KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Legislator Fraksi PDIP Surabaya Anas Karno 'sambung roso' menyapa warga penghuni Rusunawa Keputih, sebagai obat penawar rindu, pada Jumat (28/10) malam.
Acara yang berlangsung di teras Rusunawa tersebut berlangsung sangat akrab. Mayoritas warga penghuni Rusunawa Keputih menceritakan kondisi ekonomi yang serba kekurangan. Selain persoalan sosial lainnya.
"Suami saya sudah lama meninggal, Saya janda 2 anak Pak Anas, yang selama ini menggantungkan penghasilan dengan berjualan kue yang tidak seberapa hasilnya. Kadang laku, kadang tidak laku," kata Sutini penghuni Blok C 2 nomor 16.
Lebih lanjut Sutini mengatakan, karena kecilnya pendapatan, dirinya menunggak biaya sewa rusun selama 3 bulan.
Untuk membayar sewa rusun, tagihan listrik dan air dalam sebulan sebesar Rp 200 ribu. Belum kebutuhan lainnya.
Kondisi ekonomi yang serba kekurangan tidak cukup memenuhi kebutuhan primernya.
"Saya akan membantu tunggakan sewa njenengan selama 3 bulan. Kondisi seperti ini juga banyak saya temui saat bertemu dengan penghuni Rusunawa Penjaringan Sari," ujar Anas Karno.
Penghuni Rusunawa Keputih adalah warga berpenghasilan rendah.
Mereka bekerja dengan penghasilan yang tidak tentu.
Ada yang bekerja sebagai penjual sayur, berdagang kue, kuli bangunan dan pekerjaan lainnya dengan pendapatan kecil.
Anas menjelaskan pemerintah kota Surabaya mempunyai sejumlah program pemberdayaan terhadap Warga Berpenghasilan Rendah (MBR).
Diantaranya kredit usaha berupa permodalan dengan bunga sangat rendah untuk UKM dan UMKM oleh BPR Surya Artha Utama (SAU), BUMD milik Pemkot Surabaya.
"BPR SAU segera memperoleh penyertaan modal dari pemkot sebesar Rp 60 milyar untuk kredit lunak UKM dan UMKM. Bunganya hanya 0,0 sekian persen. Saya berharap program ini dimanfaatkan oleh warga, dari pada pinjam ke pinjaman on line atau rentenir dengan bunga tinggi," imbuhnya
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya tersebut menambahkan, Pemkot Surabaya juga melakukan pelatihan pendampingan kepada pelaku UMKM.
"Nanti saya datangkan dinasnya untuk melatih warga disini," jelasnya.
Anas Karno menegaskan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarno Putri, sudah memerintahkan kepada kader PDIP untuk turun ke masyarakat supaya mengerti persoalan masyarakat dan menyerap aspirasi mereka.
"Bu Mega sudah mengingatkan, bahwa jebakan utama kader partai adalah perasaan mapan. Bahwa seakan menjadi pemenang pemilu sudah cukup sehingga tak mau bekerja keras. Cenderung terjebak dalam kehidupan hedonis, dan masuk dalam alam pikir kapitalisme yang sebenarnya harus dilawan dengan gotong royong," terangnya.
Karenanya kader PDIP harus mendorong spirit perjuangan, mencari tantangan untuk menjalankan ajaran Bung Karno.
"Dan ini harus dilaksanakan dengan kesadaran yang tertinggi. Sehingga kader bergerak, berinisiatif dengan kesadarannya, tanpa harus diperintah lebih dulu," pungkas Anas.
0 komentar:
Posting Komentar