KABARPROGRESIF.COM: (Semarang) Sejumlah wilayah di Kota Semarang masih tergenang banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi hingga, Sabtu (6/2) malam.
Berdasarkan dari data BPBD Kota Semarang, setidaknya ada 76 Kelurahan yang ada di 10 Kecamatan di Kota Semarang terendam banjir yakni di Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Ngaliyan, Semarang Utara, Pedurungan, Semarang Tengah, Semarang Timur, Gayamsari, dan Genuk.
Wali Kota Semarang Hendarar Prihadi mengatakan banjir di Kota Semarang, karena intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Sabtu (2/6) dinihari hingga Siang.
Hujan tidak hanya terjadi Kota Semarang namun juga diwilayah atas yakni Ungaran, dan Salatiga, yang mengakibatkan debit air sungai-sungai di Semarang meningkat.
"Memang mulai dini hari hujan terus dengan intensitas tinggi, ditambah volume air yang masuk semarang meningkat," katanya, Sabtu (6/2).
Hendi menyebutkan, intensitas hujan yang tinggi tidak hanya menyebabkan banjir, namun juga beberapa titik di Kota Semarang terjadi tanah longsor.
Diantaranya Genuk Krajan, Jomblang, Tegalsari, Kecamatan Candisari. Akibat bencana tersebut, diketahui dua orang meninggal dunia.
Satu warga meninggal akibat tersengat listrik saat rumahnya tergenang banjir dan satu orang meninggal akibat tertimbun longsor.
Untuk warga yang rumahnya terendam banjir, saat ini sudah diungsikan ke lokasi-lokasi yang lebih tinggi, diantaranya di masjid-masjid dan di kantor Kodim.
"Namun sebagian besar sudah kembali ke rumah masing-masing, setelah banjir surut," imbuhnya.
Untuk membantu warga yang terdampak banjir pihaknya sudah mendirikan sejumlah dapur umum, yakni di Ngaliyan ada tiga titik, kemudian di Genuk ada tiga titik dan lainnya.
Hendi mengakui, untuk mengatasi masalah banjir di Kota Semarang dibutuhkan dana besar khususnya untuk perbaikan drainase.
Perbaikan drainase di Kota Semarang kata Hendi, setidaknya butuh dana Rp800 miliar.
Untuk itu pihaknya dalam tiga tahun ke depan akan terus meningkatkan anggaran untuk perbaikan drainese.
"Di DPU saat ini ada anggaran Rp 350 Miliar, dan di tahun 2022, akan dinaikan menjadi Rp500 miliar," ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar