“Mengantisipasi terjadinya bencana alam adalah tugas bersama Pemerintah Kota (Pemkot) dan masyarakat Surabaya. Pemkot, melalui DKRTH juga telah melakukan perantingan pohon rawan tumbang, menyiapkan Satgas Rescue dan Mitigasi Penanggulangan Bencana oleh BPB Linmas,” kata mantan Ketua DPRD Kota Surabaya, Rabu (3/11).
Pria yang akrab disapa Cak Ji itu juga mengaku akan berkoordinasi dengan BMKG untuk mengupdate perkembangan cuaca terkini.
Tujuannya, lanjut Cak Ji, agar seluruh stakeholder bisa mengambil langkah cepat mengantisipasi bencana alam dan perubahan cuaca ekstrem.
“Agar kota ini selamat dari bencana, kami harap sekali lagi kita tidak bisa sendiri, mulai dari RT/RW, Tokoh Masyarakat (Tomas), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan seluruh lapisan lainnya juga harus bersiaga. Pemkot juga telah menyiapkan simulasi dan mitigasi tanggap bencana,” tegasnya.
Cak Ji menambahkan, sesuai prediksi BMKG, Indonesia bakal menghadapi badai La Nina pada Desember 2021 hingga Februari 2022. Fenomena tersebut ditandai dengan peningkatan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
“Oleh karena itu, kita harus waspada dan saling bergotong royong menghadapi perubahan cuaca akhir tahun nanti,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar