Pages - Menu

Halaman

Pages - Menu

Kamis, 05 Juli 2018

Pangkalan TNI AL Denpasar Siagakan Tim Evakuasi Bencana Erupsi Gunung Agung


KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) Pasca status Gunung Agung meningkat menjadi status Level III (siaga) warga Karang Asem dan sekitarnya mulai banyak yang mengungsi di berbagai titik. Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka telah menyiagakan Tim untuk bergerak cepat membantu para pengungsi.

"kami telah menyiagakan personel dan mendirikan Posko di Pos TNI AL Candi Dasa sebagai titik kumpul dan menyiapkan Rantis serta personel jika dibutuhkan sewaktu – waktu untuk evakuasi," terang GB. Oka -sapaan akrab Danlanal Denpasar, Kamis (5/7).

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) lanjutnya,  juga akan menyiapkan kapal jenis LPD (Landing Platform Dock) dan siap digerakkan sewaktu – waktu bila keadaan Gunung tertinggi di Pulau Bali tersebut terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.

"Untuk menghadapi keadaan terburuk,  TNI AL siap mengevakuasi dengan menggunakan Kapal jenis LPD," jelas Danlanal Denpasar.

Menurutnya,  skenario untuk menghadapi kemungjinan terburuk itu,  kapal prrang jenis LPD ini akan mengevakuasi warga dan wisatawan mancanegara (wisman) dari Bali. Secara teknis evakuasi wisman akan dilakukan kelokasi terdekat yaitu ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Banyuwangi ataupun Surabaya, Jawa Timur.

Proses evakuasi oleh TNI Angkatan Laut akan dilakukan melalui Pelabuhan Benoa, menuju debarkasi dengan jarak terpendek.

Danlanal menyampaikan, dari data Dinas Pariwisata Provinsi Bali diperkirakan jumlah wisman yang akan dievakuasi jika Gunung Agung mengalami erupsi sebanyak 5.000 jiwa. Jumlah kapal yang disiagakan itu disebut fleksibel, melihat kontijensi yang terjadi dilapangan.

Danlanal mengakui, saat ini Dinas Pariwisata bersama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia tengah membicarakan kemungkinan penambahan armada kapal untuk proses evakuasi dari Markas Besar TNI Angkatan Laut.

Kepala BPBD, Badan Geologi, dan PVMBG menyampaiakan bahwa, gunung Agung masih tetap di level III dengan status siaga, ini dibuktikan dengan telah terjadinya erupsi lagi pada tanggal 2 Juli 2018 sekitar pukul 21.04 Wita dan tanggal 4 Juli 2018 sekitar pukul 12.20 Wita, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 – 2.500 meter diatas puncak, erupsi terjadi secara Strombolian dengan dentuman dan lontaran lava pijar teramati keluar kawah mencapai jarak 2 km.

Namun secara umum Bali masih dalam status aman hanya saja daerah daerah yg masuk kawasan rawan bencana yang harus lebih diwaspadai yaitu di radius 9-12 km sehingga apabila benar2 terjadi gunungan Agung meletus semua masyarakat sudah terevakuasi .

Gubernur Bali berharap aparat TNI/Polri untuk bisa saling bersinergi, bahu membahu membatu meringankan para korban erupsi Gunung Agung dengan tindakan nyata yaitu dengan terjun langsung kelokasi membantu penduduk di kamp – kamp pengungsian serta membantu evakuasi. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar