KABARPROGRESIF.COM: (Nganjuk) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada seluruh elemen harus siap beradaptasi dengan berbagai hal yang harus diantisipasi.
Maka mitigasi secara komprehensif menjadi penting, seperti TNI, dan Polri. Sehingga koordinasi antara Pemprov, Pemkab, Pemkot
koordinasi dengan instansi vertikal dan koordinasi dengan relawan.
“Menjadi bagian penting karena itu potensi terjadinya La Nina, potensi terjadi hydrometeorologi berarti potensi kemungkinan terjadinya puting beliung, kemungkinan cuaca ekstrem, kemungkinan banjir, sampai dengan banjir bandang,” ujar Gubernur Khofifah saat memimpin Apel Siaga Banjir di site Pembangunan Bendungan Semantok, Kabupaten Nganjuk, Senin (1/11).
Selain itu, Gubenur Jatim mengingatkan kepada petugas dan relawan untuk selalu waspada dan tanggap adanya bencana yang sewaktu akan terjadi.
“Jangan lupa relawan ini luar biasa. Khusus Tagana, saya minta 6 jam setelah kejadian sudah harus berada di tempat lokasi. Semua ini harus kita memang sudah harus melakukan kewaspadaan bersama, kesiapsiagaan bersama,” imbuhnya.
Tentunya, kata Khofifah, semua tidak ingin ada bencana alam, tetapi bahwa Jawa Timur ini udah masuk pada kategori Ring of Fire, sehingga titik-titik yang memang potensi kemungkinan terjadinya banjir ini sudah teridentifikasi.
Beberapa area pemukiman yang sering langganan banjir, tercatat di wilayah dekat sungai Kali lamong, dekat sungai Kemuning, dan pemukiman yang dekat sungai Malang, serta beberapa anak sungai lainnya.
“Maka BBWS Brantas hari ini juga hadir, Jasa Tirta juga hadir, Kementerian PUPR. Artinya bahwa apa yang kita lakukan mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi banjir ini memang harus terus disampaikan dengan berbagai ikhtiar kita,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jatim M. Alwi menjelaskan, Dinas Sosial beserta tim relawan, akan memberikan support atau dukungan selama operasi kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir maupun bencana alam lainnya.
“Misalnya disitu ada pengungsian, kita menyiapkan dapur umum, mitigasi, dan upaya memperbaiki lingkungan sesuai dengan kapasitas kita. Jadi sifatnya hanya supporting saja,” terangnya.
M. Alwi menuturkan, pada Apel Siaga ini, Dinsos Jatim menurunkan sekitar 200 relawan dari beberapa Kabupaten, bahkan juga dari Pusdalop Provinsi. Berdasarkan pengalaman tahun tahun sebelumnya, para relawan ini merata bekerja di seluruh Kabupaten Kota yang tertimpa bencana.
“Merata lah, seperti daerah Malang, Marataraman, daerah Gresik,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan Santunan kepada anak yatim. Kemudian penyerahan Penghargaan kepada 4 orang Pusdplop Tagana, penyerahan bantuan 6 (enam) Sepeda Motor Trail WR155 R untuk Pusdaplop Tagana Provinsi Jatim, dan penyerahan bantuan Bibit Gerakan Tagana Menjaga Alam.
Selanjutnya, Gubernur Jatim juga menyerahkan bantuan 5000 Masker untuk masyarakat di 8 Kab/Kota. Yang mana masing masing 500 masker diserahkan kepada Pusdaplop Tagana.
Serta penyerahan bantuan 1000 masker untuk Baksos masyarakat kec. Rejoso.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga memberikan bantuan Kaos Tagana untuk peserta Apel, dan juga bantuan Lauk Pauk sebanyak 20 paket dan sembako sebanyak 50 paket untuk KSB Siaga Semantok Kec. Rejoso Kab. Nganjuk. Serta penyerahan bantuan paket Sembako kepada 5 orang Penjaga Pintu Air dan 5 orang masyarakat sekitar.
Selanjutnya, Mantan Menteri Sosial ini meninjau peralatan siaga banjir, seperti Shelf Loader dan Excavator, Excavator, Dump truck, Fuso, Pompa Banjir, Perahu Karet, Mobile PUMP, Amphibi vehicle.
Kemudian mobile toilet, mobile vacum, mobil tangki air, tandon air 2m³ , tenda hujan 4x6. Ada juga Ambulance dan booth air minum, Tenda BPBD, Mobile Rescue, Perahu karet, dan communication mobile.
Bahkan Gubernur Jatim juga melakukan penanaman pohon Kelengkeng Jenis Bangkok. Dan selanjutnya Gubernur Jawa Timur menuju lokasi Pintu Air di Dam Margomuyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar