Senin, 05 November 2018
- Senin, November 05, 2018
- progresifonline
- Metropolis
- No comments
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dinas Kesehatan Kota Surabaya intensif melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk di seluruh kecamatan hingga kelurahan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rahmanita, Minggu (4/11/2018) menyampaikan, gerakan pemberantsan sarang nyamuk merupakan salah satu upaya dalam pencegahan terjangkitnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
“Beberapa waktu lalu sudah dilakukan gebyar pemberantasan Sarang Nyamuk,” terangnya
Febria mengatakan, gerakan pemberantasan sarang nyamuk gencar dilakukan, karena pada bulan November ini diperkirakan sudah memasuki curah hujan. Untuk mengantisipasi timbulnya penyakit DBD, Dinas kesehatan bersama Organnisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, yakni kecamatan dan kelurahan tiap minggu melakukan gerakan PSN.
“Sudah menjadi kebiasaan di seluruh kawasan kota melakukan gerakan itu,” paparnya
Tak hanya itu, setiap minggu bersama 22 ribu kader pemantau, Dinas kesehatan rutin melakukan pemantauan jentik di sekitar lingkungan masing-masing.
“Kalau kita gak melakukan PSN tiap minggu, jika ada genangan dalam waktu 10 hari jentik-jentik bisa menjadi nyamuk,” ujar Febria
Untuk itu, ia menghimbau kepada masyarakat agar rajin membersihkan lingkungan sekitarnya, terutama jika ada genangan air. Ia menyampaikan, berdasarkan data Dinas Kesehatan jumlah penderita DBD hingga Nopember ini sebanyak 311. Jumlah tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya.
“Tahun 2017 sebanyak 325. Turunnya sedikit, tapi khawatirnya Nopember dan Desember ini naik lagi,” tuturnya
Dari 31 Kecamatan, kawasan yang jumlah penderita DBD cukup banyak, yakni Swasahan, Wonokromo dan Tandes. Ia memperkirakan, penyebab tingginya penderita DBD di daerah tersebut, selain kawasan padat, juga banhyak pendatang musiman.
“Alhamdulillah, sekarang masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungannya. Mereka melakukan PSN, tidak langsung minta fogging, karena kalau fogging hanya nyamuk besar saja yang mati, jentiknya tidak,” katanya
Kadinkes berharap, dengan gebyar PSN diseluruh kawasan kota bisa menekan angka penderita DBD. Di daerah endemi wabah DBD, Dinas Kesehatan bersama OPD terkait melakukan fogging, sedangkan daerah yang tak terjangkit intensif dilakukan PSn guna mencegah penularan.(arf)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar