Pages - Menu

Halaman

Pages - Menu

Senin, 06 Juni 2022

Jenderal Andika Kunjungi Rumah Dinas Baru TNI


KABARPROGRESIF.COM: (Mamuju) Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa bersama sang istri tercinta, Hetty melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Barat. 

Kunjungan itu sekaligus meninjau perumahan khusus para prajurit TNI yang siap dihuni.

Sebelumnya, para tentara yag bertugas di sana akan tinggal di rumah susun Prajurit Korem 142. 

Namun usai gempa di Mamuju, Sulawesi Barat pada Januari 2021 silam, kondisinya hancur dan tak layak huni.

Karena berada di wilayah ring of fire dengan skala gempa yang diperkirakan bisa lebih besar lagi. 

Maka Jenderal Andika mengusulkan untuk dibangunkannya perumahan khusus prajurit.

Lokasinya yang dikeliling hijaunya hutan, perumahan itu tampak mewah. Bahkan kamar mandinya dipuji bak di hotel. 

Hingga kalimat yang dilontarkan oleh Jenderal Andika soal shower pun jadi sorotan.

Kala itu Panglima Kodam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad yang masih menjabat sebagai Kepala Staff Pangdam. 

Sementara Jenderal TNI Andika masih berstatus sebagai Kasad. Ia mengungkapkan kontribusi Panglima Andika begitu diaspirasi oleh Mayjen Andi.

Karena keseriusan Andika dalam menanggapi segala operasional akibat bencana gempa. Selain untuk warga, tapi juga bantuan yang terus mengalir untuk para prajurit di sana.

Salah satu keseriusan Jenderal Andika sebagai pemimpin, ia meminta dibangunkan ulang rumah dinas untuk para prajurit di Kodam XIV/Hasanuddin. 

Lantaran rumah susun yang sebelumnya sudah hancur akibat gempa. 

Ditambah lagi, masih ada sebagian tentara yang harus menyewa rumah, bahkan tinggal di kos-kosan.

"Sempat saya ditelepon oleh bapak Kasad (Andika Perkasa), kalau enggak salah di bulan Februari (2021) waktu itu. Karena waktu itu bapak Pangdam sedang tidak ada, jadi saya yang ditelepon. Beliau mengatakan, 'Mas itu nanti ada yang meninjau rumah susun di sana. Saya perintahkan untuk membangun'. Setelah melakukan peninjauan berapa kali kemudian direncakan, bulan Mei dibangun (perumahan)," papar Mayjen Andi.

Akhirnya setelah pembangunan dimulai sejak Maret 2021, kini perumahan khusus prajurit di Mamuju, Sulawesi Barat itu selesai dibangun.

Terdapat 118 unit rumah dinas, dengan rincian di antaranya tipe 45 ada 100, tipe 70 ada 12, tipe 90 ada empat, serta tipe 120 ada dua.

Untuk bahan atau material semua sama, hanya dibedakan pada ukuran luas tanah dan bangunan.

"Ini ada 118 unit rumah. Peruntukannya sudah jelas, kalau untuk tipe 45 ini untuk Bintara dan Tamtama. Sedangkan tipe 70, 90 dan 120 untuk Pama (Perwira Pertama) dan Pamen (Perwira Menengah)," terang Mayjen Andi.

Kondisi penataan dan desain rumah dinas itu terlihat mewah. Tak kalah mencuri perhatian, shower di kamar mandi bahkan disinggung oleh Jenderal Andika.

"Sudah lihat dalamnya? Dalamnya gimana ibu?," tanya Andika.

"Alhamdulillah bapak, bagus," jawab istri dari Kapten Arhanud Bachtiar.

"Belum pernah mandi to? Nah tunggu nanti kalau mandi," kelakar Andika.

"Karena ada mesin penarik, pendorong," tukas Hetty.

"Nah, shower deras. Nanti dirawat ya mas Bachtiar. Supaya awet. Nanti suatu saat mas Bachtiar pindah, yang nerusin juga masih bagus," imbuh Andika.

Tak sedikit yang dibuat takjub dengan kondisi rumah dinas yang baru di wilayah Kodam XIV/Hasanuddin, Mamuju, Sulawesi Barat tersebut.

"Ini luar biasa, mungkin kalau di wilayah khususnya Sulawesi Barat, wilayah Kodam XIV/Hasanuddin. Ini saya katakan, tidak seperti perumahan prajurit kalau di luar sana. Tapi kayak perumahan klaster-klaster yang menengah ke atas," ungkap Mayjen Andi.

Bahkan diakui oleh salah seorang prajurit, bahwa rumah barunya kini begitu nyaman. Dengan kamar mandi bak di hotel.

"Kami sempat enggak percaya karena modelnya masa kini sekali. Dibanding yang dulu dibangun, daripada rumah-rumah dinas sebelumnya. Apalagi kamar mandi, sudah seperti di hotel. Setelah yang dulu hancur, kita pindah kos-kosan. Kami sangat terbantu dan berterima kasih," ujar seorang prajurit.

Karena keseriusan Andika dalam menanggapi segala operasional akibat bencana gempa. 

Selain untuk warga, tapi juga bantuan yang terus mengalir untuk para prajurit di sana.

Untuk bahan atau material semua sama, hanya dibedakan pada ukuran luas tanah dan bangunan.

"Ini ada 118 unit rumah. Peruntukannya sudah jelas, kalau untuk tipe 45 ini untuk Bintara dan Tamtama. Sedangkan tipe 70, 90 dan 120 untuk Pama (Perwira Pertama) dan Pamen (Perwira Menengah)," terang Mayjen Andi.

"Kami sempat enggak percaya karena modelnya masa kini sekali. Dibanding yang dulu dibangun, daripada rumah-rumah dinas sebelumnya. Apalagi kamar mandi, sudah seperti di hotel. Setelah yang dulu hancur, kita pindah kos-kosan. Kami sangat terbantu dan berterima kasih," ujar seorang prajurit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar