Pages - Menu

Halaman

Selasa, 01 Maret 2022

Kader Kesehatan Surabaya Sepakat Serentak Mogok Layani Warga


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ratusan kader kesehatan di Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak, Surabaya, sepakat "mogok kerja". 

Mereka sepakat menghentikan seluruh kewajiban layanan dan tugas mereka sebagai penggerak warga di bidang kesehatan dan lingkungan.

Para kader kesehatan, kader lingkungan, yang di dalamnya ada kader Posyandu, Bumantik, kader balita, kader lansia, termasuk Bunda PAUD, memilih menghentikan kegiatan mereka karena kecewa dengan kebijakan Pemkot Surabaya.

Pemkot akan menata kembali para kader kesehatan tersebut. Seluruh kader-kader itu akan dijadikan Kader Hebat. 

Namun untuk menjadi kader ini harus diseleksi ulang. 

Selain minimal harus berijazah SMP, para kader itu harus bisa memasukkan dokumen dan data lewat aplikasi.

Para kader juga tidak boleh merangkap tugas dan hanya fokus pada kader kesehatan. 

Tidak bisa kader kesehatan menjadi Bunda PAUD. Oleh para kader, kebijakan ini dinilai sama saja memangkas keberadaan para kader. Saat ini setiap RW ada puluhan kader.

"Kami para kader kesehatan sudah terlanjur sepakat menghentikan semua kegiatan mulai 1 Maret 2022 ini. Sampai menunggu keputusan terbaru Pak Wali Kota," kata Lila Kuntari, kader kesehatan senior Kelurahan Bulak, Selasa (1/3/2022).

Puluhan kader Kesehatan Kelurahan Bulak Selasa sore tadi menyatukan suara mogok layani warga menggelar pertemuan dengan Lurah Bulak Anis Pudji Astutik dan LPMK kelurahan setempat. 

Mereka sepakat melepas semua tugas sosial yang selama ini mereka emban.

Para kader itu tidak tergoda dengan Program kader hebat yang nanti mendapatkan insentif hingga Rp 1,2 juta per bulan. Selama ini, insentif kader kesehatan itu Rp 400.000 per bulan.

Lila menambahkan bahwa para kader tidak mengejar materi. Sebab akan makin bahyak waktu tersita. 

Sementara mereka punya keluarga. Para kader kesehatan dan kader-kader yang lain itu mendesak agar seluruh kader dikembalikan seperti semula.

"Kami sudah mengabdi puluhan tahun. Mana ada petugas Puskesmas mau door to door mendatangi warga. Mulai mengecek kesehatan hingga menyadarkan vaksin," tambah Lila yang diamini puluhan kader kesehatan.

Mereka menuntut kader sesuai porsinya. Kader lansia ya lansia. Kader balita ya balita. 

Ada 15 poin yang memberatkan. Termasuk tugas RT dan RW yang kini akan dibebankan kepada kader.

Pertemuan kader kesehatan dengan Bu Lurah tersebut digelar terbuka di Balai RW Bulak Rukem. 

Suara kader yang menghentikan layanan kepada masyarakat itu disampaikan di ujung pertemuan dengan Lurah Anis beserta seluruh jajaran Kelurahan Bulak.

"Saya tidak menginginkan para kader mogok. Tapi mau bagaimana lagi. Meski mogok tugas sebagai kader, saya berharap tugas sosial tetap berjalan. Silakan kalau kewajiban dan tugas administratif sebagai kader berhenti," kata Anis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar