Selasa, 28 Mei 2019


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Mantan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mudik lebaran ke Nusa Tenggara Barat mengunakan moda transportasi laut. TGB bersama keluarga naik KMP Legundi jurusan Surabaya-Lombok di Pelabuhan Tanjung Perak.

TGB bersama dengan keluarga yang tiba di Terminal Gapura Nusantara, Tanjung Perak, Surabaya mengaku berangkat dari Jakarta ke Surabaya melewati Tol Trans Jawa.

"Saya rencana mau pulang ke Lombok, jadi ini pertama kali mengunakan jalur darat. Selama ini saya mengunakan jalur Trans Jawa yang sepotong-potong. Misalnya ke Semarang atau ke Bandung jika ada acara keluarga. Sekarang, ramadhan ini mengunakan tol ini sangat efiesen," kata TGB di Terminal Gapura Nusantara, Tanjung Perak, Selasa(28/5/2019).

TGB menceritakan pengalamannya mudik melewati Tol Trans Jawa, dari Jakarta ia mengaku berangkat pada Senin pukul 23.00 WIB sampai di Surabaya Selasa sekitar pukul 10.00 WIB.

"Artinya Tol Trans Jawa ini efektif, efisienkan waktu, sehingga para penguna moda transportasi darat sangat terbantu dan sangat nyaman. Rest areanya cukup respretatif, walupun ada beberapa ruas tol baru beroperasi tetapi rest areanya cukup fungsional," ujar TGB.

Sampai di Surabaya, TBG dan keluarga melanjutkan perjalanan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat mengunakan kapal KMP Legundi jurusan Surabaya-Lombok. Kapal KMP Legundi sendiri baru beroperasi selama dua tahun terakhir.

"Insya Allah mengunakan KMP Legundi, yang rutenya itu Surabaya-Lombok. Fan ini adalah rute salah satu jalur tol laut yang sudah dicanangkan oleh presiden Jokowi sejak empat tahun lalu" Ujar TGB.

TGB juga menceritakan, jika banyak mahasiswa yang belajar di pulau jawa merasa terbantu dengan adanya KMP Legundi dengan rute ke Lombok langsung. Hal itu membuat lebih nyaman penumpang.

"Jadi lebih nyaman, tidak harus dua kali nyebarang. Karena sekarang setahu saya trayeknya dua kali seminggu dari Surabaya, demikian juga di Lombok. Tentu saya berharap frekuensinya bisa ditingkatkan atau misalnya kapalnya sudah terikat dengan trayek lain, ya ada tambahan kapal yang lain. Untuk menambah frekuensi antara Surabaya dan Lombok," ungkap TGB.

Untuk mendorong perekoniman di wilayah NTB, ia berharap adanya kapal tambahan. Sebab menurutnya jalur Surabaya-Lombok adalah salah satu jalur perekonomian.

"Karena dalam pemetaan ekonomi NTB, salah satu perdangang antara NTB dengan luar daerah adalah Lombok-Surabaya. Jadi ini adalah salah satu urat nadi perekonomian NTB juga, sehingga ditambah frekuensinya," tandas TGB. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive