Kamis, 15 November 2018
- Kamis, November 15, 2018
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penyaluran anggaran makan dan minum (Mamin) untuk 17.972 warga lanjut usia (Lansia) se-kota Surabaya menuai kritik Komisi D DPRD Kota Surabaya. Pasalnya anggaran tersebut dialokasikan naik menjadi Rp. 13.500/orang, dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2018 nyatanya hanya tersalurkan sebesar Rp. 11.000/orang.
“Dana tambahan Mamin itu masuk anggaran Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya. Tapi kenyataannya anggaran Mamin cuma disalurkan seperti pagu sebelum PAK. Ini aneh, wong anggarannya sudah ada kok,” ungkap Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Agustin Poliana, Kamis (15/11).
Agustin menambahkan sebelum PAK disahkan pada bulan Oktober 2018 lalu anggaran Mamin untuk Lansia per-orangnya di jatah Rp. 11 ribu. Namun kini anggarannya telah dinaikkan menjadi Rp. 2.500/orang, setelah PAK. Kenaikan itu sebenarnya untuk mengakomodir keluhan pihak pengelola yang kesulitan memilih menu makanan bergizi, lantaran minimnya anggaran.
“ DPRD menaikkan anggaran tujuannya agar pengelola tidak kesulitan menambahkan gizi pada menu makanan Lansia. Tapi nampaknya pemikiran Dinsos memang beda,” sindirnya.
Titin mengaku telah mengklarifikasi ke Dinsos soal acuan dasar penyaluran anggaran Mamin untuk Lansia tidak dinaikkan.
“ Katanya Dinsos memiliki kajian kesehatan dari ahli gizi yang menyebutkan anggaran Mamin itu sudah mencukupi asupan gizi. Makanya nanti saya minta kajian kesehatannya juga,” ungkap Politisi PDIP Surabaya ini.
Lebih lanjut, Agustin menambahkan, dalam PAK APBD 2018, kenaikkan anggaran Mamin Lansia sebesar Rp.2.500,- perorang, untuk kebutuhan 62 hari kedepan.
" Tapi faktanya kenaikkan anggaran itu tak digunakan sama sekali." pungkasnya. (arf)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar