruktur jalan tol dan kereta api, resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada 9 Maret 2018, di Gresik, Jawa Timur.

Haryanto Adikoesoemo, Presiden Direktur PT AKR Corporindo TBK mengatakan, kawasan ini adalah mega proyek yang sudah kita rencanakan sejak beberapa tahun lalu.

Dengan terintegrasi pelabuhan laut dalam, kawasan ini akan memiliki akses langsung untuk pasar domestik dan international yang mana kita harapkan dapat menunjang perekonomian Indonesia.

" Selain itu, kawasan residensial dengan fasilitas pendidikan dan hiburan kami harapkan akan memberikan kualitas kehidupan yang baik bagi masyarakat yang bekerja di kawasan ini, dengan fasilitas lengkap yang dimiliki oleh JIIPE akan mampu menjadi kota industri yang mandiri." katanya.

Kawasan industri dan pelabuhan terpadu,menurut Haryanto dikembangkan bersama oleh PT Berkah Manyar Sejahtera (BKMS), yang bertanggung jawab untuk pengembangan area industri, PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS), yang bertanggung jawab untuk manajemen pelabuhan, dan PT AKR Land Development sebagai pengembangan kawasan Hunian maupun Residensial yakni Grand Estate Marina City (GEM City).

" Baik BKMS maupun BMS adalah perusahaan joint venture  PT AKR Corporindo Tbk melalui anak perusahaan PT Usaha Era Pratama Nusantara dan PT Pelabuhan Indonesia III melalui PT Berlian Jasa Terminal Indonesia, dengan porsi saham berbeda." ujarnya.

Ditempat yang sama Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III, Ari Ashkara mengatakan, nilai investasi untuk membangun fasilitas di JIIPE sudah mencapai angka hampir 5 trilliun rupiah. Nilai investasi tersebut masing-masing diberikan oleh PT AKR Corporindo Tbk dan PT Pelabuhan Indonesia III.

" Sesuai dengan komposisi saham yang dimiliki. Pembangunan JIIPE diperkirakan akan rampung seluruhnya dalam 15 tahun. " paparnya.

Dia menambahkan,  Kawasan ini memiliki luas area industrial sebesar 1,761 Ha, area Residensial seluas 800 Ha, dan area pelabuhan seluas 400 Ha. Dengan total area 2,961 Ha,

" Dengan kawasan JIIPE adalah menjadi kawasan industri terbesar di Jawa Timur. Lokasi JIIPE terletak di Kota Gresik, hanya 24 km dari Surabaya, pusat ekonomi dan investasi Jawa Timur. " tuturnya.

Haryanto mengungkapkan,  Pelabuhan laut dalam di JIIPE, akan dilengkapi dengan 4 dermaga yang mampu mendukung semua aktifitas di pelabuhan dan industri. Selama tahun 2016 saja, pelabuhan ini telah melayani 500.000 ton dari 25 kapal dalam kargo curah kering dan kargo umum. Di tahun 2017, kargo yang dilayani oleh BMS meningkat hingga 1,3 juta ton.

" Tentunya dengan diresmikannya JIIPE oleh Bapak Presiden Joko Widodo hari ini, akan membuka kesempatan yang lebih besar bagi kawasan industri ini. Kita harapkan jumlah kapal yang akan dilayani meningkat seiring dengan perkembangan industri di JIIPE.” terangnya.

Masih kata Haryanto,  Akses dan fasilitas yang dibangun di dalam kawasan industri ini dipercaya dapat menghemat biaya yang biasanya menjadi beban bagi industri dan pekerja. Pelabuhan di JIIPE dapat meminimalisir biaya logistik yang biasanya terjadi ketika lokasi pelabuhan jauh dari pabrik.

" Kawasan hunian dengan fasilitas pendidikan dan hiburan akan menghemat transportasi para pekerja dan waktu tempuh yang lebih singkat, sehingga para pekerja memiliki waktu lebih banyak untuk keluarga. Selain itu konsep yang diusung adalah hunian yang ramah lingkungan agar konsumen merasa nyaman. " terang Haryanto.

Selain unggul dalam hal akses, kawasan ini juga memiliki prasarana utilitas independen yang memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku industri. Pembangkit listrik tenaga gas dengan siklus gabungan akan menghasilkan emisi yang rendah dan merupakan solusi yang optimal dalam meminimalisir dampak terhadap lingkungan. JIIPE juga memberikan pelayanan dan sistem penyediaan air terbaik, dengan kapasitas 2.500 m3/hari untuk tahap pertama, menggunakan teknologi desalinasi Sea Water Reverse Osmosis ( SWRO).  Tujuh danau buatan seluas 42 Ha akan  berfungsi sebagai penampung air hujan, cadangan air, dan daur ulang sebagai alternatif memenuhi kebutuhan industri, pelabuhan dan hunian. Untuk limbah cair tahap pertama,

" JIIPE juga memiliki fasilitas pengelolaan dengan kapasitas 2,500 m3 per hari, sedangkan untuk limbah industri padat akan diproses oleh pihak ketiga yang telah memiliki ijin. " tutup Haryanto.     (Dji)

0 komentar:

Posting Komentar

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive