Pages - Menu

Halaman

Rabu, 21 November 2018

Pemkot Surabaya Pastikan Lima Anak Tertangkap Ngelem Sudah Tertangani


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan anak-anak yang sebelumnya tertangkap oleh Satpol PP karena kedapatan ngelem (mabuk lem) telah tertangani. Lima anak itu, dua diantaranya berstatus telah putus sekolah. Sementara tiga anak lainnya, masih berstatus pelajar SMP.

“ Yang dua anak itu (putus sekolah) ada di Kampung Anak Negeri. Terus yang tiga anak (pelajar), kembali ke sekolah dan kembali ke orang tuanya,” kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Selasa, (20/11).

Sedangkan dua remaja yang putus sekolah itu, telah menjalani pembinaan oleh para pendamping di Kampung Anak Negeri. Bahkan, mereka juga telah didampingi oleh dokter psikolog.

“ Yang dua kan dia udah putus sekolah lama. Dia kan harus menyesuaikan hidupnya dulu, sekarang (tinggal) di Kampung Anak Negeri,” ujarnya.

Wali Kota Risma mengungkapkan saat dilakukan assesmen terhadap dua remaja tersebut, mereka sebelumnya minta agar dititipkan di pondok. Namun, karena pondok yang dipilih luar kota, ditakutkan anak-anak itu jauh dari pengawasan. Sehingga kemudian Wali Kota Risma merayu mereka agar mau tinggal di Kampung Anak Negeri.

“Awalnya dia minta ke pondok, tapi kan aku ndak bisa ngawasi. Karena dia mintanya di (pondok) luar kota. Jadi terus tak rayu dia akhirnya mau (tinggal) di Kampung Anak Negeri,” tuturnya.

Meskipun tinggal di Kampung Anak Negeri, mereka akan dibina dengan pendekatan yang berbeda. Bahkan, mereka mendapatkan pembinaan baik secara formal maupun informal. Disamping itu, juga ada pelatihan-pelatihan bakat minat yang diberikan. Mulai dari seni lukis, musik, olahraga hingga wirausaha. Tak jarang, beberapa anak dari mereka telah menoreh banyak prestasi.

“Ada psikolog, terus ada pembinanya di Kampung Anak Negeri. Nanti kita lihat perkembangannya,” pungkasnya.

Berdirinya Kampung Anak Negeri di Kota Surabaya, menjadi suatu harapan untuk Indonesia dalam mengurangi permasalahan anak-anak. Di tempat ini, anak-anak jalanan kembali memiliki harapan dalam menjalani kehidupan. Bahkan, anak-anak jalanan yang tadinya dianggap meresahkan masyarakat menjadi anak-anak terdidik yang memiliki kemampuan tertentu. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar