Potensi yang ada di masing-masing wilayah itu dimaksimalkan agar dapat meningkatkan ekonomi warga sekitar.
Salah satunya yang dilakukan pemkot adalah memberdayakan warga di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Romokalisari, Jalan Tambak Osowilangun Surabaya.
Kini, kompleks pelelangan ikan ini menjadi salah satu destinasi wisata dan kuliner di Surabaya.
Perpaduan antara wisata kuliner, wisata bahari dan pasar apung yang ada di Kompleks Sentra Ikan Romokalisari ini diharapkan semakin memberikan dampak positif ke warga sekitar. Terutama manfaat untuk ekonomi mereka.
"Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat bagi seluruh warga, khususnya para nelayan sekitar," kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat peresmian Kompleks Sentra Ikan Romokalisari, Kamis (10/12).
Namun, Risma sapaan Wali Kota Surabaya juga mengajak kepada para pedagang dan nelayan yang ada di Kompleks Sentra Ikan Romokalisari ini agar dapat menjaga kebersihan.
Baik itu dari sisi makanan maupun stand-stand. Harapannya, agar semakin banyak pengunjung atau wisatawan yang datang ke Surabaya.
"Kalau semakin banyak orang datang ke Surabaya, artinya kita punya pasar, maka akan semakin banyak pembeli. Jadi karena itu jangan karena ini sudah ditata bagus kemudian kita tidak menjaga kebersihan, maka orang tidak akan mau ke sini lagi," pesannya.
Menurut dia, modal utama untuk meningkatkan pengunjung atau pembeli adalah kebersihan.
Oleh sebab itu, ia ingin agar para pedagang dapat benar-benar memperhatikan kebersihan setiap makanan yang dijual.
"Modal utama adalah bersih, termasuk makanan kita. Sekali lagi kita harus mau berubah. Berubah untuk lebih baik bukan untuk lebih jelek. Kalau sudah ada akses, artinya Tuhan telah membuka pintu kita," ujarnya.
Presiden UCLG Aspac inipun menjelaskan, membangkitkan destinasi itu bukan hanya sekadar menyiapkan fasilitas.
Tapi, bagaimana memanage pengelolaannya menjadi salah satu dorongan agar bisa menarik.
Karenanya, salah satu yang bakal dilakukannya ialah menyiapkan pelatihan kepada para pedagang di Komplek Sentra Ikan Romokalisari.
"Misal bagaimana mengelola masakan, karena kalau itu tidak dilakukan maka akan susah untuk menarik pembeli. Karena itu kan satu paket antara panorama, pemandangan dengan kuliner. Karena itu harus ada training-training untuk bagaimana mengolah makanan sehingga orang (pembeli) mau kembali," pungkasnya. (Ar)
0 komentar:
Posting Komentar