KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski telah diangkat secara mendadak menjadi Menteri Sosial (Mensos) RI oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Julian Batubara yang tersandung masalah Bansos.
Ternyata diam-diam Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini telah menyiapkan diri berbagai program ketika sudah definitif menjabat Mensos.
Risma sapaan Wali Kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini memberi bocoran program yang akan dilakukannya pertama kali saat melakukan aktifitasnya memimpin Kemensos.
"Pertama, aku mau benahi data dulu, pasti selisih. Itu ada kemarin itu belum meninggal, hari ini meninggal. Padahal data itu kan disepakati kemarin. Namun data itu validnya kesalahan, erornya rendah. Karena apapun geraknya sesuai data," kata Risma saat melakukan vidcall kepada para wartawan yang ngepos di Pemkot Surabaya, Selasa (22/12).
Ia juga menyampaikan, pemberian bantuan sosial kedepan tidak akan dilakukan seperti sebelumnya. Namun akan dirubah melalui sistem perbankan.
Hal ini untuk menghindari adanya pungutan liar maupun hal-hal lainnya yang tak diinginkan. Apalagi saat pandemi covid-19 dapat menimbulkan kerumunan memicu klaster baru.
"Lah kemudian pak presiden juga nyampaikan tidak lagi bentuk tunai-tunai begitu jadi modelnya sudah transfer-transfer begitu," ujarnya.
Bahkan, nantinya kata Risma, masyarakat tak hanya menerima bantuan saja. Tetapi juga akan dibekali berbagai ketrampilan seperti yang selama ini sudah dilakukannya di Kota Surabaya.
Alhasil, ide itu pun mendapat restu dari Presiden Jokowi.
"Kemudin yang ketiga tadi aku sudah matur ke pak presiden, bapak gimana kalau saya melakukan pemberdayaan, bukan hanya memberikan bantuan tetapi melatih mereka untuk PMKS ini untuk menjadi berdaya.
Jadi bukan hanya nerima-nerima bantuan tapi kita ajarkan mereka untuk berdaya. Kayak pahlawan ekonomi kayak kampung anak-anak negeri. Pak Presiden nyampaikan gak papa bu risma kan sudah pengalaman di surabaya melakukan apa jadi walikota," ungkap Risma.
Saat disinggung apakah program itu dapat dilaksanakan meski pandemi covid-19? Risma pun mengaku sudah memiliki strategi jitu.
Caranya dengan melibatkan berbagai perguruan tinggi di daerah tersebut untuk membantu turut serta terlibat melakukan monitoring hingga pengawasan.
"Ya kan bisa caranya, nanti aku kerja sama dengan perguruan tinggi di daerah masing masing. Jadi misalkan, nantia kalu di Papua dengan Universitas Cendrawasih. Nanti disana ada perguruan tinggi apa? Nanti di Sumatera Utara dengan Perguruan Tinggi apa? Kayak gitu. Nanti kan monitoring dan evaluasi bisa terjaga sehingga golnya punya bisa kelihatan terukur gitu," pungkasnya. (Ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar