Pages - Menu

Pages - Menu

Jumat, 06 Agustus 2021

Wali Kota Eri Semangati Warga yang Isolasi Mandiri di Rumah Sehat Tambaksari


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyemangati warga yang isolasi mandiri (isoman) di rumah sehat Tambaksari Surabaya, Kamis (5/8). 

Dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD), Wali Kota Eri langsung memasuki rumah sehat itu dan langsung berkomunikasi serta memberikan semangat kepada warga yang isoman.  

“Bagaimana kondisinya Bapak-Ibu? Apakah ada yang kurang di sini?” kata Wali Kota Eri  kepada warga yang sedang menjalani isoman itu. 

Mereka pun sempat mengeluhkan bahwa di rumah sehat yang kebetulan menggunakan gedung sekolah itu tidak ada televisinya. 

Dengan sigap, Wali Kota Eri akan memastikan akan memasang televisi di tempat tersebut. 

Bahkan, saat itu para warga yang isoman itu diberi sebuah bingkisan yang berisi susu, roti, biskuit dan juga pisang.

Seusai menyemangati warga, Wali Kota Eri bersyukur karena kondisi warga yang isolasi di rumah sehat itu kondisinya baik saja, tidak ada keluhan tentang sakitnya. 

Ia juga menegaskan bahwa rumah sehat itu berfungsi untuk mencegah klaster keluarga, karena ketika tadi tanya kepada salah satu penghuni, ada yang satu keluarga cuma dia sendiri yang positif, tapi anak dan suaminya negatif.

“Tapi kalau dipisah seperti ini kan tidak menularkan kepada keluarga lainnya, sehingga klaster keluarga bisa kita cegah. Dengan begini, warga bisa tenang, bukan berarti dengan adanya seperti ini bahaya, ini lho saya datang ke rumah sehat ini, saya ingin menunjukkan bahwa Covid-19 ini bukan penyakit yang harus dijauhi atau dikucilkan, bukan. Tapi Covid-19 ini bisa cepat sembuh kalau kita sejak awal ditangani. Jadi, warga yang positif itu harus dikasik semangat bukan dikucilkan,” katanya.

Wali Kota Eri juga memastikan bahwa saat ini sudah ada 154 rumah sehat se Kota Surabaya. Kini warga Surabaya sudah bisa menerima keberadaan rumah sehat itu, karena memang untuk kepentingan warga di kelurahan tersebut. 

“Dan ternyata, ini menjadi awal kebersamaan dan kekuatan kita di masing-masing kelurahan,” tegasnya.

Oleh karena itu, ke depannya kekuatan dari tiga pilar itu dan terutama para relawan yang saat ini membantu penanganan Covid-19, akan menjadi leader di masing-masing kelurahan, sehingga nantinya yang ikut serta mengurusi stunting, warga berpenghasilan rendah (MBR), dan seluruh pembangunan di Surabaya akan melibatkan mereka.

“Sekarang baru terbuka betul, kekuatan kita dan kegotong-royongan kita muncul, empati kita muncul. Nah, sebuah kota itu akan menjadi hebat ketika gotong-royongnya, empatinya, rasa sayangnya sesama tetangga dan insan manusia bisa terwujud. Jika suatu daerah atau kota yang pembangunannya melibatkan masyarakat, maka insyallah baldatun toyyibatun warobbun ghafur akan terwujud di Kota Surabaya,” pungkasnya. (Ar(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar