Jumat, 31 Agustus 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar turnamen pertandingan kejuaraan sepak bola U-14 Piala Wali Kota Surabaya di Gelora 10 November Surabaya, Jum’at, (31/08/18). Pertandingan sepak bola ini, merupakan ajang seleksi bagi pemain sepak bola berbakat yang nantinya akan dikirim berlatih ke Liverpool Inggris.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pertandingan ini merupakan ajang seleksi bagi anak-anak berbakat. Mereka yang berusia 14 tahun, jika lolos seleksi nantinya akan berhak atas beasiswa sepak bola ke Kota Liverpool Inggris.

“Jadi ini kita ngambil nanti ada sembilan anak. Karena kita berangkatkan 10 anak untuk ke Liverpool. Satu tiket sudah dibuat untuk Supriadi. Dan Sembilan ini, untuk anak-anak yang nanti hasil telenscoting  U-14 ini,” kata Wali Kota Risma usai membuka  kejuaraan turnamen sepak bola piala Wali Kota di Gelora 10 November Surabaya.

Nantinya, lanjut Wali Kota Risma, sembilan anak yang lolos seleksi ini, akan berlatih bersama bintang timnas U-16 Supriadi untuk bersama menggembangkan bakatnya di Liverpool. Pihaknya mengaku telah membentuk tim khusus (independen) telenscoting untuk melakukan seleksi. Setelah dilakukan seleksi, para atlet yang lolos tersebut nantinya dibina oleh para pelatih dari Liverpool.

"Kita ambil (selektor) dari tim independen. Dia yang ngambil ini (seleksi), tidak punya SSB (Sekolah Sepak Bola)," terangnya.

Untuk jadwal pemberangkatannya, Wali Kota Risma mengaku masih melakukan evaluasi. Sebab, pihaknya juga harus memastikan jadwal dari Supriadi. Disamping itu, pada bulan November-Desember, Kota Liverpool mulai memasuki musim dingin.

“Saya mintanya sebetulnya bulan Oktober, Tapi Supriadi ndak bisa, dia baru bisa November, karena dia penuh. Coba ini kita evaluasi, jangan sampai anak-anak ini kedinginan ndak bisa main,” terangnya.

Wali Kota Risma mengungkapkan, selama 2-3 minggu anak-anak ini nanti akan ditempa di Liverpool. Mereka nantinya tidak hanya dilatih secara fisik, namun juga bagaimana bisa menganalisa lapangan. Program ini, menjadi salah satu lang­kah Pemkot Surabaya untuk mewujudkan mimpi anak-anak Surabaya menja­di pemain sepak bola internasional.

"Itu di sana lengkap (pelatihan), termasuk fisik dan analisanya. Jadi anak-anak ini bisa menjadi pemain yang bagus apa ndak, nanti pengkajiannya bukan hanya di lapangan, namun pengkajian secara fisik," imbuhnya.

Bahkan, Menurut Wali Kota Risma, program ini rencanannya akan menjadi agenda tahunan. Namun begitu, Ia mengaku masih akan melakukan evaluasi bagaimana perkembangan ke depan anak-anak tersebut.

“Kita akan evaluasi nanti. Kalau memang hasilnya bagus, nanti akan kita teruskan,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Gresik) Diduga melakukan korupsi pemotongan dana Jaspel BPJS Kesehatan, Kepala Dinkes Gresik Moh Nurul Dholam akhirnya dijebloskan ke dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Gresik, pada Jumat (31/08/2018) sekitar pukul 11.30 WIB, jelang pelaksanaan salat Jumat.

Dengan memakai rompi berwarna orange, Nurul Dholam tampak digelandang petugas menuju mobil tahanan yang sudah standby di depan Kantor Kejari Gresik. Guna memastikan kondisi kesehatannya, penyidik juga sempat mendatangkan tim medis dari RSUD Ibnu Sina Gresik.

Kajari Gresik Pandu Pramu Kartika mengatakan, penahanan terhadap tersangka ini sudah melalui pertimbangan penyidik dengan berdasarkan SOP yang ditentukan dalam pasal 21 KUHP tentang kewenangan penahanan.

“Pertimbangan kami yang lain yakni waktu dilakukan pemanggilan sebelumnya, yang bersangkutan sempat pura-pura sakit. Jadi penahanan ini dilakukan demi kelancaran proses penyidikan,” ujar Pandu, Jumat (31/08/2018).

Dia menegaskan, untuk sementara waktu tersangka dititipkan ke Rutan kelas IIB Cerme-Gresik. Pandu pun kembali menyebutkan, nilai kerugian negara dalam perkara pemotongan dana Jaspel BPJS Kesehatan ini mencapai Rp 2,45 milyar.

Penasehat hukum tersangka Suhartanto mengatakan, menyikapi penahanan terhadap klainnya ini, pihaknya berencana akan mengajukan penangguhan penahanan.

“Untuk waktunya belum bisa ditentukan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus dugaan korupsi ini terkuat setelah penyidik penemukan nilai kerugian yang cukup fantastis dari pemotongan dana jaspel BPJS Kesehatan yang diberikan ke masing-masing Puskesmas.

Dari situ penyidik lalu melakukan penggeledahan di sejumlah ruang Kantor Dinkes Gresik dan rumah pribadi Kepala Dinkes Gresik Moh Nurul Dholam, di Desa Sukomulyo, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.

Penyidikan kasus ini pun terus bergulir dengan memeriksa sejumlah saksi antara lain Sekretaris Dinkes Saifudin Ghozali, Kabid Pelayanan Kesehatan Hari Tutik Rahayu dan seluruh Kepala dan Bendahara UPT Puskesmas di wilayah Gresik. (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Ambon) Markas Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon direncanakan menjadi tempat pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) Tari Gemu Famire dengan peserta terbanyak pada tanggal 4 September 2018 mendatang. Pemecahan Rekor Muri dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun TNI yang ke 73 tahun 2018.

“Berbagai kesiapan sudah dilaksanakan untuk mensukseskan pemecahan rekor Muri Tari Gemu Famire dengan peserta terbanyak di Lantamal IX ini. Hari ini seluruh peserta melaksanakan gladi dengan diikuti ribuan peserta dari personel TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta PNS TNI, Ibu – ibu Persit, Jalasenastri dan PIA Ardya Garini, selain itu juga melibatkan pelajar SMA, mahasiswa serta masyarakat Kota Ambon”, ujar Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal IX Mayor Laut (S) Sunarto Eko Wahyudi saat mengikuti gladi di Lapangan Apel Mako Lantamal IX. Jumat (31/08/2018).

Lebih lanjut, menurutnya Lantamal IX sudah menyiapkan tempat untuk para peserta melakukan Tari Gemu Famire secara masal itu, diantaranya di Lapangan Apel Mako Lantamal IX, di jalan – jalan protokol dan lapangan sepak bola Lantamal IX.

Pada pelaksanaan gladi juga dihadiri oleh Pangdam XVI/Pattimura, Komandan Lantamal IX, Wadan Lantamal IX, Danrem 151/Binaiya, Para Asisten beserta Kabalak jajaran Kodam XVI/Pattimura, Para Asisten Danlantamal IX dan Para Kasatker/Kadis Lantamal IX serta para peserta Tari Gemu Famire.

Selain pemecahan rekor Muri, Tari Gemu Famire juga dilaksanakan sebagai ajang silaturahmi mempererat rasa kebersamaan guna mewujudkan persatuan dan kesatuan bagi para prajurit TNI, Polri, PNS, Keluarga Besar TNI, Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat. (arf). 


KABARPROGRESIF.COM : (Jailolo) Setelah pekan lalu diberitakan tentang penyitaan dan pemusnahan miras, kini lagi-lagi upaya penyelundupan barang haram tersebut seolah tidak ada habis nya mencari celah kelengahan petugas.

Seperti halnya sore tadi Koptu Soamole Babinsa Ramil 1501-03/Jailolo kembali mengamankan 95 kantong plastik dan 1 Jerigen isi 30 liter minuman keras jenis cap tikus di area Pelabuhan Jailolo, kronologis penangkapan sendiri berawal dari laporan ABK Speed Boat tujuan ternate yang akan melakukan pelayaran serta melihat ada barang bawaan yang tergeletak di area dermaga kemudian ABK tersebut menanyakan kepada penumpangnya apakah ada barang yang tertinggal namun tidak satupun yang mengaku, sehingga dirinya mengecek serta melaporkan kepada Koptu Soamole yang sedang monitoring wilayah Pelabuhan, keduanya kemudian mengecek barang tersebut dan didapati berisi minuman keras jenis cap tikus yang dibungkus rapi dalam karton dan jerigen yang disamarkan dengan cara di cat. kemudian atas kesepakatan bersama antara Babinsa, Bhabinkamtibmas dan KPLP barang bukti tersebut dimusnahkan ditempat dengan cara dituangkan ke laut. diduga upaya penyelundupan tersebut digagalkan karena petugas TNI, Polri maupun KPLP intens melakukan penjagaan di area pelabuhan dan barang tersebut ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya kareba hawatir tertangkap.

Sementara itu Dandim 1501/Ternate Letkol Kav Bambang Sugiyarta, S.H., M.M., mengapresiasi penangkapan tersebut yang berawal dari laporan ABK Speed boat, hal tersebut menunjukan tingkat kesadaran masyarakat guna memberantas peredaran barang haram tersebut, sekaligus menjadi warning bagi kita bahwa pelaku selalu berusaha mengelabui petugas di lapangan untuk menyelundupkan dan memasarkan minuman keras illegal tersebut. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Ternate) Sejumlah 3.350 Personel gabungan TNI/Polri dan seluruh komponen masyarakat Kota Ternate pagi tadi berbaris rapi di sepanjang jalan Pahlawan Revolusi dan Land Mark Area Kota Ternate guna mengikuti  gladi bersih pemecahan rekor muri tarian gemu famire yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.

Kegiatan pemecahan rekor muri 65.000 Peserta yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia ini merupakan inisiasi dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan dilaksanakan pada 04 September mendatang, untuk pelaksanaan di Maluku Utara sendiri dipusatkan di Kota Ternate. berbagai persiapan telah dilakasanakan termasuk tadi (kemarin, red) kita laksanakan gladi bersih sebelum pelaksanaan hari H nya, ungkap Kapenrem.

Selain itu bagi masyarakat yang hendak turut serta meramaikan dan terlibat menjadi bagian dari pemecahan rekor Muri ini dapat bergabung langsung di lokasi acara dengan berpakaian olah raga serta menempatkan diri di bagian ujung formasi yang telah disusun penyelenggara. akan ada kebanggaan tersendiri bagi kita mejadi salah satu bagian dari kesuksesan sebuah event berlevel Nasional seperti halnya pelaksanaan opening ceremony asian games yang menjadi trending topic beberapa hari lalu. dan kita saat ini akan menoreh sejarah baru pungkas Kapten Iriono. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Probolinggo) Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif mengimbau seluruh personelnya untuk tetap menjaga kondusifitas dan netralitas selama berlangsungnya Pilpres 2019 mendatang.

Hal itu, ditegaskan Pangdam ketika mengunjungi Makodim 0820/Probolinggo, Jumat, (31/8/2018).

Tak hanya sendirian. Namun, kunjungan orang nomor satu di  Makodam itu, juga di damping oleh beberapa pejabat teras lainnya.

Selama berlangsungnya pemilu, kata Pangdam, ia mewajibkan seluruh prajuritnya untuk bersikap netral, dan tetap mengutamakan kondusifitas wilayah.

“Selama pemilihan legislatif (Pileg) dan Pilpres mendatang, prajurit TNI harus bisa menjaga kondusifitas pesta demokrasi” kata Pangdam.

Tak hanya itu saja, almameter Akmil tahun 1988 itu, juga mengimbau seluruh prajuritnya untuk terus bersinergi bersama aparatur keamanan diwilayah terkait selama berlangsungnya pesta demokrasi tersebut.

“Kodim di jajaran Kodam Brawijaya, akan bersinergi bersama Kepolisian setempat dalam menciptakan suasana yang aman dan damai,” tegasnya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Maros) Ribuan Personel Lantamal VI dan Siswa(i) Sekesal Makassar melaksanakan latihan Tari Gemu Famire gabungan di Landasan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Jum’at (31/08/2018). Latihan gabungan ini, diikuti oleh ribuan personel dari Instansi TNI/POLRI beserta jajarannya dan masyarakat umum.

Latihan tari tersebut dilaksanakan  dalam rangka pemecahan rekor MURI tari Gemu Famire massal dalam rangka memperingati HUT ke-73 TNI tahun 2018 yang akan berlangsung pada tanggal 04 September 2018 dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.

Untuk wilayah Makassar, pelaksanaan Tari Gemu Famire massal dipusatkan di Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.

Dalam latihan tersebut, Para prajurit, PNS dan Kowal Lantamal VI serta siswa Sekesal Makassar berbaur bersama dengan instansi lainnya dalam formasi barisan yang telah diatur. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Nama Serda Rifki Ardiansyah Arrosyiid, seakan menjadi kebanggan bagi Satuan Kodam V/Brawijaya. Bagaimana tidak, beberapa waktu lalu, anggota Bintara Jasdam V/Brawijaya itu, telah berhasil mengharumkan nama bangsa dan negara melalui kejuaraan karate di Asian Games, tahun ini.

Tak hanya itu saja, kedatangan atlet binaan Kodam V/Brawijaya ke Makodam hari ini, Kamis, 30 Agustus 2018, mendapat sambutan yang sangat meriah dari ratusan prajurit, hingga Sekda Pemprov Jatim, yang saat itu hadir mewakili Gubernur Jawa Timur, Drs, H. Soekarwo.

Mayjen TNI Arif Rahman menuturkan, penyambutan itu memang sengaja digelar oleh pihak Kodam sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan Serda Rifki yang berhasil mengaharumkan nama bangsa.

“Ini merupakan momen yang bersejarah bagi Kodam V/Brawijaya. Serda Rifki, telah berhasil mengharumkan nama TNI, sekaligus Indonesia,” ujar Pangdam V/Brawijaya.

Dijelaskan Mayjen Arif, tak hanya berhasil menjuarai karate di ajang Asian Games saja. Sebelumnya, Serda Rifki, juga berhasil menunjukkan keberhasilannya di beberapa event karate.

“Serda Rifki, juga pernah meraih juara pertama di ajang karate piala Panglima TNI tahun lalu, hingga akhirnya mengikuti seleksi tingkat nasional dan ditunjuk sebagai atlet yang tampil di ajang Asian Games tahun ini,” ungkap Pangdam V/Brawijaya.


Sementara itu, selama mengikuti ajang bergengsi tersebut, Serda Rifki mengakui jika dirinya tidak meyakini bisa menjuarai ajang tersebut.

“Rasa takut, pasti ada. Tapi, dukungan dari masyarakat Indonesia, membuat saya semakin tambah semangat dan tidak takut,” akunya.

Rencananya, kata Rifki, usai mengikuti prosesi penyambutan di Makodam Brawijaya, ia akan beranjak ke Jakarta untuk mengikuti latihan (TC) pada tanggal 2 September mendatang.

“Di sana (Jakarta, red), saya harus kembali latihan dan mempersiapkan diri kembali untuk mengikuti ajang olimpiade mendatang,” tuturnya.

Tanggal 2 September, sudah kembali lagi ke Jakarta. Di sana (Jakarta), saya harus mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang olimpiade mendatang,” tuturnya.

Sementara itu, dijelaskan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, penjemputan Serda Rifki, di awali dari Bandara Internasional Juanda, Kota Surabaya, dan menuju ke Markas Kodam dengan menaiki mobil VIP.

“Dalam perjalanan turun dari tol Gunungsari, Serda Rifki diarak dengan menggunakan mobil bak terbuka, dan di kawal oleh ranpur jenis Panser dan Anoa,” jelas Kolonel Singgih.

Perlu diketahui, usai mengikuti prosesi penyambutan di Makodam. Atlet binaan Kodam Brawijaya itu, akan kembali mengikuti latihan (TC) di Jakarta, pada tanggal 2 September mendatang. Rencananya, Serda Rifki Ardiansyah, akan mengikuti kualifikasi olimpiade. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Bali) Dalam rangka melaksanakan latihan dan praktek (Latek) bagi siswanya, Pusat Pendidikan Polisi Militer Angkatan Laut (Pusdikpomal) Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) mengadakan survey terhadap beberapa daerah latihan di Banongan Situbondo, Ketapang Banyuwangi serta Gilimanuk, Bali.

Survey yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut dipimpin oleh Danseba Pusdikpomal Letkol Laut (PM) Abdul Hanan serta beberapa perwira staf Pusdikpomal, antara lain Kapten Laut (PM) Hendra, Kapten Laut (PM) Siswanto , Serma POM Aji serta didampingi Dandenpom Banyuwangi Kapten Laut (PM) Toni.

Komandan Pusdikpomal Kolonel Laut (PM) Koirul Fu'ad., S.H.  mengungkapkan bahwa kegiatan Lattek siswa digelar di Ketapang dan Gilimanuk dalam rangka napak tilas --mengenang sejarah-- perjuangan Pasukan ‘M’ pada masa perang kemerdekaan sambil merefres kemampuan prajurit dan siswa Pusdikpomal. “Semoga dengan latihan ini,  dapat menumbuhkan militansi prajurit  dan siswa Pusdikpomal,” ujarnya.

Sementara tempat yang telah disurvey untuk latihan pendaratan adalah di Banonang dan diakhiri di Ketapang - Gilimanuk . Fu'ad mengungkapkan alasan napak tilas  tersebut dimaksudkan untuk mengenang perjuangan pasukan ‘M’ yg dipimpin oleh Kapten Laut Markadi Komandan Polisi Tentara Laut Resimen II TKR Laut Malang.

Padatanggal 4 April 1946 dini hari, rombongan Pasukan ‘M’ dipimpin oleh kapten Markadi, komandan kompi Polisi Tentara Laut dari Resimen II TRI laut Malang untuk membantu perjuangan di sunda kecil berangkat dari pelabuhan banyuwangi dgn 13 perahu jukung & tiga perahu mayang.

Dipagi harinya mrk di kejar okeh dua kapal patroli Belanda, kemudian karena terdesak terjadilah pertempuran laut di Selat Bali, yang mengakibatkan satu kapal patroli Belanda tenggelam sementara dari pasukan ‘M’ dua pejuang gugur yakni Sumeh Darsono & Sidik.

Pasukan ‘M’ berhasil mendaratkan pasukannya di Pulau Bali walaupun ada dua perahu harus kembali ke Pulau Jawa untuk diperbaiki karena terkena tembakan kapal patroli Belanda yang kemudian malam harinya mereka berhasil mendarat di pulau Bali.

Untuk mengenang jasa para pahlawan dibangunlah monumen "cekik" di Gilimanuk Bali. Dalam monumen tersebut terpatri 290 nama para pejuang pasukan Markadi dan para pejuang pemuda dari Bali. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya melakukan berbagai terobosan baru untuk meningkatkan pelayanan pemadaman kebakaran di Kota Pahlawan. Terobosan baru itu mulai membuat simbol Romy Sableng 112, membuat tim orong-orong yang handal di segala lini hingga membuat tim tri mas kintir.

Berbagai terobosan baru itu dibuat karena pada tahun 2018 ini, Dinas Pemadam Kebakaran lebih memfokuskan diri pada peningkatan kapasitas anggotanya. Bahkan, mereka memiliki komitmen “tiada hari tanpa latihan”. Artinya, setiap hari anggota Dinas Pemadam Kebakaran selalu latihan mengasah skill dan kemampuan mereka dalam memadamkan api, mengasah penggunaan alat pemadam dan berbagai antisipasi lainnya.

Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya Irvan Widyanto mengatakan saat ini pihaknya terus menumbuhkan kesadaran bahwa menjadi petugas Dinas Pemadam Kebakaran bukan hanya tugas semata. Namun, dia harus sadar bahwa petugas Dinas Pemadam Kebakaran adalah pahlawan yang selalu ditunggu-tunggu kehadirannya oleh warga, terutama pada saat terjadi kebakaran.

Makanya, mereka harus bangga menjadi petugas pemadam kebakaran, karena itu tidak sembarangan.

“Karena mereka ini pahlawan, maka kami buat semacam simbol atau figur bernama Romy Sableng si Pendekar Kapak Anti Geni 112,” kata Irvan di ruangannya, Kamis (30/8/2018).

Menurut Irvan, simbol ini terinspirasi dari tokoh fiktif Wiro Sableng si Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 yang senjata andalannya adalah kapak 212. Sedangkan anggota Dinas Pemadam Kebakaran dalam menjalankan tugasnya, selalu membawa kapak yang kemudian disebut Kapak Anti Geni 112 (Command Center 112).

“Meskipun tokoh Wiro selalu disebut sableng, tapi dia adalah pahlawan. Sama halnya dengan petugas Dinas Pemadam Kebakaran yang juga pahlawan. Jadi, saya kira cocok membuat simbol Romy Sableng 112 si Pendekar Kapak Anti Geni,” tegas Irvan.

Terobosannya pun tak berhenti sampai di situ. Ia pun sadar bahwa Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan perhatian lebih kepada Dinas Pemadam Kebakaran. Terbukti dengan memberikan infrastruktur lengkap dan update kepada dinasnya. Berbagai peralatan canggih dari luar negeri pun didatangkan untuk mendukung tugas Dinas Pemadam Kebakaran.

Adapun beberapa peralatan canggih yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran adalah mobil skylift 55 meter dan skylift 104 meter bernama Bronto Skylift yang didatangkan langsung dari Finlandia. Mobil yang cukup besar ini mampu menjangkau gedung pencakar langit setinggi 25-30 lantai. “Mobil ini juga dilengkapi selubung luncur untuk penyelamatan, sehingga sangat komplit.

Yang terbaru, Dinas Pemadam Kebakaran juga memiliki peralatan bernama Air Cushion. Alat ini digunakan untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang terjebak dalam kebakaran gedung yang tinggi. Dengan adanya alat ini, maka korban kebakaran langsung bisa loncat dari gedung bertingkat dan dipastikan aman. “Saya sudah buktikan sendiri, alat ini aman untuk proses penyelamatan. Apalagi alat ini berukuran 7X10X4 dan mampu menahan beban berat hingga 150 kg sekali jatuh,” tegasnya.

Namun begitu, peralatan canggih dan komplit itu akan sia-sia apabila manusianya atau petugas Dinas Pemadam Kebakaran tidak memiliki kemampuan untuk mengoperasikan. Oleh karena itu, Irvan memastikan pada tahun ini lebih fokus pada peningkatan kapasitas anggotanya.

“Kami berikan mereka berbagai pelatihan, termasuk diklat pelatihan peningkatan kapasitas anggota. Bahkan, saat ini kami setiap hari melakukan pelatihan. Bagi kami, tiada hari tanpa latihan,” ujarnya.

Menurut Irvan, dari diklat pelatihan kapasitas ini, mereka dilatih tentang soft skill meliputi kedisiplinan, kekompakan, semangat bekerja, kejujuran, pantang menyerah dan soft skill lainnya. Dalam bidang hard skill meliputi keterampilan pemadaman gedung bertingkat, padat penduduk, dan minyak.

“Saat itu, juga ada pelatihan penyelamatan atau evakuasi. Harapannya, setelah dilatih peningkatan kapasitas anggota, maka pelayanan Pemkot terhadap musibah kebakaran semakin meningkat,” harapnya.

Selain itu, dari diklat pelatihan kapasitas itu, nanti akan dipilih sebanyak 40 anggota terbaik untuk dimasukkan dalam Tim Orong-orong. Semua anggota di tim orong-orong ini mampu dan mempuni di segala lini, baik penyelamatan, evakuasi dan menjadi sopir mobil pemadam kebakaran.

“Tim Orong-orong ini dipilih 40 anggota terbaik dari 500 tenaga kontrak di Dinas Pemadam Kebakaran. Kita seleksi khusus untuk dipilih jadi Tim Orong-orong, nanti mereka akan serba bisa dan berfungsi di segala lini.” Tegasnya.

Irvan pun menjelaskan alasan mengapa tim itu diberi nama Orong-orong. Menurutnya, Orong-orong itu bisa masuk dan menyelinap di segala medan. Ia berharap, tim ini meniru Orong-orong yang mampun menyelinap dan handal di segala lini. Salah satu contohnya, apabila tidak ada sopir mobil pemadam kebakaran, maka dia akan bertindak taktis untuk menjadi sopir.

“Makanya, nanti tim ini akan dilengkapi ranger dan sepeda motor, sehingga mereka akan bisa menjadi pasukan reaksi cepat dari Dinas Pemadam Kebakaran,” tegasnya.

Selain tim Orong-orong, Irvan juga membuat Tim Tri Mas Kintir. Tim ini merupakan gabungan dari anggota Linmas, Satpol PP dan Petugas Pemadam Kebakaran yang bertugas di air. Mereka bernama tim kintir karena mereka selalu kintir di kali atau sungai-sungai di Surabaya.

“Mereka ini terbentuk ketika sama-sama memburu ikan Arapaima. Dari tiga instansi bersinergi menjadi satu tim,” ujarnya.

Terlepas dari semua itu, Irvan mengaku selalu menyampaikan pentingnya doa kepada para anggotanya itu. Sebab, tugas dari Dinas Pemadam Kebakaran harus sigap dan reaksi cepat dalam merespon kebakaran yang datang secara tiba-tiba.

“Jadi, kekuatan doa itu menjadi sebuah dasar dalam menjalankan tugas kami sehari-hari. Bahkan , setiap malam jumat seluruh petugas Dinas Pemadam Kebakaran harus mengikuti doa bersama, termasuk pula yang ada di pos-pos atau pun di UPTD-UPTD,” imbuhnya. (arf)

Kamis, 30 Agustus 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H.,  menghadiri Apel Gabungan TNI - POLRI Wilayah Kogartap III / Surabaya TW - III TA. 2018 di Lapangan Upacara Makodam V Brawijaya jln. Raden Wijaya, Surabaya, Kamis (30/8).

Bertindak sebagai Pimpinan Apel Mayjen TNI Arif Rahman, M.A. (Dangartap III / SBY), Perwira Upacara Letkol Inf. Hendi Setiawan ( Waasops Gartap III / SBY ) dan Komandan Apel Letkol Inf. Wing Sandya Udayanto ( Dandim 0830/ Surabaya Utara ).

Sedikitnya 3.038 prajurit dari perwakilan berbagai satuan TNl/Polri yang mengikuti apel gabungan tersebut. Tampak hadir dalam apel gabungan tersebut antara lain Gubernur AAL, Kasdam V/Brawijaya, Wakapolda Jawa Timur, Danguspurla Armada II, Danpasmar 2, Karumkital Dr. Ramelan, Dankodikopsla, Dirjianbang Kodiklatal, Danlanud Surabaya, Asops Kasgartap III / SBY, Asmin Kasgartap III / SBY, dengan didampingi Asintel Danlantamal V Kolonel Laut (T) Harlius Bachtiar, S.AP. dan Aslog Danlantamal V Kolonel Laut (T) Sugeng Priono, S.E., M.M. dan undangan lainnya.

Dangartap III/ Surabaya dalam amanatnya menyampaikan bahwa Tegakkan disiplin, etika dan moral keprajuritan sesuai jati diri TNI-Polri dengan berpedoman pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan wajib TNI dan Tri Brata demi terpeliharanya citra TNI-Polri.

Dangartap berharap agar seluruh prajurit bisa memelihara soliditas TNI-Polri. “Pelihara soliditas dan solidaritas antara sesama prajurit TNI POLRI dan kedepankan sikap keteladanan dan kedewasaan dalam menghadapi persoalan yang dihadapi. Hindari terjadinya perkelahian antar sesama TNI, TNI POLRI dan TNI dengan Masyarakat,” ujarnya.

Ia meminta untuk terus ikuti perubahan dan perkembangan situasi dengan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas diri dan mengembangkan kemampuan agar tampil dan maju secara terhormat pada era yang sangat kompetitif demi tetap tegak dan utuhnya bangsa dan negara Indonesia.

Dan yang terakhir, Dangartap III/ Surabaya berpesan agar biasakan diri untuk bekerja keras secara profesional dan Proporsional sesuai dengan tugas dan kewenangan masing - masing. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap manajer senior pelaksana pengadaan Independent Power Producer (IPP) PLN, Mimin Insani, Kamis (30/8/2018).

Mimin akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap proyek pembangunan PLTU I Riau. "Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka IM ( Idrus Marham)," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Selain Mimin, KPK juga memanggil Nur Faizah Ernawati. Dia juga akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham.

Sebelumnya, KPK menetapkan Idrus Marham sebagai tersangka. Idrus diduga berperan dalam pemberian uang suap terhadap Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.

Menurut KPK, Idrus berperan mendorong agar Eni menerima uang Rp 4 miliar pada November dan Desember 2017, serta Rp 2,2 miliar pada Maret dan Juni 2018.

Semua uang itu diberikan oleh Johannes Budisutrisno Kotjo, selaku pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited.

Eni Maulani Saragih sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt.

Eni diduga menerima suap atas kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1 di Provinsi Riau.

Eni diduga menerima suap sebesar Rp 500 juta yang merupakan bagian dari commitment fee 2,5 persen dari nilai proyek kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1.

Commitment fee tersebut diberikan oleh Johannes Budisutrisno Kotjo. Dalam kasus ini, KPK juga menetapkan Johannes sebagai tersangka karena memberikan suap kepada Eni.

Menurut KPK, dalam pengembangan penyidikan diketahui bahwa Idrus ikut membantu dan bersama-sama dengan Eni Maulani menerima suap. Adapun, Idrus dijanjikan uang 1,5 juta dollar AS oleh Johannes Budisutrisno.  (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Komandan Korem (Danrem) 082/CPYJ, Kolonel Arm Budi Suwanto, S. Sos, tak henti-hentinya untuk terus bersinergi bersama para ulama, hingga para santri di wilayah tugasnya.

Hal itu, dilakukannya guna menangkal adanya paham radikalisme dan terorisme yang saat ini dinilai sangat meresahkan, hingga berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, orang nomor satu di tubuh Makorem 082/CPYJ itu, mengajak seluruh santri Riyadlul Jannah untuk berpartisipasi menangkal keberadaan paham radikalisme dan hoax di wilayah tugasnya.

“Perkembangan IT, sangat menyentuh semua segi kehidupan yang akhirnya bisa berdampak positif, hingga negatif,” ujar almameter Akmil tahun tahun 1993 ini.

“Bagi kita yang mampu mengambil sisi positifnya, maka kita mampu bersaing dan berkompetisi menjadi warga yang maju dan modern,” tambah Danrem.

Kendati demikian, kata Danrem, dirinya mengimbau seluruh santri di bawah asuhan KH. Mahfudz Syaubari, M. A, untuk tidak takut akan bahaya-bahaya yang dinilai dapat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa itu.

“Ada beberapa cara agar NKRI tidak hancur dan terpecah belah. Selain memiliki daya tangkal yang tangguh, kita juga harus mampu menghadapi setiap ancaman, khususnya menyikapi segala isu yang berkembang secara bijak,” pintanya.

“Pahami dan warisi nilai-nilai luhur bangsa yang saling menghormati perbedaan, rela berkorban dan saling bergotong-royong, serta tanamkan jiwa nasionalisme di dalam diri kita,” tambahnya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bertajuk "Penanganan Separatis di Jawa Timur" Sekber Benteng NKRI menggelar Coffe Morning.

Dalam kegiatan yang digelar di Hotel Bidakara jalan Tegalsari No. 77-85 Surabaya tersebut sedikitnya dihadiri 100 orang, kamis (30/8/2018).

Adapun undangan yang hadir diantaranya, Kol. Inf Darwis (Asintel Kasdam V/Brawijaya), Penik (Pembina TK I mewakili Ka Bakesbangpol Prov. Jatim), Kompol Puguh W (mewakili Dir Intel Polda Jatim), Letkol Inf Achmad Irianto (Kasi Intel rem 084/BJ), Letkol Inf M. Muslik (Kasi Intel rem 083/BDJ).

Drs. Widiyo Nugroho (Kabid. Penanganan konflik mewakili Ka bakesbangpol Kota Surabaya), AKP Priyono (mewakili Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya), Iptu Adi Fajar (mewakili Kasat Intelkam Polresta Malang), Ipda Bambang S (mewakili Kasat Intelkam Polreskab Malang), Kapten Inf Didik (Pasi Intel Kodim Malang), Heru M (Pembina mewakili Kepala Bakesbangpol Kota Malang), Ir. Bachrudin (Kepala Bakesbangpol Kab. Malang).

Arukat Djaswadi (Ketua Ormas yang tergabung dalam Sekber Benteng NKRI), Arukat Djaswadi (Ketua CICS), H. Hary Purwoko (Ketua Pemuda Pancasila), Habib Mahdi Al Habsy (Ketua FPI Jatim), Arifin (Ketua Patriot Garuda), Nurhadi (Ketua Laskar Garuda Nusantara), Isya Ansori (Ketua KBRS), Endang (Ketua PD Pemuda Panca Marga Jatim).

Gatot Soedjito (Ketua PD XIII KB FKPPI), Catur Sutiyono (Ketua FRAB), Wardoyo, S.H (Ketua LKRI), Hendri Sobek (Ketua DPW Kombatpol Jatim), Haris (Ketua Serikat Arek Malang Untuk NKRI), Ketua Garuda Sakti, Mukayat Al-Amin, M.Sos (KOKAM Jatim).


Kegiatan yang dibuka oleh Drs. Arukat Djaswadi (Koordinator Sekber Benteng NKRI) menjelaskan pada intinya sekber Benteng NKRI ini merupakan gabungan yang terdiri dari berbagai Ormas yang siap untuk menangani separatis di Jawa Timur,  tentunya dengan dukungan dari Instansi TNI-POLRI dan Bakesbangpol.

Dalam kegiatan tersebut, sekber Benteng NKRI telah menganggap separatis yang sudah berkembang di wilayah Jatim ini, sudah memecah belah NKRI, oleh karena itu mari bersama mencari solusi yang tepat untuk menangani separatis di wilayah Jatim.

Pasalnya NKRI adalah salah satu Negara yang kaya sumber daya alam, suku, budaya dan agama seperti yang ada dalam nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sedangkan menurut Sekber Benteng NKRI, Papua yang mempunyai visi dan misi ingin memisahkan diri dari NKRI itu sudah bisa disebut dengan separatis, oleh karena itu harus dipantau dan ditindaklanjuti setiap pergerakannya.

Sementara Kolonel Inf Darwis (Asintel Kasdam V/Brawijaya) menjelaskan acara Coffe Morning ini akan membahas tentang bagaimana cara atau solusi dalam penanganan separatis yang biasa disebut dengan AMP yang ada di wilayah Jawa Timur.

Separatis Papua terbagi menjadi 2 yaitu separatis politik dan separatis bersenjata, sudah banyak korban aparat TNI-POLRI yang meninggal di Papua Barat akibat ulah separatis bersenjata yang juga meresahkan warga sekitar di tanah Papua.

Untuk di wilayah Jatim untuk Separatis bisa disebut dengan AMP yang mempunyai tujuan ingin memerdekakan diri atau memisahkan diri dari NKRI yang dimana kemarin-kemarin sudah melakukan aksi unjuk rasa yang mengangkat isu-isu seakan-akan pemerintah dan aparat sudah banyak melanggar HAM di tanah Papua.

Pada acara Coffe Morning tersebut mendapatkan SOP yang dimana sudah disepakati bersama dari rekan-rekan TNI-Polri dan Ormas yang tergabung dalam Sekber Benteng NKRI.


Pemaparan kemudian dilanjutkan kembali terkait pergerakan AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) di wilayah Jatim dari Kapten Inf Supiyanto (Pasimin Deninteldam V/Brawijaya) yang intinya menjelaskan sejarah berdirinya AMP, visi dan misi serta tujuannya didirikannya AMP.

Jumlah AMP sendiri terutama yang ada di wilayah Surabaya dan Malang yang dimana berstatus mahasiswa di setiap universitas-universitas, serta asrama dan tempat tinggal AMP di wilayah Jatim serta pembentukan struktur organisasi AMP yang baru.

Lalu Mahasiswa Papua yang ada di wilayah Jatim dihimpun menjadi satu di suatu organisasi yang disebut IPMAPA (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua).

Pemaparan  kembali dilanjutkan terkait identifikasi gerakan separatis di wilayah kota Malang dari Iptu Adi Fajar (mewakili Kasat Intelkam Polresta Malang).

Dia menjelaskan letak geografi dan demografi kota Malang serta jumlah universitas yang ada di kota Malang.

Sedangkan untuk keamanan di kota Malang terdapat 28 kesatuan TNI yang biasanya berkoordinasi baik dengan Polres dan Polsek setempat.

Menurutnya, separatis AMP di wilayah kota Malang bernaung di bawah MCW (Malang Corruption Watch) setiap turun aksi. Sedangkan jumlah mahasiswa Papua di universitas kota Malang dan AMP yang sering turun aksi sekitar 35 orang di kota Malang.

Dan ada 5 tokoh AMP yang menyuarakan kemerdekaan West Papua pada saat aksi di kota Malang.

Untuk itu pihaknya melakukan langkah-langkah yang bisa diambil adalah mengadakan penggalangan untuk bisa memantau setiap pergerakannya.

Penyampaian kembali dilanjutkan oleh Penik, Pembina Tingkat I mewakili Ka Bakesbangpol Prov. Jatim, yang intinya mengatakan bila pihak Bakesbangpol Prov. Jatim sudah membuat tim terpadu penanganan konflik sosial untuk penanganan separatis di wilayah Jatim dan akan menampung setiap aspirasi masyarakat yang ada keterkaitannya dengan separatis di wilayah Jatim.

AKP Priyono, mewakili Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya menjelaskan terkait pasal-pasal tentang penyampaian aspirasi di muka umum dan menghalang-halangi aspirasi di muka umum, serta cara penanggulangannya secara bersih dan tidak menyalahi hukum.

Sementara H. Hary Purwoko, Ketua Pemuda Pancasila akan melakukan pendekatan melalui Mahasiswa Non-Papua, Ormas/LSM yang NKRI, support hukum yang bisa mamayungi serta dana yang turun dari pemerintah melalui support hukum tersebut.

Berbesa dengan Gimin. Mapekat/Serikat Buruh mengatakan permasalahan AMP saat ini harus dibenturkan dengan sesama Mahasiswa atau masyarakat.

Lain halnya dengan Arifin, Patriot Garuda/Sekber Benteng NKRI mengatakan untuk Polri apa tidak bisa menyamakan hukum separatis dengan teroris, karena juga mengancam keamanan Negara dan meresahkan masyarakat.

Pasalnya hal ini sampai dunia mengetahui bahwa Papua ingin memisahkan diri dan memerdekakan menjadi Negara West Papua melalui media internasional.

Selama ini terkait kurangnya anggaran dana yang mengalir guna untuk menangani separatis oleh Sekber Benteng NKRI.

Kolonel Inf Darwis, Asintel Kasdam V/Brawijaya mengatakan dalam penanganan separatis ini dapat dilaksanakan bersama, bukan hanya dari TNI-POLRI saja, akan tetapi bersama masyarakat juga.

Apabila lanjutnya, AMP mengadakan aksi dan meminta perizinan ke Polrestabes, kesempatan pertama harus dibuat aksi tandingan supaya kegiatan AMP tersebut tidak jadi dilaksanakan.

Dengar pendapat hingga tukar gagasan tersebut akhirnya membuahkan hasil yang memutuskan bila setiap kota yang ada kegiatan separatis, maka di bentuk ormas NKRI tandingan untuk menghadang kegiatan separatis.

Ormas tandingan selalu siap mengirimkan surat izin kasat intelpolres masing-masing kota untuk sewaktu waktu menghadang kegiatan separatis.

Ormas NKRI harus berkordinasi dan mendesak aparat pemberi ijin polisi untuk tidak meloloskan dan member ijin kegiatan separatis dengan Menghadap Kapolres masing-masing Kota.

sedangkan Pihak intel Polres masing-masing kota berhak menolak dan tidak member ijin kegiatan separatisme sesuai Undang-undang.

Ormas NKRI selalu siap menghadang dilapangan kegiatan separatis dengan membawa Bendera merah putih.

Untuk Tim Bantuan Hukum NKRI yang membackup kegiatan kontra separatis segera dibentuk, untuk segera aksi membantu ormas untuk kontra kegiatan separatis.

TNI, Polri dan pemerintah daerah harus aktif menghalau kegiatan separatis.

Ormas NKRI selalu mengkontra kegiatan separatis dilapangan, dimedsos dan dimedia menggunakan hak jawab.

Sinergi akan dilakukan ormas NKRI kontra separatis Dalam hal ini akan dilakukan oleh Sekber Benteng NKRI di Surabaya dan Solidaritas Arek Malang untuk NKRI di Malang.

Diharapkan adanya sinergitas aparat TNI, Polri, Pemda kota Surabaya dan Malang yang difasilitasi dan diback up oleh Kodam V Brawijaya, Polda Jatim dan Pemprov Jatim.

Diharapkan dengan adanya SOP penanganan separatis secara terpadu dapat mengeliminisir kegiatan separatis di kota Surabaya, Malang khususnya dan Jawa Timur pada umumnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Semarang) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal)  Semarang-Lantamal V Kolonel Laut (P)  Heri Triwibowo, S. E menyaksikan penyerahan dokumen dan barang bukti milik dua Kapal yang beberapa hari lalu di tangkap oleh KRI Hiu 634 di perairan Laut Jawa, dan dilaksanakan pemeriksaan dan pengecekan di Lanal Semarang kemarin.

Penyerahan dokumen dan barang bukti tersebut di laksanakan oleh KKM Kal Pulau Menjangan Lettu Laut (T)  Ariawan yang diserahkan kepada kedua Nahkoda Kapal Tersebut, kegiatan penyerahan dilaksanakan di atas kapal KM.  Rama dan KM Sumber Barokah Prima V.  Di Dermaga Kamla Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Selain Danlanal Semarang turut menyaksikan penyerahan  dokumen dan barang bukti adalah Danunit Intel Lanal Semarang, Danposal Rembang, serta Dan Posal Juwana.

Disela sela pelaksanaan penyerahan Danlanal Semarang menghimbau kepada kedua Nahkoda Kapal tersebut, untuk lebih berhati hati dan teliti dengan  masa berlakunya dokumen dan yang wajib dibawa dalam pelayaran,  sehingga akan lebih lancar dan aman bila di tengah laut ada pemeriksaan oleh KRI yang tengah melaksanakan Patroli.

"Semoga kejadian ini bisa dijadikan sebagai pengalaman sehingga tidak terulang lagi. Selamat berlayar semoga selamat sampai tujuan," terangnya.

Disisi lain para Nahkoda mengucapakan banyak terima kasih kepada Danlanal Semarang, dan berjanji akan memegang teguh saran-saran yang disampaikan oleh Danlanal Semarang.

Setelah penyerahan selesai Danlanal Semarang dan jajaran melepas keberangkatan kapal tersebut menuju ke laut Jawa. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Panitera pengganti pada Pengadilan Negeri Medan Helpandi, resmi ditahan seusai ditetapkan sebagai tersangka di Gedung KPK Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Selain Helpandi, KPK juga menahan pengusaha Tamin Sukardi yang disangka menyuap hakim dan panitera.

"Dua orang tersangka dalam kasus dugaan suap terhadap Hakim di PN Medan ditahan untuk 20 hari pertama," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK.

Dalam kasus ini, Tamin merupakan terdakwa dalam perkara korupsi penjualan lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN2 yang ditangani Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Medan.

Tamin diduga menyuap hakim adhoc Merry Purba untuk memengaruhi putusan hakim.

Tamin diduga memberikan uang 280.000 dollar Singapura kepada Merry.

Pemberian uang tersebut dilakukan melalui Helpandi. Video Pilihan Dalam operasi tangkap tangan, KPK menyita uang 130.000 dollar Singapura dari tangan Helpandi.

Sementara, sisanya diduga telah diberikan kepada Merry sebelumnya.

Saat keluar dari Gedung KPK, Helpandi maupun Tamin sama-sama tidak merespon pertanyaan wartawan. Keduanya yang telah mengenakan rompi oranye langsung naik ke mobil tahanan. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan Komando Pendidikan Dukungan Umum (Wadankodikdukum) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Kolonel Laut (S) Heru Kaswanto mewakili Komandan Kodikdukum Kolonel Laut (T) Sa’ban Nur Subkhan secara resmi menutup tiga program kejuruan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI Angkatan laut Angkatan ke-37 Gelombang II TA 2017 yang dilaksanakan di lapangan Apel Kodikdukum Kesatrian Bumimoro Kodiklatal. Ketiga kejuruan tersebut adalah kejuruan mesin, Angkutan dan kejuruan Tatagraha .

Adapun kejuruan mesin dan angkutan merupakan korps Teknik yang sebelumnya menempuh pendidikan di Pusat Pendidiikan Teknik (Pusdiktek), sedangkan kejuruan Tatagraha merupakan Korps Suplay yang sebelumnya menempuh pendidikan  di Pusat Pendidikan Bantuan Administrasi (Pusdikbanmin), Kedua Pusdik tersebut dibawah Kodikdukumn Kodiklatal.

Komandan Kodikdukum Kodiklatal Kolonel Kolonel Laut (T) Sa’ban Nur Subkhan dalam sambutan yang dibacakan Wadan Kodikdukum menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan para siswa dalam menyelesaikan program pendidikan Dikmata dengan lancar tanpa mengalami kendala yang berarti. Menurutnya keberhasilan tersebut berkat kesungguhan, motivasi, dan tekad serta semangat para peserta untuk mengikuti program pendidikan dengan sebaik-baiknya sebagai modal pengabdian dalam penugasan.

Menurutnya tamtama sebagai ujung tombak kesatuan selaku pelaksana dalam tugas pekerjaan sehari-hari harus mampu mempersiapkan diri salah satunya melalui pendidikan yang telah diselesaikan seperti sekarang ini. Oleh sebab itu dengan selesainya pendidikan ini hendaknya dilaksanakan upaya pembekalan diri yang tidak terpaku pada pendidikan formal semata akan tetapi harus terus merasa haus akan ilmu dan informasi yang berkembang diluar khususnya yang menyangkut tugas dan pekerjaan yang dihadapi.

“Saya menyadari untuk menjadi cakap dan profesional tidak cukup dengan mengenyam pendidikan atau menimba ilmu baik secara teori maupun praktek dilembaga pendidiikan ini saja namun hendaknya dikembangkan dalam penugasan nanti. Teruslah haus akan informasi yang berkembang diluar khususnya yang menyangkut tugas dan pekerjaan kalian” jelasnya.

Hadir dalam penutupan pendidikan  tersebut para pejabat Utama Kodikdukum diantaranya Komandan Pusdiktek, Komandan Pusdikbanmin, Komandan Puadiklek, Komandan Pusdikpomal, Komandan Pusdikkes dan Komandan Puspeknubika. Selain itu hadir para Kabag dilingkungan Kodikdukum. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Ternate) Korem 152/Babullah menggelar pengarahan kepada orang tua calon siswa dalam rangka penerimaan Secaba PK TNI AD TA. 2018 bertempat di Gazebo Nuku Makorem 152/Babullah Jl. A.M. Kamarudin No. 1 Kel. Sangaji Ternate Utara.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kasipers Korem 152/Babullah Mayor Caj Waskito sebagai Sekretaris Sub Panda dan Ka Ajenrem 152/Babullah Mayor Caj Afton Wijaya selaku Sekretaris II serta para Ketua Tim Pemeriksaan Administrasi, Kesehatan, Jasmani dan Mental Ideologi.

Dalam kesempatan tersebut Kasipers membacakan amanat Danrem 152/Babullah yang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya sosialisasi kepada seluruh orang tua/wali calon prajurit, sehingga diperoleh informasi yang sebenar-benarnya tentang proses penerimaan prajurit TNI AD di Koren 152/Babullah sehingga nantinya tidak muncul lagi pendapat negatif tentang rekrutmen prajurit TNI AD khususnya di Korem 152/Babullah.

Pada penerimaan Secaba PK Tahun 2018 ini tercatat animo pendaftar sebanyak 799 Calon, jumlah tersebut meningkat drastis dari pada tahun sebelumnya hal tersebut menunjukan minat atau animo masyarakat Maluku Utara meningkat untuk menjadi Prajurit TNI Angkatan Darat.

Nantinya para calon akan bersaing mengikuti setiap rangkaian seleksi di tingkat Sub Panda Korem 152/Babullah dan nantinya akan dikirim 150 Peserta yang terbaik untuk mengikuti seleksi secara terpusat di Rindam XVI/Pattimura.

Sementara itu dalam kesempatan tersebut Ka Ajenrem 152/Babullah juga kembali menekankan bahwa calon terbaiklah yang akan diberangkatkan menjadi Prajurit TNI AD, selama proses seleksi dilaksanakan secara transparan dan jangan percaya apabila ada oknum-oknum tertentu yang menjanjikan dapat meluluskan calon dengan imbalan tertentu, apabila menemukan praktik tersebut maka kita akan proses sesuai perundang-undangan yang berlaku. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah pribadi hakim adhoc Pengadilan Tipikor Medan, Merry Purba.

Penggeledahan di Medan, Sumatera Utara, berlangsung pada Rabu (29/8/2018) malam.

Selain itu, pada Kamis (30/8/2018), penyidik ​​menggeledah Gedung Pengadilan Negeri Medan.

Kemudian, rumah korporat berupa korupsi penjualan lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN2 Tamin Sukardi.

"Sejak Kamis siang masih berjalan penggeledahan di rumah dan kantor tersangka TS (Tamin Sukardi)," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Kamis.

KPK sebelumnya menagkap 8 orang dalam operasi tangkap tangan di Medan, Sumatera Utara.

Sebanyak 4 orang yang dipilih adalah hakim. Masing-masing yaitu, Hakim Pengadilan Negeri Medan Marsuddin Nainggolan dan Wakil Ketua PN Medan Wahyu Prasetyo Wibowo. Kemudian, hakim Sontan Merauke Sinaga dan hakim adhoc Merry Purba.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan dan gelar perkara, KPK hanya menetapkan Merry Purba sebagai tersangka. Selamat menikmati suap 280.000 dolar Singapura.

Diduga, uang tersebut untuk memengaruhi putusan hakim terhadap perkara Korupsi penjualan lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN2 dengan Tamin Sukardi. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Yogyakarta) Prajurit Pangkalan TNI AL (Lanal) Jogyakarta terlibat langsung dalam pengamanan (Pam VVIP) pada Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto dan pejabat tinggi negara lainnya di Yogyakarta kemarin.

Menurut Komandan Lanal (Danlanal) Yogyakarta Kolonel Laut (P) Arya Delano, S.E, M.Pd, hal tersebut sesuai tertuang dalam Undang-Undang No. 34 tahun 2004 tentang TNI, bahwa tugas pokok TNI secara umum dilaksanakan melalui Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), salah satu point dari 14 point OMSP adalah melaksanakan pengamanan Presiden dan pejabat tinggi negara.

Pengamanan VVIP tersebut dibawah kendali langsung Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV Diponegoro dan selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) pengamanan VVIP oleh Komandan Resort Militer (Danrem) 072/Pamungkas, rangkaian pengamanan VVIP dimulai saat kedatangan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo dan rombongan pada pukul 10.30 Wib di Base Ops Lanud Adisucipto Yogyakarta dengan pesawat Kepresidenan A-00, dalam rangka melaksanakan Kunker meninjau proyek saluran irigasi dana desa di dusun Tampungan Desa Sendangtirto Kec. Berbah Kab. Sleman Yogyakarta.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dan Bupati Kab. Sleman Drs Sri Purnomo serta pimpinan TNI Polri dan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkompinda) DIY dan Jawa Tengah antara lain, Pangdam IV Diponegoro, Danrem 072 Pamungkas, Kapolda DIY, Kabinda DIY serta Danlanal Yogyakarta turut dalam Kunker tersebut.

Dalam kesempatan tersebut Presiden RI  menyampaikan atensi kepada masyarakat antara lain bahwa pembangunan saluran irigasi adalah satu program pembangunan infrastruktur yang ditujukan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat khususnya para petani.

Presiden juga mengajak masyarakat DIY untuk turut mendoakan dan meringankan korban bencana alam Lombok NTB, pencapaian 24 medali emas sampai saat ini dalam ivent Asian Games oleh atlit Indonesia telah memenuhi target pemerintah namun optimis pencapian medali masih akan bertambah, untuk itu doa bersama masyarakat Indonesia sangat dibutuhkan atlit atlit yang saat ini masih berjuang.

Selesai kegiatan Kunker di dusun Tampungan, dilanjutkan kegiatan menghadiri Kongres Nasional Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI Mahasabha) Ke-XI di Ballroom Hotel Rich Jl. Magelang KM. 4 Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta dengan tema "Merajut Persatuan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045" dengan peserta kongres sekitar 2500 orang, turut hadir dalam acara kongres tersebut antara lain Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto, Menteri Koperasi dan UMKM RI Bapak Anak Agung Gede P. dan Menteri Energi Sumber Daya Mineral RI Bapak Ignatius Jonan.

Beberapa point penting sambutan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo kepada peserta kongres antara lain disampaikan bahwa situasi dunia sangat cepat berubah, antara lain bidang ekonomi dan revolusi industri bergerak secara dinamis, kongres oleh KMHDI sangatlah bagus sekali untuk kesuksesan generasi muda Indonesia, hal ini kita sadari bersama bahwa negara kita dianugerahi oleh Tuhan YME sebagai negara besar di dunia dengan perbedaan suku, agama, adat dan bahasa harus kita jaga dan pertahankan kesatuan yang kuat sebagai potensi mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Melihat Kota Surabaya yang sudah go Internasional ternyata menarik perhatian sejumlah daerah untuk menimba ilmu.

Kali ini giliran sejumlah anggota DPRD dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Banyuasin melakukan study banding ke Surabaya.

Kunjungan para legislator dan aparat hukum di Kabupaten Banyuasin ke  kota Pahlawan tersebut tidak hanya ke Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya saja. Namun juga dilakukan ke Kejari Surabaya.


Saat melakukan kunjungan di  Kejari Surabaya, rombongan yang terdiri dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyuasin, Sukardi, Ketua Komisi 1, Joko Susilo dan  Wakil Ketua Komisi 1, AA Hari Afriansyah dan anggota DPRD Kabupaten Banyuasin lainnya serta Kepala Seksi Perdata Dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari Banyuasin, Endro Riski Erlazuardi, SH, MH diterima oleh Kasi Datun Kejari Surabaya, Arjuna Meghanada, SH, MH.

" Tujuan kita ini akan melakukan kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin dengan Kejaksaan Negeri Banyuasin serta kerjasama antara lembaga DPRD Kabupaten Banyuasin dengan Kejaksaan Negeri Banyuasin, diharapkan dapat tercipta pemerintahan Kabupaten Banyuasin  yang baik dan bersih serta bebas dari KKN. "Jelas Kasi Datun Kejari Banyuasin, Endro Riski Erlazuardi, SH, MH,kamis (30/8/2018). (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ratusan Prajurit Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) menghadiri Apel Gabungan Garnisun Tetap (Gartap) yang dilaksanakan di lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya. Upacara yang diikuti prajurit dari tiga matra yaitu Matra darat, Laut dan Udara serta dari Kepolisian tersebut dipimpin langsung Pangdam V Brawijajya Mayjen TNI Arif Rahman selaku Komandan Gartap III Surabaya.

Hadir dalam apel tersebut para pejabat Utama Pangkotama TNI Wilayah Surabaya diantaranya Komandan Kodikopsla Laksma TNI Maman Firmansyah, Dirjianbang Kodiklatal Laksma TNI Budi Kalimantoro, sedangkan pejabat lainya yang hadir Gubernur Akademi Angkatan laut (AAL), Komandan Lantamal V, Komandan Guspurla Koarmada II dan Karumkital Dr Ramerlan Surabaya.

Apel gabungan ini dihadiri pula para pejabat dari Polda Jatim, Komandan Satuan, para Perwira, Bintara dan Tamtama TNI-Polri serta ASN (Aparatur Sipir Negara) jajaran Kogartap III Surabaya.

Dangartap III Surabaya, Mayjen TNI Arif Rahman mengatakan, apel gabungan ini rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali. Apel gabungan tersebut digelar dalam rangka pengamanan jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Jawa Timur yang digelar serentak pada 17 April 2019 mendatang.

Menurutnya, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 serentak di Jatim beberapa waktu lalu berjalan dengan aman dan lancar. Ini menjadi tantangan kedepan terkait dengan  pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019. Pangdam berharap agar sinergitas TNI dan Polri terus terjalin dengan baik, serta semakin solid dan profesional. Tujuannya untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat, terlebih saat pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019.

“Kami berharap TNI-Polri di Jatim semakin solid dan profesional sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat. Khususnya bagi pengamanan proses tahapan Pileg dan Pilpres 2019 mendatang,” ujarnya.

Pangdam meminta agar netralitas TNI Polri harus tetap dijaga dan seluruh jajaran TNI Polri memegang teguh netralitas. Bahkan netralitas TNI Polri dalam Pemilu merupakan harga mati.

Pada bagian akhir amanatnya, Mayjen TNI Arif Rahman kepada seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama menciptakan kondisi Jatim yang aman dan kondusif.

“Kondusifitas bisa diciptakan dengan bersatunya TNI Polri dan tokoh masyarakat, tokoh agama dan semua komponen masyarakat,” ujarnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Sudjatmiko menyatakan, telah menerima surat tuntutan dari para pendemo yang menggelar aksi penolakan atas gugatan Class Actoin yang dilayangkan Warga Jarak-Dolly pada Pemkot Surabaya.

Menurut Sudjatmiko, Surat tersebut berisi penolakan dari elemen masyarakat yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Warga Dolly (Forkaji) dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Surabaya.

" Sudah kami terima, diantar langsung oleh Humas Pengadilan Pak Sigit Sutriono" Ujar Sudjatmiko, Kamis (30/8).

Dikatakan Sudjatmiko, surat tuntutan itu telah ia rekomendasikan pada Hakim yang menangani perkara gugatan, karena hal itu bukan kapasitasnya untuk mengabulkan ataupun menolak.

" Yang jelas (Gugatan Class Action,red) yang diperiksa itu segi Formilnya dulu, Sudah memenuhi persyaratan atau belum, baru Materiilnya " terangnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Warga Jarak-Dolly, melayangkan Gugatan Class Action pada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, dan menuntut ganti rugi sebesar Rp. 270 Miliar.

Mereka menilai, Pemkot Surabaya telah gagal mensejahterakan warga Dolly paska penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu.

Menanggapi hal itu, ketua Forkaji Surabaya menampik tudingan tersebut, pihaknya mengaku paska ditutupnya lokalisasi Dolly, warga disekitar telah mengembangkan usaha positif dibidang UMKM.

" Disini sudah berdiri produk UKM sampai kebanjiran order salah satunya sandal hotel yang sudah mendapatkan ribuan order dari beberapa hotel yang ada di Surabaya." Kata Korlap Forkaji, Kurnia Cahyo. (30/8).


Menyindir materi gugatan yang mengatakan tidak ada peningkatan ekonomi, Forkaji membantah hal itu, Kurnia mengatakan sampai detik ini pihaknya mengaku kekurangan tenaga kerja gara-gara kebanjiran order.

" Kami sendiri kurang tenaga kerja. Kalau mereka ngomong tidak ada peningkatan ekonomi, itu bohong,” seru Korlap Aksi Forkaji, Kurnia Cahyanto di depan PN Surabaya, Kamis, (30/8/2018).

Kurnia juga menuturkan, gugatan class action yang ditujukan ke Pemkot Surabaya sebesar Rp 270 miliar hanya untuk kepentingan segelintir warga. Bahkan, dirinya menduga kelompok tersebut bukan murni warga Jarak – Dolly.

“ Uang itu buat siapa? Hanya untuk memenuhi perut atau kepentingan segelintir orang saja,” imbuhnya.

Senada dikatakan  GP Ansor Surabaya, mereka juga menolak dibukanya rumah musik yang dianggapnya dapat berpotensi melahirkan kembali bibit-bibit prostitusi di kawasan eks lokalisasi Dolly.

“ Kita dukung upaya warga menolak rencana rumah musik karena kita nggak ingin ada bibit-bibit lagi prostitusi di Jarak dan Dolly,” terang Ketua PC GP Ansor Kota Surabaya M Faridz Afif.

Afif menegaskan bahwa pihaknya terus mengawal serta bergandengan dengan massa dari ormas Islam lainnya untuk tetap mengawal isu ini.

“ Seluruh ormas Islam akan turun, terutama ormas di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU),” Pungkasnya. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Atlet Selam Lantamal VI yang termasuk dalam Tim Selam Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil mengharumkan nama Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Kejuaraan Nasional Selam di Karimunjawa, Kota Jepara, Jawa Tengah (Jateng) yang dilaksanakan pada tanggal 27 - 29 Agustus 2018 kemarin.

Kejuaraan Nasional Selam Nomor Laut Tahun 2018 tersebut diadakan oleh Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia dengan nomor pertandingan yang dilombakan antara lain Fin Swimming no. 3000 m Pa/Pi, Fin Swimming No. 6000 m Pa/Pi, Oba m Course Pa/Pi, Oba Five Point Course Pa/Pi.

Adalah Serka Novy Mulalinda namanya salah satu atlet Lantamal VI yang telah berhasil mendapatkan peringkat III pada nomor M Course Putri dengan melalui persaingan antar Atlet selam lainnya dari berbagai Provinsi di Indonesia diantaranya perwakilan dari Pemprov Jateng, DKI Jakarta, Jawa Timur, D.I.Y, Sulawesi Selatan, Papua, Papua Barat, Riau, Kepri.

“Suatu kebanggan bagi saya dapat mewakili Sulawesi Selatan Khususnya Lantamal VI pada Kejuaraan Nasional Selam Nomor Laut Tahun 2018 ini dengan memperoleh hasil meraih peringkat III pada kelas M Course Putri, terima kasih saya ucapkan kepada seluruh kerabat yang mendukung saya, ini merupakan motivasi untuk saya berusaha mendapatkan yang terbaik di perlombaan yang akan datang”, Ujar Novy yang juga sebagai Prajurit Korps Wanita TNI Angkatan Laut (Kowal) di Lantamal VI Makassar.

Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono, S.H., M. Tr (Han) turut berbangga atas keberhasilan salah satu prajurit  ini.

“Saya merasa bangga dengan keberhasilan  dicapai oleh Novy dengan berhasil meraih peringkat III pada Kejuaraan Nasional Selam di Karimunjawa, ini merupakan sumbangsih dari atlet selam Lantamal VI Makassar pada kejuaraan tingkat Nasional kepada Pemerintah Provinsi Sulsel, ini merupakan motivasi bagi para atlet selam Lantamal VI lainnya dan mudah-mudahan bisa memberikan yang terbaik lagi di kejuaran selam tingkat nasional  yang akan datang”, Katanya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Belum tuntas menghadapi persidangan kasus penipuan yang dilaporkan sejumlah pedagang Pasar Turi, Henry Jacosity Gunawan kembali didudukan sebagai pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Kali ini, Bos PT Gala Bumi Perkasa (GBP) ini diadili karena menipu tiga pengusaha asal Surabaya yang menjadi kongsi saat pembangunan Pasar Turi Baru pasca terbakar.

Tiga pengusaha yang ditipu Henry ratusan miliar rupiah itu adalah Tee Teguh Kinarto (owner PT Podo Joyo Mashur), Shindo Sumidomo alias Asui (Bos PT Siantar Top) dan Widjijono Nurhadi (Pemegang Saham di PT Graha Nandi Sampoerna).

Sidang perdana kasus ini mengagendakan pembacaan surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Harwaedi. Dan perkara tipu gelap ini disidangkan diruang cakra PN Surabaya oleh Majelis hakim yang terdiri dari Anne Rusiana (ketua), Pujo Saksono dan Dwi Purwadi (anggota).

Dijelaskan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Perbuatan pidana Henry ini bermula dari pembangunan Pasar Turi Baru. Dimana saat itu, Henry mengaku sebagai pemenang lelang dari Pemkot Surabaya dalam proyek pembangunan Pasar Turi.

Saat proses lelang tersebut, Henry menggunakan bendera PT Gala Megah Invesment dan perusahaan PT Gala Megah Invesment.

Dua perusahan itu merupakan hasil kerjasama antara Henry selaku Pemilik PT Gala Bumi Perkasa (GBP), PT. Central Asia Invesment yang dipimpin oleh Moch. Turino Junaedy dan PT. Lusida Megah Sejahtera yang dipimpin oleh Paulus Totok Lusida

Pada perusahaan Join Operation Gala Megah Invesment tersebut telah ditentukan pembagian keuntungan yaitu sebesar 51% untuk PT. Gala Bumi Perkasa selaku Lead Firm, sebesar 27% untuk PT. Central Asia Invesment dan sebesar 22 % untuk PT. Lusida Megah Sejahtera.

Selain bekerjasama dengan Moch. Turino Junaedy dan Paulus Totok Lusida, Henry kembali mencari dukungan modal ke investor lainnya dalam pembangunan pasar turi.

Bos PT GBP itu akhirnya mengajak para korban, yakni Tee Teguh Kinarto,  Shindo Sumidomo (Asui)  dan Widjijono Nurhadi untuk mendukung dana atas pembanguan Pasar Turi tersebut.

Awalnya Tee Teguh Kinarto,  Shindo Sumidomo (Asui)  dan Widjijono Nurhadi tidak tertarik namun Terdakwa Henry mengatakan akan memberikan keuntungan yang banyak apabila mau memberikan modal.

Saat itu Tee Teguh Kinarto belum memberikan jawaban, kemudian Terdakwa Henry kembali mendatangi Tee Teguh Kinarto dan Terdakwa kembali berusaha meyakinkan Tee Teguh Kinarto untuk memberikan tambahan modal atas pembangunan Pasar Turi dengan mengatakan selain akan memberikan keuntungan yang besar, Terdakwa juga mengatakan akan memasukkan PT. Graha Nandi Sampoerna sebagai pemegang saham pada PT. Gala Bumi Perkasa (Perusahaan milik terdakwa). 

Atas bujuk rayu itulah akhirnya Tee Teguh Kinarto menyetujui dan kemudian pada hari Selasa tanggal 23 Maret 2010 dibuat Notulen Kesepakatan antara Terdakwa dengan Shindo Sumidomo (Asui) yang mengatur bahwa terdakwa Henry Jocosity Gunawan selaku pemilik atau owner dari PT. Gala Bumi Perkasa akan memberikan bagian keuntungan sebesar 50 % kepada PT. Graha Nandi Sampoerna dimana PT. Gala Bumi Perkasa berhak atas keuntungan dalam GMI (Gala Megah Investmen) Joint Operation sebesar 51 % sehingga perhitungannya 50 X 51% = 25.5% dari 100 persen keseluruhan saham/keuntungan dalam proyek Pasar Turi Baru.

Dalam notulen kesepakatan tanggal 23 Maret 2010 tersebut juga diatur mengenai modal kerja yang harus disediakan oleh PT. Graha Nandi Sampoerna yaitu sebesar  Rp. 60.000.000.000,- (enam puluh miliar rupiah) dan atas modal kerja tersebut akan diperhitungkan dengan bunga sebesar 14% per tahunnya.

Selanjutnya PT Graha Nandi Sampoerna menyerahkan uang  kepada Terdakwa total sebesar  Rp.68.800.000.000,- (enam puluh delapan miliar delapan ratus juta rupiah) yang diberikan secara bertahap yang rincian penggunaannya dibagi dua tahap setoran yaitu :

Setoran tahap pertama sebesar Rp.34.650.000.000,- (tiga puluh empat miliar enam ratus lima puluh juta rupiah), yang mana 50% dari dana tersebut yakni sebesar Rp.17.325.000.000,- (tujuh belas miliar tiga ratus dua puluh lima juta rupiah) adalah diperuntukan sebagai saham PT. Graha Nandi Sampoerna di PT. Gala Bumi Perkasa dan sisanya sebesar Rp.17.325.000.000,- (tujuh belas miliar tiga ratus dua puluh lima juta rupiah) adalah sebagai hutang pribadi Terdakwa sebagaimana Akta Pengakuan Hutang No. 15 tanggal 6 Juli 2010.Setoran tahap kedua sebesar Rp.25.350.000.000,- (dua puluh lima miliar tiga ratus lima puluh juta rupiah)  digunakan sebagai modal kerja untuk membangun Pasar Turi dan diperhitungkan dengan bunga sebesar 14% per tahun.

Namun dalam perjalanannya terdakwa Henry Jocosity Gunawan dengan berbagai alasan masih meminta kembali dukungan dana kepada PT. Graha Nandi Sampoerna sehingga total keseluruhan uang yang telah diserahkan sebesar Rp.68.800.000.000,- (enam puluh delapan miliar delapan ratus juta rupiah) dengan perinciannya sebagai berikut :

Dengan adanya bantuan dari dana dari PT. Graha Nandi Sampoerna kepada PT. Gala Bumi Perkasa tersebut maka Tee Teguh Kinarto diangkat sebagai Direktur Utama PT Gala Bumi Perkasa, namun  PT Graha Nandi Sampoerna kenyataannya tidak pernah dimasukan sebagai pemegang saham di PT Gala Bumi Perkasa (jual beli saham), bahkan pada tanggal 30 Maret 2012 Tee Teguh Kinarto diberhentikan dari jabatan selaku Direktur Utama PT. Gala Bumi Perkasa tanpa sepengetahuan dari Tee Teguh Kinarto.

Bahwa dengan tidak adanya penjelasan atas uang yang diterima oleh Terdakwa sejumlah Rp.68.800.000.000,- (enam puluh delapan miliar delapan ratus juta rupiah) tersebut maka Tee Teguh Kinarto menanyakan kepada Terdakwa tentang keuntungan yang dijanjikan oleh Terdakwa, namun Terdakwa menyakinkan Sdr. Tee Teguh Kinarto akan memberikan keuntungan sebesar Rp.240.975.000.000,- (dua ratus empat puluh juta Sembilan ratus tujuh puluh lima juta rupiah) dan hal tersebut dibuatkan Nota Kesepakatan pada tanggal 13 September 2013 di kantor terdakwa Jl. Putat Indah No. 1A Surabaya yang ditandatangani oleh Terdakwa, Tee Teguh Kinarto dan Widjijono Nurhadi, adapun kesepakatan tersebut yaitu :

Pertama, Sebesar Rp.120.487.500.000,- (seratus dua puluh miliar empat ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dibayarkan oleh Terdakwa kepada PT. Graha Nandi Sampoerna dalam bentuk tanah dan bangunan gudang di proyek pergudangan Ritzpark di Gedangan Sidoarjo sebanyak 57 (lima puluh tujuh) unit yang akan diterima oleh pihak PT Graha Nandi Sampoerna selambat lambatnya pada tanggal 30 Maret 2015 dengan harga per unit Rp.2.100.000.000,- (dua miliar seratus juta rupiah) total sebesar Rp. 119.700.000.000,- (seratus sembilan belas miliar tujuh ratus juta rupiah) dan sisanya sebesar Rp. 787.500.000,- (tujuh ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) akan dibukakan giro tertanggal 30 Maret 2015.

Yang kedua Sisanya sebesar Rp.120.487.500.000,- (seratus dua puluh miliar empat ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dibayarkan oleh Terdakwa berupa dana tunai dalam bentuk 12 (dua belas) lembar Bilyet Giro masing-masing bilyet giro sebesar:

1).Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 April 2015;
2).Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 Mei 2015;
3).Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 Juni 2015;
4).Rp. 10.000.000.000,-  (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 Juli 2015;       
5).Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 Agustus 2015;
6).Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 September 2015;
7).Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 Oktober 2015;
8).Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 November 2015;
9).Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 Desember 2015;
10).Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 Januari 2016;
11).Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 Februari 2016;
12).Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) giro tertanggal 15 Maret 2016.


Namun setelah Tee Teguh Kinarto mencoba mencairkan sebagian dari 12 (dua belas) Bilyet Giro tersebut yakni Cek bilyet giro tertanggal 15 April 2015 Nomor BW485258 mendapat penolakan dari Bank BCA pada tanggal 31 Agustus 2015, Bilyet giro tertanggal 15 Mei 2015 nomor BW485259 mendapatkan penolakan dari Bank BCA pada tanggal 7 September 2015, Bilyet giro tertanggal 15 Juni 2015 nomor BW485260 mendapatkan penolakan dari Bank BCA pada tanggal 15 September 2015, Bilyet giro tertanggal 15 Juli 2015 nomor BW485261 mendapatkan penolakan dari Bank BCA pada tanggal 15 September 2015, penolakan tersebut karena saldo tidak cukup.

Kemudian Tee Teguh Kinarto menagih dan mengecek unit tanah beserta bangunan gudang di wilayah Gedangan Sidoarjo sejumlah 57 (lima puluh tujuh) unit namun tidak pernah ada wujud fisik atas Gudang yang dijanjikan oleh Terdakwa tersebut.

"Akibat perbuatan Terdakwa Henry Jacosity Gunawan tersebut telah mengakibatkan para korban mengalami kerugian sebesar Rp.240.975.000.000,"kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Harwaedi saat membacakan surat dakwaannya.

Dalam kasus ini, terdakwa Henry didakwa melanggar pasal 378 KUH Pidana tentang penipuan dan melanggar Pasal  372  KUH Pidana tentang penggelapan.

Atas dakwaan tersebut, terdakwa Henry melalui ketua tim penasehat hukumnya, Yusril Ihza Mahendra mengaku akan mengajukan eksepsi yang sedianya akan dibacakan pada 12 September mendatang.

Untuk diketahui, pidana tipu gelap ini adalah kasus ketiga yang dihadapi  Henry. Sebelumnya Bos PT GBP ini dinyatakan bersalah dalam kasus penggelapan dan penipuan tanah di Claket Malang yang dilaporkan Notaris Caroline C Kalempung. Henry dihukum 8 bulan penjara dengan masa percobaan 1 tahun. Namun kasus ini belum memiliki kekuatan hukum tetap, dikarenakan Kejari Surabaya masih melakukan upaya hukum banding lantaran putusan hakim jauh lebih ringan dari tuntutannya yakni 4 tahun penjara.

Kasus  yang kedua adalah kasus tipu gelap terhadap 12 pedagang Pasar Turi. Dalam kasus ini, Henry dijatuhi tuntutan 4 tahun penjara oleh Kejari Surabaya. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keberhasilan tiga pilar di Jawa Timur dalam menjaga kondusifitas wilayah, ternyata mendapat apresiasi dari Dangartap III/Surabaya, Mayjen TNI Arif Rahman, M. A.

Menurut Dangartap, keberhasilan itu terlihat melalui berbagai tugas dan tanggung jawab yang dihadapi oleh unsur tiga pilar beberapa waktu lalu, terlebih dalam menjaga kondusifitas wilayah selama berlangsungnya Pemilukada serentak 2018 lalu.

Jenderal bintang dua yang juga menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya itu menambahkan, apel gabungan yang dipimpin oleh dirinya saat ini, merupakan salah satu sarana komunikasi yang dinilai sangat efektif dalam menyampaikan berbagai kebijakan pimpinan.

“Hal tersebut, merupakan upaya untuk mewujudkan prajurit TNI-Polri yang solid, profesional dan harmonis, hingga nantinya dapat tercapai kinerja yang optimal,” jelas Dangartap III/Surabaya, melalui Apel Gabungan yang berlangsung di lapangan Makodam V/Brawijaya, Kamis, 30 Agustus 2018.


Sejatinya, kata Mayjen Arif, hubungan TNI-Polri itu bersifat lahir dan batin. Sebab, kata Dangartap, jika hubungan tersebut dapat terjaga dengan baik, tidak menutup kemungkinan jika terdapat suatu persoalan, hal tersebut dapat di pecahkan secara bijaksana.

“Kondisi yang sudah baik ini, hendaknya kita pertahankan. Jika perlu, kita tingkatkan lagi,” tegas almameter Akmil tahun 1988 ini.

Tidak hanya itu saja, Dangartap juga mengimbau seluruh personel TNI-Polri di Jawa Timur, untuk bisa mengamati dan mencermati setiap perkembangan situasi dan kondisi seperti yang terjadi saat ini.

“Untuk itu, diperlukan komitmen, tekad dan keteguhan hati segenap unsur masyarakat Jawa Timur, khususnya TNI-Polri dalam upaya tersebut,” tuturnya. “Sehingga, nantinya mampu menghadapi setiap permasalahan dengan lebih bijaksana dan tetap mencerminkan kematangan, serta kedewasaan dalam menyelesaikan setiap permasalahan,” tambah Jenderal Arif Rahman.

Rencananya, tahun 2019 mendatang, Indonesia akan memasuki masa pemilihan Presiden (Pilpres). Sehubungan dengan hal itu, Dangartap III/Surabaya berharap seluruh personel TNI-Polri untuk bersikap netral, dan lebih memfokuskan diri terhadap keamanan dan kondusifitas wilayah.

“TNI-Polri, harus netral. Tidak boleh memihak ke salah satu pasangan calon Presiden,” tegas Dangartap. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Forum Komunikasi warga Dolly (Forkaji) dan Gerakan Pemuda (GP) Anshor Kota Surabaya menolak gugatan yang dilakukan class action kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dinilai merenggut mata perekonomian warga Dolly dan menuntut ganti rugi kepada pemkot sebesar Rp 270 miliar.

Aksi penolakan tersebut dilakukan di depan Pengadilan Negeri (PN) Jalan Arjuno, Surabaya. Wujud penolakan dilakukan aksi massa dengan membawa spanduk bertuliskan

"Dolly saiki wes ayem tentrem ojok diganggu maneh, Njarak Dolly tutup anak anak kita terselamatkan, Njarak Dolly Now, No Prostitution Wes tutup ojok di utek-utek cak" dan "Warga dolly tidak pernah merasakan adanya intimidasi dan diskriminasi dari pihak manapun, kalaupun ada, itu hanya dirasakan oleh kelompok yang mempunyai kepentingan".


Selain membawa sejumlah poster yang bertuliskan penolakan atas gugatan class action, massa juga membawa sejumlah produk-produk UKM Jarak – Dolly yang selama ini dibina Pemkot Surabaya pasca eks lokalisasi Dolly ditutup 3,5 tahun lalu.

“Di sini sudah berdiri produk UKM sampai kebanjiran order salah satunya sandal hotel yang sudah mendapatkan ribuan order dari beberapa hotel yang ada di Surabaya. Kami sendiri kurang tenaga kerja. Kalau mereka ngomong tidak ada peningkatan ekonomi, itu bohong,” seru Korlap Aksi Forkaji, Kurnia Cahyanto di depan PN Surabaya, Kamis, (30/8/2018).

Kurnia juga menuturkan, gugatan class action yang ditujukan ke Pemkot Surabaya sebesar Rp 2,7 miliar hanya untuk kepentingan segelintir warga. Bahkan, dirinya menduga kelompok tersebut bukan murni warga Jarak – Dolly.


“Uang itu buat siapa? Hanya untuk memenuhi perut atau kepentingan segelintir orang saja,” imbuhnya.

Selain menolak gugatan class action mengatasnamakan warga Jarak – Dolly, mereka juga menuntut penolakan dibukanya rumah musik yang akan melahirkan kembali bibit-bibit prostitusi di kawasan eks lokalisasi Dolly.

“Kita dukung upaya warga menolak rencana rumah musik karena kita nggak ingin ada bibit-bibit lagi prostitusi di Jarak dan Dolly,” terang Ketua PC GP Ansor Kota Surabaya M Faridz Afif.

Afif menegaskan bahwa pihaknya terus mengawal serta bergandengan dengan massa dari ormas Islam lainnya untuk tetap mengawal isu ini.

“Seluruh ormas Islam akan turun, terutama ormas di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU),” jelasnya.

Sebelumnya, sekelompok orang yang mengatasnamakan warga Jarak – Dolly menuntut Pemkot Surabaya yang dinilai ingkar janji dengan tidak mensejahterakan warganya pasca penutupan eks lokalisasi Dolly. (uc/arf)



Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive