Pages - Menu

Halaman

Kamis, 29 November 2018

Terganjal Perizinan, Anggaran Limbah B3 Dialokasikan Ke Pembangunan


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dicoretnya pengajuan anggaran pembangunan pengolahan limbah Bahan, Berbahaya dan Beracun (B3) atau limbah medis sebesar Rp. 60 Miliar oleh DPRD Surabaya tak membuat Pemkot putus asa. Rencananya anggaran sebesar itu, untuk sementara akan dialokasikan pada pendidikan, pembangunan sekolah atau gedung pemerintahan.

" Satu dengan mengunakan barang dan jasa atau lelang maupun PL (Penunjukan Langsung). Kedua kalaupun tidak ada penambahan kelas hanya pemeliharaan maka akan dilakukan dengan satgas. Harapan di tahun 2019 tidak ada lagi sekolah yang kumuh," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Ery Cahyadi pada kabarprogresif.com, kamis (29/11).

Meski tahun ini pembangunan pengolahan Limbah medis tak terlaksana lanjut Eri Cahyadi bukan berarti program tersebut batal terlaksana, tetapi akan dilaksanakan pada tahun mendatang.

" Kalaupun sudah siap semua bisa dilaksanakan 2019 atau PAK di 2020," terangnya.

Bahkan, kata Ery saat ini Pemkot Surabaya saat ini mulai melengkapi syarat atau mekanisme administrasi yang harus dilakukan terlebih dahulu, sebab pembangunan penggelolaan limbah tersebut dianggap cukup mendesak pasalnya limbah B3 ini sudah banyak yang tidak terbuang.

" Dengan catatan bahwa, pengolahan limbahnya ini akan tetap terbangun. Jadi insyaallah kalau ijinnya sudah lengkap, Amdalnya sudah lengkap sudah bisa dimasukan di anggaran PAK 2019, kan tinggal fisiknya saja. Ini kan juga sesuai jarapan teman-teman dewan adalah siapkan dulu ijinnya, Amdalnya dan dijinkan oleh pusat barulah diadakan penganggaran untuk kepentingan fisiknya." pungkasnya.

Seperti diberitakan Pemkot Surabaya ngotot membangun tempat pengolahan limbah B3 atau limbah medis. Untuk itu Pemkot melibatkan Kota Kitakyushu, Jepang untuk penanganannya.

Tak hanya Kota Kitakyushu, Pemkot Surabaya juga melibatkan beberapa jajaran mulai Kemendagri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, BPK, Bappenas, LKPP, beberapa LSM, Polda, Mabes Polri dan KPK.

Bahkan perwakilan perusahaan Nishihara Shiho optimis bila pengelolahan limbah medis yang akan dibangun di Tambak Osowilangon diperkirakan mulai pada awal atau pertengahan 2019.

Selain itu perwakilan perusahaan Nishihara Shiho itu telah memberikan gambaran terkait titik transport dan pembuangan limbah medis. Juga menawarkan 3 cara teknologi untuk menangani limbah medis itu. (arf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar