Pages - Menu
▼
▼
Halaman
▼
Rabu, 19 Juni 2019
Rayakan HUT Persebaya ke 92, Petugas Linmas dan Bonek Terluka
KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Penanggulangan dan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya berkomitmen untuk sigap turun membantu melakukan pengamanan di berbagai kegiatan yang berhubungan dengan keramaian. Harapannya, agar kegiatan yang berlangsung itu bisa berjalan aman, nyaman, dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kegiatan malam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Persebaya ke-92 yang dilakukan oleh supporter Bonek pada Senin, (17/6) diwarnai insiden hingga mengakibatkan beberapa supporter mengalami luka dan seorang petugas Linmas bahkan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
“Perayaan di Taman 10 November ini memang ramai sekali, sehingga muncul beberapa orang yang diduga copet, dan kemudian terjadi perkelahian,” kata Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya, Eddy Christijanto saat jumpa pers dikantor bagian Humas Pemkot Surabaya, Selasa (18/6).
Saat itu, menurut Eddy, tiga petugas Linmas turun untuk membantu melakukan peleraian. Sayangnya, yang terjadi malah petugas itu mendapat tindak kekerasan oleh oknum Bonek. Karena kondisi massa yang begitu banyak dan kurangnya petugas di lapangan, sehingga timbul keributan.
"Saat itu tiga petugas Linmas kita ingin membantu mengamankan dan melerai, namun malah dianggap ikut membela yang diduga bersalah, sehingga rekan-rekan Linmas juga dikeroyok dan mengalami luka." ungkapnya.
Tak hanya itu, ia menyebut, dalam insiden tersebut, dua orang Bonek juga mengalami sesak nafas karena asap flare. Selain itu, dua orang Bonek lain mengalami luka-luka di bagian kepala. Bahkan diantara Bonek yang mengalami luka itu, motor beserta tas dan isinya juga hilang.
“Semua korban selanjutnya kita bawa ke Rumah Sakit Soewandi untuk dilakukan perawatan. Empat orang sudah pulang dan satu Bonek masih dirawat di RS Soewandi mengalami luka parah,” jelasnya.
Atas peristiwa tersebut, Eddy mengimbau kepada teman-teman Bonek ataupun komunitas lain supaya sebelumnya membuat izin pemberitahuan keramaian terlebih dahulu kepada Polrestabes Surabaya dan ditembuskan ke pemerintah kota.
“Sehingga kami (petugas) bisa mengantisipasi jumlah massa berapa, jumlah peralatan-peralatan yang harus disiapkan di lokasi, sehingga kegiatan itu bisa berjalan dengan lancar dan aman,” kata dia.
Menurutnya, izin pemberitahuan itu tidak hanya untuk mengamankan kegiatan supaya berjalan tertib dan lancar. Namun, tentunya juga untuk warga lain yang melakukan aktivitas di kota ini. Tujuannya untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan dan adanya korban, baik jiwa maupun materi tanpa harus menggaggu kepentingan siapapun.
“Kalau ada kegiatan seperti ini tolong juga hormati kami sebagai petugas, baik itu petugas Polri, TNI atau jajaran di Pemkot Surabaya. Kami tidak ada niatan apa-apa, karena ini sudah menjadi tupoksi tugas dan tanggung jawab kami dalam mengamankan Kota Surabaya,” pungkasnya.(arf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar