PENGGELEDAHAN RUMAH MAFIA BOLA
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sejumlah petugas Satgas Anti Mafia Bola menggunakan rompi warna merah yang bertuliskan BARESKRIM terlihat menggeledah rumah Hidayat, terduga kasus mafia bola dijalan Klakah Rejo 78 Benowo Surabaya, Rabu (23/1).
Dalam penggeledahan itu, Petugas juga terlihat menggeledah dan menyisir tempat bisnis milik Hidayat yang berada disampingnya rumahnya.
"Ada sekitar tujuh sampai sembilan petugas dari Bareskrim dan Polda Jatim,"kata Kanit Reskrim Polsek Benowo, IPDA Kusmianto di lokasi penggeledahan.
Dari informasi yang dihimpun kabarprogresif.com, tempat usaha itu digunakan Hidayat untuk bisnis travel yang bernama Kresna Tour & Travel. Selain itu juga terdapat usaha dibidang pendidikan yang bernama LDP-KBIP (Lembaga Diklat dan Penelitian Kresno Bina Insan Prima).
Diberitakan sebelumnya, Satgas Mafia Anti Bola Bareskrim Polri ini tiba di rumah Hidayat sekira pukul 09.00 (Pagi) dengan menggunakan dua unit mobil.
Saat berita ini diturunkan, sejumlah petugas Satgas masih melakukan penggeledahan dan penyisiran rumah dan tempat usaha Hidayat dijalan Klakah Rejo 78 Benowo, Surabaya.
Hidayat disebut sebagai mafia bola dalam pengaturan skor di Kompetisi liga 2. Aksi itu dilakukan Hidayat dalam babak delapan besar Liga 2 yang mempertemukan Madura FC melawan PSS Sleman.
Kasus pengaturan skor di Kompetisi Liga 2 ini di ungkapkan Januar Herwanto, Manajer Madura FC dalam acara Mata Bahwa dengan topik 'PSSI Bisa Apa' disalah satu media televisi nasional.
Dalam pengakuannya, Januar diminta Hidayat agar Madura FC mengalah, dengan menawarkan sejumlah uang mulai Rp 100 Hinga 150 juta.
Hidayat adalah Anggota Komite Ekselutif (Exco) PSSI. Ia langsung mengundurkan diri dari jabatannya saat dilanda kasus ini. (Komang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar