KABARPROGRESIF.COM: (Papua) Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini alias Risma mendarat di bumi cendrawasih untuk memulai rangkaian kegiatannya untuk pemberdayaan masyarakat di Papua.
Setelah menempuh perjalanan udara selama lima jam, Risma dan rombongan mendarat di Bandara Mozes Kilangin, Timika. Selanjutnya dari Bandara Mozes Kilangin, dia melanjutkan perjalannya menuju Kabupaten Asmat melalui perjalanan udara.
Di sini, kehadiran Risma disambut Bupati Asmat Elisa Kambu, para tokoh adat, tokoh masyarakat, Uskup Agats Mgr. Aloysius Murwito, dan masyarakat setempat.
Kedatangannya di Kabupaten Asmat disambut Tarian Tobe yang merupakan tarian khas daerah setempat.
Tarian ini untuk menyambut tamu sebagai bentuk penghormatan. Salah seorang penari mengalungkan Noken kepada sang Menteri Sosial.
Dari Pelabuhan Kasuari, Risma dan rombongan bergerak menumpangi speedboat yang memakan waktu selama 30 menit menuju Kampung Erosaman, Distrik Der Komour, Kabupaten Asmat.
Risma langsung menggelar pertemuan terbatas, dengan topik secara umum tentang berbagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, khususnya Kabupaten Asmat.
Uskup Agats Mgr. Aloysius Murwito menjelaskan bagaimana kondisi daratan Kabupaten Asmat yang cukup rendah, yakni sekitar 2-3 meter di atas permukaan air laut, sehingga bila air laut naik di atas itu, kawasan ini rawan tergenang air.
Namun Risma meyakini, kendala ini bisa diatasi dengan berbagai cara. Hanya butuh kerja keras untuk mengatasinya. "Saya yakin bisa diatasi," ujarnya dalam keterangannya, Kamis waktu setempat.
Kehadiran Mensos di Bumi Cenderawasih untuk memperkuat dan mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan dasar, layanan sosial dasar dan penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat.
Didampingi Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto, Mensos meninjau pembangunan community center yang akan menjadi pusat aktivitas sosial ekonomi masyarakat setempat.
Dalam kesempatan ini, Kemensos secara total menyalurkan bantuan senilai Rp3,7 miliar untuk masyarakat rentan dan warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kabupaten Asmat.
Bantuan meliputi bansos Pemberdayaan KAT tahun ke II berupa jaminan hidup bagi 45 KK selama 6 bulan, balai community center berikut perlengkapan, sarana air bersih, stimulan usaha ayam petelur, baju layak pakai untuk 100 KK dan makanan tambahan bagi 100 anak.
Kemensos juga menyalurkan bantuan bagi Keuskupan Agats yaitu 5 unit kios dan isinya berupa sembako berikut dengan distribusi barang, genset magnetik dan komputer bagi masing-masing kios di 5 lokasi.
Batuan juga dalam bentuk 10 unit peternakan ayam petelur, 3 unit perahu longboat dan honorarium bagi 6 orang pendamping lokal selama 3 tahun.
Kemudian digulirkan bantuan penanganan kemiskinan ekstrem bagi 23 kelompok KAT berupa pertanian sayur dan tanaman hidroponik.
Program pemberdayaan sosial dilakukan dengan melibatkan partisipasi lintas sektor, juga diserahkan bantuan berupa buku-buku, krayon dan globe bekerjasama dengan pihak PT Gramedia Asri Media untuk melengkapi perpustakaan di community center.
Melalui program penguatan sosial ekonomi dan pemberdayaan berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian masyarakat di Kabupaten Asmat serta mendorong pemulihan kondisi akibat pandemi Covid-19.***
0 komentar:
Posting Komentar