Minggu, 21 Oktober 2018
- Minggu, Oktober 21, 2018
- progresifonline
- Korupsi
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejati Jatim melalui Aspidsus, Didik Farkhan Alisyahdi membantah telah menelisik dan menyidik dugaan korupsi terkait Pilgub Jatim 2013.
Dikabarkan sebelumnya, Kajati Jatim , Sunarta menyebut telah melakukan penyidikan kasus besar selain korupsi PSEM. Bahkan untuk mengungkap kasus yang disebut besar itu, Sunarta harus meminta restu pada Kejagung.
"Bukan, kami tidak menyidik kasus korupsi terkait Pilgub Jatim,"bantah Didik Farkhan, Sabtu (20/10).
Mantan Kajari Surabaya ini mengatakan, jika pihaknya belum menerima pengaduan adanya penyimpangan pada Pilgub Jatim 2013.
"Belum ada pengaduan terkait kasus itu,"pungkas Didik Farkhan.
Jaksa Kelahiran Bojonegoro ini menyebut, jika kasus besar yang saat ini sedang diusut adalah kasus pengadaan barang dan jasa di PT DOK & Perkapalan Surabaya, Tahun anggaran 2016-2017.
"Pengadaan Floating Dock senilai 60 miliar,"ungkapnya.
Saat ini, lanjut Didik Farkhan, penanganan kasus pengadaan Floating Dock itu sudah ditingkatkan dari penyidikkan ke penyidikan.
"Setelah kami menemukan bukti bukti yang kuat, status perkara ini sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan,"sambungnya.
Dijelaskan Didik Farkhan, Floating Dock yang digunakan untuk sarana reparasi kapal itu dipesan oleh PT DOK & Perkapalan Surabaya melalui Perusahan di Singapura, selaku pemenang tender.
Floating Dock seharga Rp 60 miliar itu adalah barang bekas, buatan tahun 1973 yang dipesan melalui perusahan pemenang tender di Rusia. Namun, pesanan itu tak kunjung dikirim ke PT DOK karena tenggelam dilaut.
"Sehingga uang yang sudah dibayarkan sebesar 60 miliar itu juga ikut hilang. Logikanya, kalau beli barang ya harus sampai tempat pemesan,"jelas Didik Farkhan. (mang)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar