KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rusaknya jalan yang akan mengarah ke citra land tembus ke RS Bakti Dharma Husada atau tepatnya di depan area pemakaman umum Bringin, Sambikerep yang diklaim warga lantaran adanya proyek galian pipa PDAM Surabaya mendapat sanggahan dari Lurah Bringin, Iwan.
" Proyek pipa air SPAM Umbulan dan pelaksana PT. Wijaya Kusuma Emindo anggaran Kementrian PURR pusat yg tersangkut masalah hukum dengan KPK sehingga proyek terhenti." kata Lurah Bringin melalui pesan Whats App jam 07.49 Wib, sabtu (26/1).
Saat dikonfirmasi ulang termasuk maksud dari pesan yang dikirimkan secara tiba-tiba itu, Iwan mengaku sedang tidak ada dikantornya.
" Ada rapat mas di Inspektorat." katanya singkat.
Tak hanya mengirimkan pesan sanggahannya, Iwan juga mengirimkan 4 gambar sebuah truk terpelosok saat melewati jalan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga pengguna jalan yang akan melewati perempatan tepatnya di depan pemakaman Bringin mengeluhkan rusaknya Jalan yang diduga akibat adanya bekas galian pipa milik PDAM Surya Sembada.
Jalan yang akan mengarah ke Citra Land tembus ke RS Bakti Dharma Husada (BDH) itu rusak dengan lebar sekitar 10 meter dan hampir sepanjang 50 meter. Bahkan jalan tersebut tidak beraspal dan bekas urukan tanah sirtu. Parahnya lagi jalan tersebut becek saat diguyur hujan. Tak hanya itu, bagi pejalan kaki dan pengendara yang melintas jalan tersebut harus bergantian.
Salah satu warga bernama Zaenal Abidin (35) nengaku jika depan makam bringin, Sambikerep rusak sejak ada galian pipa umbulan milik PDAM Surya Sembada.
"Jalan ini rusak sejak akhir Desember 2018 lalu. Rusaknya setelah ada proyek galian pipa umbulan yang tidak selesai." keluh Zaenal warga setempat dilokasi, Jumat (25/1).
Zaenal menambahkan jika proyek galian pipa milik PDAM yang belum tuntas itu, semua pengerjaannya dihentikan. Bahkan semua alat berat dilokasi juga dipindahkan semuanya.
" Lubangnya cukup besar, Proyek belum selesai semuanya diangkut termasuk alat beratnya juga diangkut. Tanah bekas galian juga belum teruruk rata." kata Abdul Hadi.
Agar bisa dilalui oleh pengedara dan warga sekitar, Zaenal mengatakan jika warga melakukan swadaya masyarakat untuk membeli pasir sirtu untuk menguruk jalan yang rusak.
" Tapi pagi semuanya kerja bakti, menguruk dengan sirtu. Sebelumnya warga melakukan swadaya dari kampung. Warga mencoba gimana caranya agar Jalan depan makam bringin bisa dilalui oleh sepeda motor. Akhirnya warga swadaya beli sirtu agar sepeda motor bisa lewat. Karena kalau tidak bisa lewat, warga yang biasa jualan dikawasan ini tidak bisa jualan." katanya.
Kedepan, warga berharap jika Jalan depan makam Bringin itu bisa dilalui seperti sedia kala, sebelum adanya proyek galian pipa.
" Semoga cepet diselesaikan agar bida dilalui kembali." pungkasnya. (arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar