KABARPROGRESIF.COM: (Batu) Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian orang hilang dan penanganan banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur/Ist
Guna percepatan penanganan banjir bandang Kota Batu, jajaran pemangku kebijakan setempat telah menetapkan status tanggap darurat bencana.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam keterangan terulisnya, Sabtu (6/11).
Abdul Muhari menjelaskan, kesepakatan diambil oleh para pemangku kebijakan Kota Batu meliputi Wali Kota Batu, Wakil Wali Kota Batu, Kasrem, Kapolres Kota Batu, Dandim Kota Batu, Sekda Kota Batu dan OPD terkait, setelah menggelar rapat pembentukan posko darurat di Kantor Wali Kota.
"Hasil rapat tersebut ditetapkan bahwa periode tanggap darurat direncanakan selama 14 hari terhitung tanggal 4-17 November 2021," ujar Abdul Muhari.
Selain itu, Abdul Muhari menyatakan bahwa Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) juga segera disusun, dan Wakil Wali Kota Batu ditunjuk untuk memimpin penanganan darurat bencana banjir bandang Kota Batu.
Adapun untuk meringankan beban para penyintas, bantuan berupa logistik dan peralatan telah didistribusikan dan terus berdatangan dari BNPB, BPBD setempat, instansi terkait dan unsur-unsur dunia usaha lain yang terlibat dalam penanggulangan bencana di Kota Batu.
Hingga Sabtu (6/11) pukul 13.00 WIB, Abdul Muhari menyebutkan jumlah korban meninggal dunia yang sudah ditemukan tim SAR gabungan sudah sebanyak 7 orang, di mana satu orang korban baru saja ditemukan dan langsung dievakuasi.
Sementara, sisanya yang sebanyak 6 orang ditemukan selamat dari bencana banjir bandang.
Adapun dua orang yang diduga hilang ternyata orang yang sama dan sudah ditemukan. Hal itu terjadi karena ada kesalahan pencatatan data atau data ganda.
"Atas penemuan itu pula, maka seluruh korban sudah ditemukan, baik yang ditemukan dalam keadaan selamat maupun yang tidak bernyawa. Adapun dua orang yang sebelumnya dilaporkan hilang ternyata terdata dua kali," papar Abdul Muhari.
Selain korban jiwa, BNPB juga mencatat 89 KK dan 5 jiwa masih mengungsi di Gedung Kesenian Bulukerto.
Sementara itu, kerugian materil yang ditimbulkan atas kejadian bencana banjir bandang itu meliputi 35 unit rumah rusak, 33 unit rumah terendam lumpur, 73 unit sepeda motor rusak, 7 unit mobil rusak, 107 hewan ternak hanyut dan 10 kandang ternak rusak berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar