Pages - Menu

Halaman

Senin, 21 Mei 2018

Peringati Harkitnas ke-110, Prajurit Lantamal V Ikuti Upacara Penaikan Bendera


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 tahun 2018 ini,  prajurit dan PNS Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) memperingatinya dengan mengikuti upacara pengibaran bendera yang digelar di lapangan Yos Sudarso Mako Lantamal V  Jl. Laksda M. Nasir no 56 Tanjung Perak Surabaya, Senin (21/5/2018).

Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Kolonel Marinir CTO Sinaga mewakili Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H., memimpin upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2018 tersebut.

Tampak hadir dalam upacara tersebut antara lain para Asisten Danlantamal V, para Kasatker dan Kadis jajaran Lantamal V, para perwira staf Lantamal V, para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Lantamal V.

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara dalam amanatnya yang dibacakan Wadan Lantamal V mengatakan bahwa kemerdekaan dengan membentuk berbagai perkumpulan, lebih dari seabad lalu, kita nyaris tak punya apa-apa, kita hanya memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan memper-taruhkan nyawa.

Namun sejarah kemudian membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah cukup, asalkan kita bersatu dalam cita-cita yang sama kemerdekaan bangsa.

Boedi Oetomo lanjutnya, menjadi salah satu penanda utama bahwa bangsa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan. Presiden pertama dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno, pada peringatan hari Kebangkitan Nasional tahun 1962 mengatakan bahwa pada hari itu kita mulai memasuki satu cara baru untuk melaksanakan satu “ide’, satu naluri pokok daripada bangsa Indonesia.

Naluri pokok ingin merdeka, naluri pokok  ingin hidup berharkat sebagai manusia dan sebagai bangsa cara baru itu ialah cara mengejar sesuatu maksud dengan alat organisasi politik, cara berjuang dengan tenaga persatuan.

Seratus sepuluh tahun kemudian bangsa ini telah tumbuh menjadi bangsa yang besar dan maju, sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Masih belum sepenuhnya sempurna, rakyatnya telah menikmati hasil perjuangan para pahlawannya berupa meningkatnya perekonomian, kesehatan, pendidikan dan sebagainya keringat dan darah pendahulu bangsa telah menjelma menjadi hamparan permadani perkehidupan  yang nyaman dalam rengkuhan kelambu kemerdekaan.

"Kalau sekarang bangsa ini punya hampir segala yang dibutuhkan, seharusnya kita terinpirasi bahwa dengan kondisi embrio bangsa seabad lalu yang berada dalam rundungan kepapaan pun, kita telah mampu menghasilkan energi yang dahsyat untuk membawa kepada kejayaan apalagi kini  ketika kita jauh lebih siap, tak berkekurangan dalam sumber daya alam dan sumber daya manusia," terangnya.

Kekayaan alam lanjutnya, merupakan sumber daya yang terbatas butuh segudang prasyarat untuk bisa dieksploitasi  dan selalu ada limit untuk menggenjot pemanfaatannya sedangkan sumber manusia kita menyediakan kapasitas dan kapabilitas yang sangat luas untuk dikembangkan.

Kebangkitan sumber daya manusia Indonesia secara bersama-sama dan kompak tanpa terdistrasi oleh godaan-godaan yang kontraproduktif akan membawa kepada kejayaan bangsa, selain secara otomatis bagi individu-individunya sendiri. Oleh sebab itu tema “ Pembagunan sumber daya manusia memperkuat pondasi kebangkitan nasional Indonesia dalam era digital”.

Dalam peringatan hari Kebangkitan Nasional  20 Mei 2018 ini harus dimaknai dengan upaya upaya penyadaran setiap masyarakat Indonesia untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak. Baik oleh pemerintah badan usaha maupun masyarakat sendiri. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar