KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bersama jajarannya kembali melakukan Sunmori (Sunday Morning Ride) lantaran beberapa kota/kabupaten kasus Covid-19 kembali meningkat.
Namun Sunmori mengingatkan agar disiplin menerapkan protokol kesehatan serta membagikan masker di sepanjang perjalanan itu tidak seperti biasanya tapi kali ini menyasar di beberapa kawasan permukiman dan perumahan menengah atas Surabaya.
Alasan Risma melakukan Sunmori di beberapa kawasan permukiman dan perumahan menengah atas Surabaya itu sebab jelang libur panjang Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, warga yang tinggal di perumahan menengah atas tersebut sering bepergian ke luar kota.
“Karena kalau dilihat datanya, usianya itu range remaja dan range pekerja, dan rata-rata mereka tinggal di perumahan menengah atas. Jadi bukan di kampung lagi, kalau dulu awal-awal (pandemi) di kampung,” ungkap Risma, Minggu (21/12).
Berdasarkan data tracing Pemkot Surabaya, saat ini sebagian besar yang terkena Covid-19 tinggal di perumahan menengah atas.
Dan, mereka yang terpapar setelah bepergian dari luar kota. Oleh sebab itu, dalam kegiatan ini Risma fokus menyasar ke beberapa kawasan perumahan elit.
“Hampir 75 persen tinggal di perumahan menengah atas, jadi kenapa saya tadi masuk ke perumahan-perumahan. Makanya saya tadi sampaikan untuk sementara kalau tidak terpaksa tidak ke luar kota dulu,” pesannya.
Selain warga di kawasan perumahan menengah atas, data Pemkot Surabaya juga mencatat yang terpapar Covid-19 sebagian merupakan para pekerja.
Untuk mencegah hal itu, pihaknya bakal memasifkan sosialisasi protokol kesehatan melalui surat edaran.
“Kita akan buat surat edaran ke kantor-kantor lagi. Kita akan berikan surat untuk masing-masing kantor, pertokoan dan industri agar taat lagi terhadap protokol kesehatan,” ujarnya.
Meski demikian, bagi warga yang tidak bisa menghindari pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan, Risma juga mengingatkan mereka agar dapat menjaga diri dan melindungi keluarganya. Apalagi, rata-rata saat ini yang terpapar itu dari kluster rumah.
“Mereka memang melakukan protokol kesehatan, cuma mereka kemudian menular di rumahnya sendiri. Dalam satu rumah itu ada yang kena 4, ada yang kena sampai 5 orang,” pungkasnya. (Ar)
0 komentar:
Posting Komentar