KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Ketua DPR Puan Maharani mengimbau masyarakat khusunya orang tua mengantisipasi penyebaran hepatitis akut yang dilaporkan cukup membahayakan bagi anak.
Pemerintah diminta bekerja cepat dalam memonitor dan mengatasi penyakit tersebut.
"Peran orang tua sangat penting dalam menghadapi hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini. Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah menjaga pola keseharian anak," kata Puan melalui keterangan tertulis, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2022.
WHO melaporkan ada 348 kasus hepatitis akut di berbagai belahan dunia. Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemnekes) menyebut ada 15 kasus penyakit ini terdeteksi di Indonesia dan lima di antaranya meninggal dunia.
Hepatitis akut ini disebut menyerang anak dengan rentang usia 1-17 tahun.
Puan meminta seluruh pihak tidak menyepelekan virus hepatitis akut yang menular lewat asupan makanan atau melalui mulut tersebut.
"Khususnya, kepada para ibu yang mayoritas banyak menghabiskan waktu dengan anak, saya mengimbau agar menjaga dan memastikan kebersihan makanan anak serta terus memperhatikan protokol kesehatan," ujar dia.
Tak hanya itu, masyarakat diminta untuk selalu menjaga kebersihan, termasuk rajin mencuci tangan dengan sabun.
Masyarakat juga diminta tidak menggunakan alat makan bersama dengan orang lain dan menghindari kontak anak-anak dari orang yang sakit.
"Orangctua harus lebih awas dan banyak mencari informasi sehingga bisa mendeteksi secara dini apabila anak mengalami gejala hepatitis," kata perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR tersebut.
Mantan Menko PMK itu meminta pemerintah terus berkoordinasi dentan WHO dalam menghadapi hepatitis akut.
Pemerintah diingatkan agar terus memberi penjelasan yang akurat kepada masyarakat terkait kasus dan penanganan penyakit yang masih misterius ini.
"Sehingga, tidak muncul kabar yang simpang siur terkait penyakit ini. Dan penting juga menjaga informasi untuk menghindari berita-berita hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan masyarakat," kata dia.
Puan mengatakan pemerintah harus segera menentukan protokol penanganan kasus hepatitis akut. Apalagi, penyakit ini muncul di saat pandemi covid-19 belum berakhir.
"Pemerintah Pusat juga harus meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam monitoring terkait potensi munculnya kasus-kasus baru di berbagai wilayah," ucap Puan.
Di sisi lain, Puan mengingatkan pemerintah menyiagakan dokter anak dan tenaga medis lainnya di setiap daerah. Termasuk, mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk skenario terburuk.
"Termasuk juga dengan terus memantau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Pemerintah pusat bersama-sama dengan pemda dan pihak sekolah agar menjaga peserta didik dari penyebaran penyakit ini," tegas Puan.
0 komentar:
Posting Komentar