Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Senin, 04 Oktober 2021

Hari Pertama Diuji Coba, Sekitar 2000 Pengunjung KBS Manfaatkan Akhir Pekan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Humas PDTS KBS, Agus Supangat menjelaskan, selama uji coba beroperasinya Kebun Binatang Surabaya (KBS), Minggu (3/10) ini pihaknya membatasi maksimal kuota kunjungan per harinya 5000 wisatawan. 

Ini sebagaimana telah diatur dalam Surat Edaran (SE) Kemenparekraf yang menerapkan pembatasan pengunjung maksimal 25 persen dari kapasitas.

"Pembatasan 25 persen dari kapasitas normal. Jadi kita sediakan 5000 kuota per harinya. Ini kita bagi sesi-sesi, kalau terlalu padat, nunggu yang lainnya keluar. Jadi kita juga lihat kondisi di dalam," kata Agus Supangat, Minggu (3/10).

Agus mengungkapkan, pada uji coba hari pertama, ada sekitar 2000 masyarakat yang berwisata ke KBS. 

Jumlah wisatawan ini sudah termasuk dengan pengunjung yang memanfaatkan gowes akhir pekan di KBS mulai pukul 06.00 - 10.00 WIB. 

"Hari ini (pengunjung) hampir mendekati 2000. Itu termasuk dengan pengunjung gowes. Jadi satu hari itu dibatasi 5000 pengunjung," ungkapnya.

Karena bertepatan pada hari Minggu, maka PDTS KBS juga memulai uji coba program gowes. 

Bahkan, beberapa program lain terkait olahraga juga diuji cobakan. Khusus untuk olahraga, seperti gowes, dibuka mulai pukul 06.00 - 10.00 WIB. Sedangkan pengunjung umum, dibuka mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB.

"Karena hari minggu, kita coba juga program gowes. Selama uji coba ini kita buat program-program yang berbau olahraga mengajak masyarakat untuk lebih sehat. Seperti gowes, jogging track, nanti kita juga ada tambah lagi dengan senam," ujarnya.

Akan tetapi, Agus juga memastikan, bahwa setiap pengunjung yang akan memasuki area KBS, diwajibkan menginstal aplikasi PeduliLindungi. 

Di samping mereka juga diharuskan mematuhi protokol kesehatan selama berada di area wisata KBS.

"Untuk anak-anak diberikan kesempatan masuk, tapi dengan syarat orang tuanya sudah vaksin dan wajib mengikuti protokol kesehatan, seperti pakai masker dan menjaga jarak," katanya.

Dari hasil evaluasi hari pertama, Agus menerangkan, bahwa banyak di antara pengunjung yang sudah melakukan vaksinasi namun belum menginstal aplikasi PeduliLindungi. 

Makanya kemudian Satgas Covid-19 mandiri yang berjaga di depan pintu masuk membantu mereka untuk menginstal aplikasi tersebut.

"Kebanyakan tadi dia (pengunjung) sudah vaksin, tapi belum download, instal aplikasi PeduliLindungi. Sehingga tadi dibantu petugas. Jadi setelah diinstal, kemudian scan barcode, baru boleh masuk," ungkap Agus.

Karena itu, PDTS KBS menyiagakan sedikitnya 85 Satgas Covid-19 mandiri yang disebar ke beberapa titik lokasi. 

Termasuk berada di pintu masuk maupun berpatroli keliling untuk mengingatkan pengunjung agar mematuhi protokol kesehatan. 

"Ada 85 petugas yang disebar. Ada di depan (pintu masuk), belakang dan patroli berkeliling. Istilahnya ada Satgas Covid-19 mandiri, mereka mengingatkan prokes," terang Agus.

Selama dilakukan uji coba, Agus juga menyebutkan, bahwa PDTS belum mengoperasikan wahana yang ada di dalam area KBS. 

Di antaranya, wahana tunggang gajah, wahana animal edutainment, feeding time, wahana akuarium maupun program wisata air.

"Termasuk stand penjual makanan di dalam KBS juga belum diperbolehkan buka. Jadi semua wahana dan stand-stand di dalam masih belum. Pengunjung hanya diperbolehkan masuk saja selama uji coba ini," imbuhnya.

Meski begitu, pihaknya menyatakan akan terus melakukan evaluasi secara berkala selama pelaksanaan uji coba ini. 

Evaluasi juga untuk memastikan uji coba KBS berjalan aman dan lancar. 

Dan, yang lebih penting adalah setiap pengunjung yang datang ke KBS disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

"Nanti kita evaluasi setiap minggu, sambil menunggu perkembangan, mungkin aturannya nanti sewaktu-waktu bisa berubah," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar