KABARPROGRESIF.COM: (Sidoarjo) Konsulat Jenderal (Konjen) Australia mengapresiasi inovasi layanan pembelajaran kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim).
Menurut mereka layanan tersebut penting sebagai bagian dari mitigasi bencana bagi masyarakat.
Apresiasi itu disampaikan langsung Konsul Jenderal Australia di Surabaya Fiona Hoggart bersama wakilnya Anthony Clark. Dia berharap BPBD Jatim terus berinovasi untuk kepentingan masyarakat.
"Bagus, lengkap dan canggih. Apalagi di sini juga berfungsi untuk pembelajaran masyarakat tentang beragam bencana, seperti letusan gunung api, banjir, hujan, kebakaran dan lain-lain," ujar Fiona Hoggart saat berkunjung ke Kantor BPBD Jatim, Jumat (27/5/2022).
Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa berterima kasih atas apresiasi tersebut. Pada kesempatan itu dia juga menjelaskan tupoksi dan aksi yang dilakukan BPBD Jatim dalam upaya pencegahan dan kesiapsiagaan bencana, termasuk saat kondisi tanggap darurat.
"Seperti yang ditekankan Bapak Presiden Joko Widodo, kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat, dengan cara mitigasi berbasis vegetasi. Jadi, masyarakat kita beri bantuan pohon dan kita ajak melakukan penanaman, bersama berbagai komunitas," ujarnya.
Selain itu, dia juga menjelaskan tentang berbagai upaya peningkatan kapasitas masyarakat yang dilakukan BPBD Jatim, di antaranya, melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana), Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang berorientasi kepada pelajar, dan edukasi bencana melalui layanan Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena).
Di Pusdalops, Konjen Fiona Hoggart disambut Manager Pusdalops Dino Andalananto. Melalui layar lebar, ia pun menggali berbagai informasi tentang teknik pemantauan daerah rawan bencana, utamanya bencana hidrometeorologi dan beberapa jenis bencana lain yang baru saja terjadi di Jatim.
Sementara, di Mosipena, Konjen Australia dikenalkan tentang fungsi pembelajaran Mosipena yang bisa mobile, keliling dari desa ke desa.
"Mosipena ini juga merupakan satu-satunya layanan edukasi bencana secara mobile yang ada di Indonesia," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar