KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya cukup bangga dengan antusias warga untuk mendonorkan plasma konvalesennya cukup tinggi.
Maka dari itu Pemkot bersama jajaran Forpimda Surabaya menjadikan Februari sebagai bulan donor plasma konvalesen.
“Kita ingin gerakan ini menjadi gerakan yang masif di Surabaya, karena plasma konvalesen ini sangat efektif. Kita akan keliling supaya masyarakat umum juga bisa mendonorkan plasmanya,” tegas Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana usai membuka acara screening donor plasma konvalesen bertajuk “Gebyar Arek Suroboyo Wani Donor Plasma” di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor Selatan, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Sabtu (6/2).
Berdasarkan data yang dimiliki pemkot, sebanyak 68 persen lebih pasien yang positif Covid-19 bisa disembuhkan dengan plasma konvalesen, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk memberikannya.
Makanya, ketika berkoordinasi dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), mereka juga menyarankan bahwa pemberian plasma konvalesen itu diberikan pada saat kondisi pasien sedang, bukan dalam kondisi berat.
“Dengan cara itu diharapkan bisa semakin menyelamatkan banyak jiwa,” imbuhnya.
Ia juga mengaku bersyukur sekaligus bangga sebagai arek Suroboyo karena ternyata donor plasma di Surabaya tertinggi di Indonesia.
Bahkan, sampai saat ini sudah sekitar 5 ribu kantong plasma konvalesen yang disalurkan, baik disalurkan di Surabaya maupun di seluruh daerah Indonesia.
“Dengan 5 ribu kantong yang kita salurkan itu, berarti hampir 5 ribu jiwa saudara-saudara kita yang bisa kita bantu untuk sembuh dari Covid-19, tentu ini membuat kita bangga,” tegasnya.
Makanya, Whisnu juga menyampaikan terimakasih banyak kepada para penyintas Covid-19 di Surabaya yang telah bersedia untuk mendonorkan plasma konvalesennya, termasuk jajaran pemkot yang telah bersedia mengikuti screening pada kesempatan ini.
“Ini akan terus kami lakukan ke depannya dan yang pasti gerakan ini akan terus kita masifkan,” pungkasnya. (Ar)
0 komentar:
Posting Komentar