KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Sentra Wisata Kuliner (SWK) Ketintang, Jumat (27/5).
Peletakan batu pertama itu menandai dimulainya pembangunan SWK Ketintang yang ada di halaman Kampus ITTS Jalan Ketintang 156, Surabaya.
Dalam prosesi peletakan batu pertama itu, Wali Kota Eri juga didampingi General Manajer Telkom Surabaya Utara Hendro Setyo Budi beserta jajaran telkom lainnya.
Sebab, pembangunan SWK itu akan dilakukan oleh Telkom, dan pemkot akan membangun salurannya.
Wali Kota Eri sangat bersyukur karena setelah puluhan tahun akhirnya SWK Ketintang itu bisa dibangun di depan kampus ITTS.
Selama ini, ia mengaku berpikir bagaimana caranya mengatasi genangan di kawasan Ketintang dan kampus ITTS juga kelihatan bagus dilihat dari depan.
Akhirnya, saat itu pemkot berdiskusi dengan pihak Telkom untuk pembangunan SWK-nya.
Sedangkan pemkot akan membangun saluran yang di atasnya digunakan para PKL untuk berjualan.
Bahkan, saat itu pemkot juga berharap para PKL itu bisa diakomodir oleh Telkom untuk dimasukkan ke SWK nantinya.
“Alhamdulillah gayung bersambut, telkom dengan segala kelebihannya menerima dan siap membangun SWK Ketintang. Dengan pembangunan SWK Ketintang ini, maka paling tidak bisa mengurangi genangan air di kawasan ini. Sebab, ketika kita mau membangun saluran, ternyata di atas saluran itu digunakan untuk jualan PKL yang notabenenya sudah puluhan tahun mereka berjualan di sini,” kata Wali Kota Eri usai prosesi peletakan batu pertama.
Menurut Wali Kota Eri, inilah yang selalu dikatakan bahwa membangun sebuah kota, sangat perlu adanya koordinasi dan sinergi dengan semua pihak.
Bagi dia, pemerintah, BUMN dan BUMD juga harus hadir untuk kepentingan dan kebahagiaan warganya.
“Alhamdulillah hari ini kita diberikan contoh oleh Telkom, dengan meletakkan ego sektoralnya, mereka bersedia membangun SWK ini. Tentunya ini bisa menjadi contoh untuk BUMN dan BUMD lainnya di wilayah Surabaya. Jika ini bisa diwujudkan, saya yakin akan membuat kebahagiaan, ketenangan dan kenyamanan warga Kota Surabaya. Hidup ini indah kalau saling melengkapi dan bersinergi,” ujarnya.
Wali Kota Eri juga menegaskan bahwa dengan dimulainya pembangunan SWK ini, maka pemkot juga akan langsung membangun saluran airnya di kawasan tersebut.
Bahkan, pemkot juga akan membangun dan memperlebar jalan di kawasan tersebut.
“Pembangunannya sudah dimulai dan insyallah sebelum 17 Agustus atau sebelum bulan Agustus pembangunannya sudah selesai dan bisa diresmikan dan bisa masuk para PKL. Semoga saat itu juga salurannya sudah luas dan lancar tidak ada bangunan lagi di atasnya, jalan pun lebih luas dan lebih nyaman dinikmati oleh warga,” tegasnya.
Ia juga berharap apa yang dilakukan oleh Telkom ini bisa menjadi contoh bagi BUMN dan BUMD lainnya di Surabaya. Ia menegaskan akan terus bergerak ke yang lain dengan cara yang humanis.
“Bagaimana pun juga, PKL ini adalah keluarga besar saya, warga Surabaya. Sedangkan Telkom juga keluarga besar saya yang ada di Surabaya. Jadi, seyogyanya dan sejatinya membangun keluarga itu dengan kebersamaan,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager Telkom Surabaya Utara Hendro Setyo Budi mengatakan Telkom Indonesia sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi dan digital terus berupaya untuk mendukung upaya pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.
Salah satu yang sedang dikembangkan oleh Telkom adalah program untuk pengembangan UKM secara digital, termasuk diantaranya dengan menyediakan broadband internet connectivity yang handal dan terjangkau untuk para UKM serta platform aplikasi digital.
“Nah, beberapa waktu lalu alhamdulillah kami dari Telkom berkesempatan untuk bertemu dan berkomunikasi dengan jajaran pemkot. Kami mendapat informasi bahwa Pemkot Surabaya bermaksud untuk menata kawasan lingkungan sekitar Ketintang, khususnya PKL atau UKM kuliner supaya lebih rapi dan lebih tertata. Alhamdulillah rupanya jajaran pemkot dan kami melihat potensi untuk dapat mensinergikan langkah bersama antara Pemkot dan Telkom dalam menata dan mengembangkan PKL atau UKM kuliner ini di kawasan Ketintang,” katanya.
Salah satu implementasinya adalah pembangunan SWK Ketintang yang direncanakan akan menampung sekitar 35-40 stand kuliner.
Bahkan, nanti akan dilengkapi dengan fasilitas WIFI dan sistem digital, termasuk pembayarannya.
“Kita berharap pembangunannya berjalan lancar, dan platform digital yang digunakan bisa bagus dan menjadi percontohan pengelolaannya di Surabaya,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar