Pages - Menu

Halaman

Kamis, 29 Desember 2022

Pemkot Surabaya Pasang Stiker Rumah Warga Miskin, Wali Kota Eri: Bukan untuk Merendahkan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Sosial (Dinsos) melakukan pemasangan stiker untuk rumah keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos). 

Proses pemasangan stiker dimulai di rumah KPM kawasan Gubeng Klingisan, Kelurahan Gubeng, Kecamatan Gubeng Kota Surabaya, Rabu (28/12).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua dan Anggota Komisi D DPRD Surabaya melakukan pemasangan langsung kepada lima rumah KPM di kawasan Klingsingan Gubeng Surabaya. 

Hadir pula saat itu, sejumlah pejabat hingga camat dan lurah di lingkungan Pemkot Surabaya.

Wali Kota Eri mengatakan bahwa sesuai dengan aturan, mulai hari ini pemkot menyampaikan siapa saja warga miskin yang berhak menerima bansos. 

Penentuan KPM ini berdasarkan keputusan bersama antara RT/RW dan lurah serta masyarakat di wilayah setempat sesuai 14 kriteria standar kemiskinan Badan Pusat Statistik (BPS).

"Saya tidak ingin bahwa pemerintah menentukan sendiri (warga miskin). Tapi ditentukan oleh warga sekitar di dalam satu RT itu. Disitulah nanti kita akan memberikan stiker yang kita tempel pada rumah warga yang berhak menerima," kata Wali Kota Eri usai kegiatan penempelan stiker.

Ia menyatakan bahwa penempelan stiker ini tentunya akan menjadi pro dan kontra di tengah masyarakat. 

Namun dalam ketentuannya, penempelan stiker label rumah warga miskin ini telah diatur oleh peraturan dari pemerintah pusat.

"Sehingga kita tempel rumah itu dengan stiker keluarga miskin. Tapi saya sampaikan kepada pemilik rumah, ketika stiker keluarga miskin ini ditempelkan, maka bukan untuk merendahkan dan menunjukkan bahwa mereka adalah keluarga miskin," ujarnya.

Di sisi lain, ia juga memandang bahwa penempelan stiker ini menunjukan ketidaktahuan pemerintah karena masih ada warganya yang miskin. 

Dan menurutnya, pemkot yang seharusnya malu karena masih ada warganya yang hidup di bawah garis kemiskinan. 

Sebab, sesuai dengan Pasal 34 Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia Tahun 1945, fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.

"Berarti kalau sampai ada rumah ditempelkan stiker, bukan kami merendahkan mereka sebagai keluarga miskin, tapi betapa terpejamnya mata saya sebagai wali kota dan DPRD. Sehingga kami turun bersama menempel stiker itu," tegasnya.

Nah, setelah rumah mereka ditempel stiker, Wali Kota Eri memastikan bahwa tugas Pemkot Surabaya dan DPRD selanjutnya adalah bagaimana mengentaskan keluarga itu dari kemiskinan dalam satu tahun ke depan. 

Hal itu pun dipastikannya juga menjadi koreksi bagi jajarannya di lingkungan Pemkot Surabaya.

"Bukan berarti ada yang ngomong (bicara) penempelan stiker ini merendahkan orang miskin, tidak. Sebenarnya ketika stiker ditempelkan, maka itu melihat betapa masyarakatnya terbuka dengan pemerintahnya," jelasnya.
 
Makanya pada tahun 2023 mendatang, Pemkot Surabaya bersama DPRD telah mengalokasikan anggaran Rp3 triliun untuk membuat program kerja bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Melalui anggaran tersebut, pihaknya ingin mengangkat perekonomian UMKM yang berasal dari keluarga miskin.

"Kita angkat agar tidak menjadi miskin dalam satu tahun ke depan. Sehingga orang Surabaya tidak njagakno (menggantungkan) bantuan saja. Tapi bagaimana dia bisa berusaha dan lepas dari kemiskinan," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri bersama jajarannya tak hanya sekadar menempel stiker rumah keluarga miskin. 

Namun, di saat itu pula pemkot sekaligus memberikan bantuan modal usaha bagi mereka. 

Tujuannya adalah agar keluarga itu ekonomi ke depan bisa meningkat dan segera lepas dari kemiskinan.

"Jadi itu diberikan bantuan untuk ibunya agar dia bisa buka meracang (toko kelontong) di tempatnya sehari-hari. Kita berikan modal, untungnya bisa buat kulakan lagi. Sambil kita pantau, lurah dan Dinsos juga memantau," sebutnya.

Menurut dia, apabila bantuan modal usaha yang diberikan belum mampu mencukupi keluarga, Wali Kota Eri juga memastikan akan kembali membantu keluarga tersebut. 

Intervensi akan terus dilakukan hingga ekonomi keluarga itu meningkat dan memiliki tabungan untuk mengelola usaha toko kelontong secara mandiri.

"Kedua kalau ada suami, kepala keluarga atau anaknya sudah lulus belum bekerja, ayo ikut wirausaha di Pemkot Surabaya. Sehingga harapan saya dia punya penghasilan lebih dari Rp 5-7 juta, sehingga dia setahun ke depan bisa lepas dari kemiskinan. Itulah keberhasilan pemerintah kota dan DPRD," pungkasnya.

Komandan Kodiklatal Hadiri Pelantikan Kasal Di Istana Negara


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Dankodiklatal) Letnan Jenderal TNI Marinir Suhartono, turut hadir langsung dalam pelantikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) di Istana Negara, Rabu (28/12).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Laksamana Madya TNI Muhammad Ali sebagai Kasal menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono yang kini menjabat sebagai Panglima TNI. 

Pelantikan terhadap mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I itu diiringi dengan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Usai pengucapan sumpah, Presiden Jokowi kemudian melakukan prosesi penanggalan dan penyematan tanda pangkat dan jabatan Kasal kepada Laksdya Muhammad Ali. Saat itu, Laksdya Muhammad Ali langsung naik pangkat dari Laksamana Madya menjadi Laksamana atau bintang empat. Hal tersebut berdasarkan Keputusan Presiden No. 101 TNI 2022 tentang Kenaikan Pangkat dalam Golongan Perwira Tinggi TNI tertanggal 28 Desember 2022.

Hadir dalam pelantikan tersebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fajar Prasetyo, Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Aan Kurnia dan pejabat terkait lainnya.

Capaian PAD Surabaya 2022 Tak Ideal, Komisi B Soroti Pajak Reklame


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi B DPRD Surabaya menggelar Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya, serta Kabag Perekonomian Pemkot Surabaya, pada Rabu (28/12).

Dalam Rapat Dengar Pendapat tersebut diungkapkan, jika realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Surabaya tanpa Silpa di tahun 2022 sebesar Rp8,57 triliun. Atau 87,15 persen dari target sebesar Rp9,5 triliun.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mengatakan, pencapaian PAD tersebut belum ideal meskipun terjadi peningkatan di banding tahun 2021.

"Idealnya, pencapaian PAD, sebesar 90 persen atau lebih 90 persen dari target yang sudah ditetapkan," kata Anas Karno, Kamis (29/12).

Seiring dengan pencapaian PAD yang belum ideal tersebut, Komisi B menyoroti sektor pajak reklame, yang seharusnya berpotensi signifikan menyumbang PAD kota Surabaya.

"Kami meminta supaya Bapenda kota Surabaya melihat potensi pajak reklame, dengan memplototi lagi dan melihat lagi, karena banyak tunggakan pajak di reklame," ujar Anas Karno.

Lebih lanjut Legislator Fraksi PDIP itu menegaskan, kalau para pengusaha reklame tersebut sudah mendapatkan teguran, dilanjutkan dengan surat peringatan, tapi masih saja menunggak pajak, sebaiknya ditertibkan.

"Jangan sampai potensi PAD dari keberadaan reklame ini masuk ke oknum tertentu. Sehingga merugikan PAD Surabaya," tegasnya.

Anas mengingatkan kepada Bapenda Kota Surabaya supaya tidak sekedar menetapkan besaran target terhadap pajak reklame.

"Seharusnya target pajak reklame dihitung berdasarkan jumlah titik pemasangan reklame di seluruh Surabaya. Sehingga pemasangan target ini berdasarkan logika tidak hanya sekedar pasang angka," paparnya.

Selain pajak reklame, Komisi B juga menyoroti kebocoran retribusi parkir yang menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan Kota Surabaya.

"Nanti kita akan menggelar hearing dengan Dishub untuk membahas hal ini," imbuhnya.

Anas berharap PAD Kota Surabaya di tahun 2023 akan bertambah melalui sektor pajak restoran, hotel dan hiburan.

"Sektor-sektor ini juga berpotensi untuk menaikkan PAD di tahun 2023. Hotel misalnya, sudah mulai ada kenaikkan. Okupansi sebesar 75 persen. Kita berharap PAD 2023 bisa mencapai minimal 90 persen dari target," jelasnya.

Anas Karno menegaskan, PAD kota Surabaya nantinya akan dipergunakan untuk kepentingan warga Surabaya, melalui postur anggaran belanja di APBD.

Sementara itu Kepala Bapenda Kota Surabaya Musdiq Ali Suhudi mengatakan, untuk meningkatkan PAD tahun 2023 disektor pajak, pihak akan mengintensifkan pungutan pajak lapangan. Diantaranya pajak reklame.

"Di tahun 2022, kita memang mengeluarkan kebijakan relaksasi, pemutihan denda, kemudian pembayaran pajak dengan cara diangsur. Karena masih dimasa recovery pandemi. Karena berat menanggung hutang pajak selama 2 tahun pandemi," pungkasnya.

Musdiq mengatakan, pihaknya menyasar seluruh sektor yang potensi sebagai penyumbang PAD. Termasuk pajak reklame.

Siswa Taruna Brawijaya Berkunjung ke Makodim Lamongan


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Puluhan pelajar dari Taruna Brawijaya menggelar kunjungan ke Makodim 0812/Lamongan. Kedatangan Taruna Brawijaya itu, disambut langsung oleh Dandim Lamongan, Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf.

Beberapa hal, disampaikan oleh Dandim dihadapan ratusan pelajar Taruna Brawijaya. Salah satunya, memberikan beberapa motivasi bagi para pelajar.

“Motivasi itu penting. Supaya mereka bisa meraih cita-citanya,” ujar Dandim. Kamis (29/12).

Dandim menambahkan, sebagai generasi penerus bangsa pelajar harus bisa memiliki karakter nasionalisme dan patriotisme. Pasalnya, karakter itu diyakini mampu dijadikan benteng masa depan.

“Masa depan bangsa, ada di tangan pemuda. Maka dari itu, para pelajar harus memiliki karakter-karakter tersebut,” jelasnya.

Wali Kota Eri Kebut Sektor Ekonomi dan Pariwisata Lewat Kampung Batik Okra


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Kampung Batik Orang Kranggan (Okra), di Jalan Kranggan VII, RW 1, Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, Rabu (28/12). 

Dalam peresmian itu, ia didampingi oleh jajaran Kepala PD, Camat dan Lurah di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot), serta Forkopimcam wilayah Bubutan. 

Dalam peresmian Kampung Batik Okra kali ini, Wali Kota Eri Cahyadi memberikan beberapa masukan kepada jajarannya dan warga perajin batik tersebut. 

Diantaranya adalah soal peningkatan kualitas bahan dan proses produksi batik. 

Wali Kota Eri mengingatkan, agar batik itu memiliki nilai jual tinggi dan naik kelas, maka harus ada peran pemkot di dalamnya. 

Yakni pemkot harus memberikan pendampingan mulai dari proses produksi hingga penjualannya. 

“Pemerintah itu harus mendampingi, bukan sekadar memberikan tempat berjualan saja. Setiap ada tempat seperti ini harus ada pendampingnya, seperti desainer, harus ada ahli dibidang pewarnaan hingga menjahitnya,” kata Wali Kota Eri.

Maka dari itu, lanjut Wali Kota Eri, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar), dan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) harus memberikan fasilitas itu. 

“Apa yang membuat batik itu menjadi mahal? Yaitu karena warna dan desainnya. Jadi nanti Pak Asisten II, Koperasi dan Pariwisata akan menjalankan itu (pendampingan),” lanjutnya. 

Wali Kota Eri itu juga menyampaikan, ke depannya pemkot akan bekerjasama dengan travel untuk mempromosikan pariwisata yang dimiliki Kota Surabaya. 

Sehingga, sambung Eri, ketika ada wisatawan asing dan atau dari luar daerah, akan ditujukan ke tempat-tempat wisata di Surabaya. 

“Jadi nanti ada kewajiban, ketika ada kapal pesiar masuk atau wisatawan dari daerah lain, maka travel itu memberikan pilihan tiga atau empat wisata yang kami sediakan. Ini lah peran dari pemerintah,” sambungnya.

Ia berpesan kepada Ketua RW 1, Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, Ridi Sulaksono untuk memprioritaskan warga kurang mampu yang menjadi pelaku UMKM Batik Okra. 

“Karena beliau yang lebih tahu kondisi warganya, misal ada 20 orang yang membatik itu siapa yang paling miskin. Nanti dipilah, dengan seperti itu maka bisa guyub rukun,” tuturnya. 

Ke depannya, motif batik khas Kampung Okra juga akan dipatenkan. Diketahui sebelumnya, pemkot juga sudah mematenkan 6 motif batik khas Surabaya, diantaranya motif batik Sparkling, Kintir-Kintiran, Abhi Boyo, Gembili Wonokromo, Kembang Bungur, dan Remo Surabayan.

Pada peresmian kali ini, warga Kranggan Kranggan VII, RW 1, Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, sempat memamerkan batik Okra. 

Satu persatu kain batik itu diperagakan di atas panggung dan disaksikan oleh Cak Eri. 

Camat Bubutan Ferdi Ardiansyah mengungkapkan, Batik Okra ini sudah bisa dipesan melalui aplikasi e-Peken. 

"Monggo (silahkan) Bapak dan Ibu, bagi yang ingin membeli batik Okra bisa pesan melalui e-Peken," ungkapnya. 

Ferdi menjelaskan, di Kampung Batik Okra RW 1 Kelurahan Bubutan, ada 25 warga kurang mampu yang diberdayakan. 

Proses pengerjaan Batik Okra dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok, terdiri dari 5 orang pengrajin. 

"Para pengrajin itu juga kami beri pelatihan, mulai dari desain, proses canting hingga pewarnaan, itu kami bimbing," jelas Ferdi. 

Ia menambahkan, di wilayah kerjanya tidak hanya ada  UMKM batik Okra. Ada UMKM batik lain, seperti Kampung Batik Melati dan Kampung Batik Tin. 

"Selain meningkatkan daya tarik wisata, dengan adanya kampung batik ini, juga dapat memberikan penghasilan tambahan serta menambah kreativitas ibu-ibu di wilayah kami," imbuhnya. 

Senada dengan Camat Ferdi, Ketua RW 1, Kelurahan Bubutan, Ridi Sulaksono menyebutkan, dengan Kampung Batik Okra, maka warga di wilayahnya semakin sejahtera. 

Ridi melanjutkan, di Kampung Kranggan VII bukan hanya ada batik, tetapi juga ada olahan tanaman Okra yang dimanfaatkan sebagai  bahan makanan dan minuman. 

"Jadi nama Okra bukan sekadar singkatan dari Orang Kranggan. Akan tetapi Okra itu adalah tanaman yang kaya manfaat, bisa dibuat makanan dan minuman serta obat herbal," ujar Ridi. 

Untuk proses pembuatannya, per orang dapat mengerjakan per lembar kain Batik Okra dalam jangka waktu dua minggu. Setelah menjadi baju siap pakai, per picis dijual seharga Rp 350 ribu. 

"Selain e-Peken, kami juga menggunakan instagram sebagai media promosinya. Bahkan kami juga melibatkan pemuda Karang Taruna untuk mempromosikan batik Kampung Okra," pungkasnya.

Ciptakan SDM TNI AL Profesional, Siswa Dikmaba Angkatan XLII/1 Pusdiktek Kodiklatal Ikuti Lattek Kerja


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam usaha menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) TNI AL yang profesional, Pusat Pendidikan Teknik (Pusdiktek) Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal)  mengadakan Latihan Praktek (Lattek) kerja  bagi siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AL Angkatan XLII/1 Tahun 2022 Kejuruan Mesin dan Listrik.

Lattek kerja  dilaksanakan di Bengkel Rekayasa Pusdiktek, pada Selasa  (27/12), diikuti 67 siswa terdiri dari 42 orang siswa Kejuruan Mesin melaksanakan Lattek Teknik dengan materi berupa latihan praktek Membubut Membuat Engsel, Mengoperasikan Mesin Frais,  Membuat Persegi Dua dan Lattek Mengelas Setengah Lingkaran. 

Selama melaksanakan Lattek, siswa berada dibawah bimbingan tiga orang instruktur yakni Lettu Laut (T) Tri Sehana, Serma Mes Bambang T., dan Serda Mes Karmijan.

Di bengkel listrik Pusdiktek sebanyak  25  siswa Kejuruan Listrik melaksanakan Lattek kerja Panel Kontrol Instalasi Listrik dengan materi Pemasangan Rangkaian Kontrol  Tiga Phase Dengan 1 Kontaktor, dibawah kendali instruktur Serka Triono, Sertu Eko dan Serda Arik.

Secara terpisah,  Komandan Sekolah Bintara (Danseba) Pusdiktek Letkol Laut (T) Sungkono menyampaikan bahwa Lattek ini bertujuan untuk membekali para siswa dengan mata pelajaran Lattek Permesinan dan Kelistrikan  agar memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang proses pembubutan dan pengelasan dan instalasi listrik, sehingga mampu mengaplikasikannya dalam kedinasan TNI, TNI Angkatan Laut maupun di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).

Diharapkan juga setelah mengikuti Lattek, Siswa mampu melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan proses bubut dan pengelasan dengan baik dan benar. Sehingga diharapkan bisa menjadi Prajurit TNI AL yang Unggul, Profesional , Modern dan Berkarakter sebagaimana imbauan Dankodiklatal Letjen TNI (Mar) Suhartono.

Tutup Tahun 2022, Realisasi PAD Surabaya Tak Capai 90 Persen dari Target


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi menyebut realisasi total Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya di tahun 2022 tanpa Silpa sebesar Rp8,57 triliun. 

Posisi ini masih lebih tinggi sekitar Rp250 milyar dibandingkan tahun 2021.

"Khusus untuk PAD sendiri posisinya Rp5,15 triliun. Posisi ini masih lebih tinggi sekitar Rp 300 milyar dibandingkan akhir tahun kemarin," kata Musdiq usai rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Surabaya, Rabu (28/12).

Musdiq menyebut, PAD disektor pajak mencapai Rp4,12 triliun. Lagi-lagi besaran ini lebih tinggi sekitar Rp500 milyar, dibandingkan tahun lalu yang posisinya Rp3,6 triliun.

"Namun kalau dibandingkan dengan target PAD tahun 2022 yang cukup tinggi sebesar Rp9,5 triliun. Maka posisi PAD saat ini mencapai 87,15 persen," jelasnya.

Lebih lanjut Musdiq menjelaskan capaian PAD yang dibawah target, salah satunya karena pergerakan ekonomi belum sepenuhnya pulih, setelah diterpa 2 tahun pandemi.

"Memang masih ada kendala di tahun ini, sehingga pajak tidak maksimal. Karena adanya relaksasi untuk recovery masa pandemi. Hotel saja masih berharap tingkat okupansinya sekitar 70 sampai 80 persen, dari yang sebelumnya hanya 40 persen. Jadi ini masih masa recovery. Restoran juga sama, begitu pula tempat hiburan seperti bioskop dan lain-lain," ungkapnya.

Musdiq kembali menjelaskan, sektor penyumbang pajak terbesar yaitu IMB, BPHTB, restoran, hotel dan yang terakhir pajak air dan tanah.

"Sedangkan untuk Dinas penyumbang PAD lewat retribusi yang paling besar yaitu DPRKPP, Dinas Perhubungan dan DLH," imbuhnya.

Musdiq berharap PAD Kota Surabaya di tahun 2023 akan meningkat. Seiring dengan di intensifkannya pungutan pajak dilapangan karena kondisi ekonomi sudah berangsur-angsur pulih. 

Dispenda tidak lagi memberikan relaksasi atau kelonggaran pembayaran pajak.

"Kalau kita mengacu pada realisasi sekarang, mungkin bisa naik sekitar Rp500 milyar di tahun 2023," pungkasnya.

Letkol Armen Terjun ke Sawah


KABARPROGRESIF.COM: (Klungkung) Setelah melewati masa kurang lebih selama tiga bulan, akhirnya padi demonstration plot atau demplot di lahan pertanian Subak Toye Jumpung, Desa Gelgel, Kabupaten Klungkung memasuki masa panen.

Panen itu, dilakukan langsung oleh Dandim 1610/Klungkung, Letkol Inf Armen bersama warga Desa setempat.

“Ini merupakan bagian dari adanya ketahanan pangan. Program padi demplot ini bantuan langsung dari Pangdam IX/Udayana,” kata Dandim. Kamis (29/12).

Setidaknya, di lahan seluas satu hektar itu telah menghasilkan sebanyak 6.798 padi per ubin. Panen ini, merupakan tahapan ketiga.

“Pengelolaan demplot ini dibawah kendali langsung Danramil. Hasil panen ini, nantinya akan diberikan ke masyarakat,” jelasnya.

Bukan hanya itu saja, ia berharap dengan adanya panen padi demplot seperti yang dilakukan oleh dirinya itu, bisa menjadi motivasi bagi warga untuk bisa meningkatkan hasil panen.

“Mayoritas warga disini itu berprofesi sebagai petani. Adanya panen ini, diharapkan bisa meningkatkan motivasi para petani,” pungkasnya.

Wawali Armuji Serahkan 80 Penghargaan Terbaik dalam Awarding Surabaya Eco School


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wakil Wali Kota Surabaya Armuji bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Hebi Agus Djuniantoro serta Presiden Tunas Hijau Mochamad Zamroni menyerahkan 80 penghargaan dalam kompetisi Surabaya Eco School (SES), Rabu (28/12). 

Awarding Surabaya Eco School yang diwarnai berbagai penampilan menarik itu digelar di Graha Sawunggaling, komplek kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Wawali Armuji mengapresiasi dan menyampaikan selamat kepada para pemenang Surabaya Eco School 2022 yang telah menerima penghargaan. 

Ia berharap mereka menjadi pelopor dan menjadi contoh bagi lingkungannya untuk terus menjaga lingkungannya masing-masing.

“Saya berharap mereka ini tidak hanya giat bersih-bersih dan menjaga lingkungan ketika hendak mempersiapkan lombo saja, jangan hanya tergerak sesaat, tapi harus berkelanjutan dan harus bisa menjadi contoh bagi lingkungannya,” kata Wawali Armuji.

Bagi dia, lomba-lomba semacam ini seharusnya menjadi pemacu semangat anak-anak atau pelajar Surabaya, termasuk para guru-gurunya untuk terus menjaga lingkungan supaya bebas dari sampah dan polusi. 

Makanya, ketika semangatnya menjaga lingkungan sudah dipacu oleh pemkot, lalu tahap selanjutnya diharapkan muncul kesadaran dalam diri para pelajar itu.

“Nah, kalau sudah ada kesadaran dari diri kita, ada atau tidak ada lomba semacam ini, kita akan terus menjaga dan mencintai lingkungan kita. Makanya, yang terpenting dari semua ini adalah warga terutama para pelajar ini sadar akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat,” tegasnya.

Wawali Armuji juga mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih kepada Tunas Hijau yang terus mengawal terselenggaranya acara ini. 

Sebab, acara ini sudah digelar sejak beberapa tahun silam dan terus konsisten hingga saat ini. 

“Acara ini sangat bagus dan harus terus dilanjutkan,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Hebi Agus Djuniantoro juga menyampaikan terimakasih kepada Tunas Hijau yang terus menjadi partner yang baik dalam bersama-sama menjaga lingkungan dan terutama dalam menggelar Surabaya Eco School. 

Bagi dia, kompetisi yang sudah berjalan sejak beberapa tahun silam ini sangat penting untuk pelajar Surabaya, karena mereka sudah diajari menjaga lingkungan sejak dini.

“Nah, bagi yang juara dari Surabaya Eco School ini, biasanya kami lanjutkan dan ikutkan lomba Adiwiyata di tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Alhamdulillah saat ini di Surabaya sudah ada sebanyak 300 sekolah yang berhasil menerima penghargaan Adiwiyata itu,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Surabaya Eco School 2022 Richi Razak menjelaskan bahwa kompetisi ini dimulai launching program pada 10 Oktober 2022 yang diikuti oleh seluruh Kepala SD dan SMP se Surabaya beserta perwakilan guru dan siswa kader lingkungan hidup. 

Kemudian ada workshop yang diikuti oleh utusan 270 sekolah, dan ada juga realisasi keluarga sadar iklim 2022, serta pembinaan dan evaluasi lapangan ke sekolah-sekolah dan keluarga sadar iklim.

“Kita juga ada bersih-bersih pesisir Kenjeran, dan challenge tiap pekan, serta ada lomba yel-yel, lomba jingle atau cipta lagu lingkungan antar tim sekolah. Makanya, pada hari ini kita berikan sebanyak 80 penghargaan dari berbagai lomba utama dan beberapa penghargaan tambahan lainnya,” katanya.

Adapun penghargaan lomba utama adalah kategori Sekolah Terbaik SES 2022, Juara Lomba Yel-yel SES 2022, Juara Lomba Jingle SES 2022, Penghargaan Keluarga Sadar Iklim SES 2022, dan Eco Person Of The Year 2022. 

Masing-masing penghargaan ini juaranya berbeda-beda, makanya penghargaan yang diserahkan kali ini sangat banyak, yaitu 80 penghargaan.

“Ini semua adalah langkah awal setelah 2 tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Semoga langkah kecil yang kami lakukan dapat menginspirasi banyak orang untuk melakukan aksi-aksi positif yang sama ke depannya,” pungkasnya. 

Rabu, 28 Desember 2022

Malam Tahun Baru 2023, Wali Kota Eri Larang Konvoi dan Knalpot Brong


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Selain kegiatan usaha Rekreasi dan Hiburan Umum (RHU) menjelang pergantian tahun baru, dapat menyelenggarakan kegiatannya dengan jam operasional sampai dengan pukul 02.00 WIB pada tanggal 1 Januari 2023.

Dalam SE bernomor 300/24143/436.7.16/2022 terkait dengan ketentuan Pelaksanaan Natal 2022 dan Tahun Baru (Nataru) 2023. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga menegaskan, bahwa saat malam Tahun Baru 2023, masyarakat dilarang menggunakan petasan yang berpotensi terjadinya ledakan atau kebakaran. 

Terlebih, petasan tersebut dapat menimbulkan korban manusia dan atau barang. 

"Petasan yang diperbolehkan kembang api, terus petasan yang biasa. Jadi kalau (petasan) kembang api, boleh," kata Wali Kota Eri, Rabu (28/12).

Di lain hal, Wali Kota Eri menerangkan, bahwa dalam SE juga diatur mengenai larangan untuk tidak memperjual belikan terompet. 

Namun, jika terompet tersebut dibuat dan digunakan sendiri, maka diperbolehkan. 

Termasuk pula larangan soal konvoi dan arak-arakan malam tahun baru menggunakan knalpot brong.

"Malam tahun baru tidak boleh konvoi-konvoi-an, tidak boleh knalpot brong. Dan, tidak boleh meniup terompet yang diperjualbelikan, kalau terompet sendiri tidak apa-apa, kan sudah jelas karena kita masih melewati masa pandemi. Yang kedua, ayo dijaga kerukunan umat beragama, dijaga kenyamanan," pungkasnya.

Apabila terjadi kondisi darurat atau menemukan kejadian yang membutuhkan  pertolongan, masyarakat diimbau agar menghubungi Pos Polisi terdekat, Call Center Kepolisian (CC) 110 atau Command Center 112. Seluruh layanan bersifat gratis atau bebas pulsa.

Malam Tahun Baru 2023, RHU dan Cafe Boleh Buka


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait dengan ketentuan Pelaksanaan Natal 2022 dan Tahun Baru (Nataru) 2023. 

SE bernomor 300/24143/436.7.16/2022 ini bertujuan untuk menciptakan keamanan dan ketentraman Kota Surabaya saat malam Tahun Baru 2023.

Wali Kota Eri Cahyadi menyebutkan sejumlah poin penting dalam SE tersebut. Pertama yakni, kegiatan usaha Rekreasi dan Hiburan Umum (RHU) menjelang pergantian tahun baru, dapat menyelenggarakan kegiatannya dengan jam operasional sampai dengan pukul 02.00 WIB pada tanggal 1 Januari 2023.

"RHU sudah ada batas waktunya. Makanya saya sampaikan ke Satpol PP agar disosialisasikan, kalau sampai (ada RHU) melanggar, tutup seminggu. Sanksinya ditutup, kalau RHU-nya melanggar," kata Wali Kota Eri, Rabu (28/12).

Tak hanya itu, bagi setiap RHU juga diminta untuk melakukan pembatasan. Yakni, dengan memakai aplikasi Peduli Lindungi dan kapasitas maksimal 100 persen dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Selain itu, RHU juga dilarang menerima pengunjung yang belum berumur 18 tahun.

Dalam SE tersebut, juga diatur mengenai pelaksanaan kegiatan usaha akomodasi hotel, restoran/rumah makan dan/atau kafe. 

Pertama, saat pergantian malam tahun baru, pelaku atau pemilik usaha diminta untuk tidak melakukan kegiatan dalam skala besar yang menimbulkan pengumpulan dan penumpukan massa/pengunjung.

Kedua, pelaku usaha juga diminta melakukan pembatasan dengan memakai aplikasi Peduli Lindungi dan kapasitas maksimal 100 persen dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum seperti warung makan/warteg/pedagang kaki lima/lapak jajanan dan sejenisnya, diizinkan buka dengan pengunjung maksimal kapasitas 100 persen. 

Dan tentunya, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Kemudian, untuk pelaksanaan kegiatan usaha pariwisata dan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW), diminta agar melakukan pembatasan dengan memakai aplikasi Peduli Lindungi dan kapasitas maksimal 100 persen dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Selanjutnya, ODTW juga diminta untuk melakukan pengecekan berkala pada keamanan/keselamatan peralatan dan perlengkapan fasilitas serta wahana permainan. 

Di sisi lain, dalam SE juga diatur untuk seluruh usaha pariwisata agar memastikan penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment).

Apabila terjadi kondisi darurat atau menemukan kejadian yang membutuhkan  pertolongan, masyarakat diimbau agar menghubungi Pos Polisi terdekat, Call Center Kepolisian (CC) 110 atau Command Center 112. Seluruh layanan bersifat gratis atau bebas pulsa.

Penyertaan modal PD Pasar Surya Harus Dengan Kontrak Kinerja


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana memberikan penyertaan modal kepada PD Pasar Surya untuk merevitalisasi pasar.

Tujuan pnyertaan modal tersebut untuk menggerakkan usaha PD Pasar Surya ditengah tumpukan hutang puluhan milyar rupiah di masa direksi sebelumnya.

"Kalau kita ini berkutat hanya soal hutang itu, siapapun direksinya siapapun dewasnya (Dewan Pengawas), kalau Pemerintah kota tidak turun tangan, masalah ini tidak mungkin selesai. Sehingga pasar akan begini terus di kota Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (28/12).

Wali Kota Eri menambahkan, kalau ingin kondisi pasar berubah menjadi lebih baik maka dibutuhkan intervensi pemerintah kota untuk menyertakan modal.

"Sehingga PD Pasar ini bisa membangun pasar-pasar lainnya, untuk mendapatkan income. Nah income-nya inilah yang nantinya bisa digunakan untuk membayar hutang. Kalau tidak menyertakan modal terus membangun pasar uang dari mana," jelasnya.

Penyertaan modal nantinya lanjut Wali Kota Eri disertai dengan kontrak kinerja oleh Direksi PD Pasar Surya.

"Harus dibuat kontrak kinerja. Misalnya penyertaan modal 30 milyar, tapi berapa pasar yang harus berubah menjadi baik. Misalnya 15 pasar. Jangan sampai hanya memberikan penyertaan modal, tapi tidak terukur dengan kinerjanya," tegasnya.

Selain itu, kontrak kinerja tersebut nantinya juga mencatat jaminan PD Pasar Surya untuk menyelesaikan hutang-hutangnya. 

"Melalui kontak kinerja itulah yang namanya evaluasi kinerja. Tentunya hal ini diharapkan bisa berdampak pada pertumbuhan PAD Surabaya," ungkapnya.

Mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut mengaku sudah membicarakan rencana penyertaan modal tersebut dengan DPRD Surabaya dan Kejari Surabaya.

"Saya akan berdiskusi lagi dengan DPRD bagaimana pasar ini bisa berubah. Malu kita kalau pasar dibawah PD Pasar yang nota bene adalah BUMD Kota Surabaya, ternyata kwalitasnya jelek," ujarnya.

Makanya Wali Kota Eri berharap rencana tersebut bisa di eksekusi pada Perubahan Anggaran Keuangan APBD 2023 atau sebelumnya.

"Kalau kita bisa menyertakan modal untuk BPR SAU Rp50 milyar, mungkin kalau untuk ke pasar bisa Rp30 milyar atau Rp40 milyar nanti kita hitung berapa jumlah pastinya," pungkasnya.

Pembangunan Rumah Sakit Surabaya Timur Telan Anggaran Rp500 Miliar


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi D DPRD Kota Surabaya membocorkan anggaran proyek pembangunan untuk Rumah Sakit di kawasan Surabaya Timur.

Rumah sakit di kawasan Penjaringan Sari Surabaya pada tahun 2023 itu menggunakan anggaran mulitiyears tiga tahun dari APBD Kota Surabaya sebesar Rp500 Miliar.

“Tapi kemarin dari hasil evaluasi Gubernur Jatim, bahwa multiyears APBD itu hanya dua tahun, dan tidak perlu di paripurnakan, jadi langsung jalan untuk rencana pembangunan rumah sakit Surabaya Timur ini,” kata Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, Rabu (28/12).

Ia menerangkan, proyek rumah sakit ini direncanakan menelan anggaran Rp500 miliar lebih, dimana tahun pertama dianggarkan sebesar Rp300 miliar untuk manajemen kontruksi, dan sisanya di tahun ke dua tahun 2024.

“Karena ini masih tahap awal perencanaan, jadi Komisi D akan terus sharing dengan Pemkot Surabaya,” jelasnya.

Yang jadi pertanyaan kami di Komisi D, kata Ning Kaka sapaan Khusnul Khotima, mengapa rumah sakit Surabaya Timur ini dikhususkan untuk rumah sakit Ibu dan Anak, mengapa tidak kemudian rumah sakit dengan spesifikasi tertentu misalnya.

Kedua, tambah Khusnul, karena proyek ini multiyears, maka dinas terkait harus melihat time line yaitu, kapan harus lelang, karena manajemen konstruksi itu kan butuh waktu tiga bulan. 

“Agar ini menjadi langkah kepastian bagi Pemkot Surabaya untuk membangun rumah sakit di Penjaringan Sari Surabaya Timur,” ujarnya.

Ia mengatakan, seyogyanya proyek pembangunan rumah sakit ini secepatnya dikerjakan, hanya saja karena anggaran kesehatan ini merupakan anggaran terbesar dalam postur APBD Kota Surabaya setelah pendidikan, maka jangan terlalu fokus ke proyek rumah sakit ini.

“Tapi juga wajib dialokasikan ke layanan-layanan kesehatan lainnya seperti, anggaran untuk Puskemas. Jadi pembangunan rumah sakit ini jangan sampai mengganggu anggaran layanan kesehatan lainnya, sesuai apa yang sudah disepakati dalam pembahasan APBD,” pungkasnya. 

Kaleidoskop 2022: Wali Kota Eri Hilangkan Perbedaan Sekolah Negeri dan Swasta hingga Hapus PR dengan Pendidikan Karakter


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sektor pendidikan menjadi pelayanan dasar untuk penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), dan bidang pendidikan ini juga menjadi salah satu konsentrasi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi selama memimpin Kota Surabaya, terutama di tahun 2022 ini. 

Berbagai kebijakan kemudian diambil yang menyentuh orang tua, siswa, dan guru. 

Bahkan, berbagai intervensi itu tidak hanya menyasar sekolah negeri, melainkan juga lembaga swasta mulai jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD/MI, SMP/MTs, serta pendidikan kesetaraan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2022 Kota Surabaya menjadi yang tertinggi di Provinsi Jatim. 

Angkanya terus meningkat sejak tahun 2020. Pada tahun 2020 tercatat sebesar 82,23, tahun 2021 menjadi 82,31, kemudian pada tahun 2022 mencapai 82,74. 

Nilai ini menunjukkan bahwa kualitas pembangunan manusia di Kota Pahlawan berada pada kelompok status kategori sangat tinggi.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan IPM merupakan penilaian yang harus diperbaiki terus-menerus. 

Apalagi, IPM juga dilihat dari lamanya seseorang menempuh jalur pendidikan. 

Ia menyadari masih terdapat persoalan dalam dunia pendidikan yang harus segera diselesaikan agar IPM bisa lebih tinggi dari angka 82,74. 

“Untuk mencapai hal tersebut, Pemkot Surabaya membutuhkan keterlibatan semua elemen,” kata Wali Kota Eri, Rabu (28/12).

Salah satu elemen yang dilibatkan untuk mengatasi persoalan dunia pendidikan di Surabaya adalah perguruan tinggi. 

Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta dilibatkan untuk menjadi pengajar muda dan melakukan pendampingan dari sisi akademis dan nonakademis siswa. 

Pada peluncuran Program Surabaya Mengajar (PSM) yang dihadiri Sekretaris Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini, terdapat 1.072 mahasiswa dari 23 perguruan tinggi yang terlibat. 

“Prioritas mereka terdiri atas program sekolah ramah, program sekolah sehat, dan program sekolah smart. Ketiganya meliputi identifikasi, merancang, implementasi serta evaluasi masalah belajar, psikososial, dan perlindungan anak,” ungkapnya. 

Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi juga terlibat dalam program Sinau Bareng dan Ngaji Bareng serta Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang diselenggarakan di balai RW. 

Saat ini terdapat 22 lokasi balai RW yang tersebar di 12 kecamatan dan 16 kelurahan. 

Mahasiswa yang terlibat sebanyak 155 mahasiswa. Para mahasiswa ini berkolaborasi dengan 3.141 tutor dan guru. 

“Saya ingin balai RW ini bisa hidup lagi, menjadi pusat kegiatan warganya. Bisa untuk belajar anak-anak,” katanya.

Selain akselerasi tempat belajar dan SDM, Pemkot Surabaya juga memperkuat pengembangan potensi dan pendidikan karakter di kalangan pelajar. 

Pendidikan karakter disesuaikan dengan karakter masing-masing sekolah. 

Programnya bernama Sekolahe Arek Suroboyo (SAS). 

Siswa dibebaskan dari pekerjaan rumah (PR), kemudian jam pelajaran sekolah dipangkas hingga pukul 12.00 WIB. 

Dua jam berikutnya, mulai pukul 12.00-14.00 WIB diisi dengan pembiasaan dan pendalaman karakter.

“Persoalan pendidikan tidak hanya dibebankan kepada sekolah dan pemerintah, orang tua juga harus bertanggung jawab dalam proses pembentukan karakter anak. Maka, orang tua juga harus mendidik anak-anaknya untuk memiliki karakter sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan,” tegasnya.

Upaya mengimplementasikan pendidikan karakter juga terlaksana ketika pelajar-pelajar di Kota Surabaya ikut menyukseskan Tari Remo massal yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). 

Menurutnya, kegiatan itu mengusung semangat agar para pelajar di Kota Pahlawan menjaga kearifan budaya lokal. 

Pasalnya, tidak sedikit siswa yang belum mengetahui arti dan makna Tari Remo. 

“Nantinya, setiap sekolah akan ada ekstrakurikuler wajib untuk Tari Remo. Filosofinya untuk menjaga kearifan lokal,” katanya.

Di sisi lain, perihal kesejahteraan tenaga pendidik, tidak luput dari perhatian Wali Kota Eri. 

Tahun 2022, pemberian honor atau jasa pelayanan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) menyasar kepada 4.350 tenaga pendidik Pos PAUD Terpadu (PPT), kemudian Tenaga Pendidik TK (balai RW) sebanyak 774 orang, dan Tenaga Pendidik TK/KB/TPA sebanyak 6.000 orang. 

Besaran honor untuk tenaga pendidik PPT dan Tenaga Pendidik TK (balai RW) sebesar Rp500.000 per orang. 

Sedangkan tenaga pendidik TK/KB/TPA sebesar Rp300.000 per orang. 

Berikutnya pemberian honor atau jasa pelayanan kepada guru kesetaraan dan guru agama serta kelas minggu. 

Tahun ini, sebanyak 11.675 tenaga pendidik keagamaan mendapat intervensi sebesar Rp500.000 per orang. 

Sedangkan untuk tenaga pendidik kesetaraan menyasar 226 orang dengan besaran Rp250.000. 

Untuk guru swasta, telah diberikan kepada 2.888 orang. Besarannya Rp1.000.000 per bulan.

Wali Kota Eri juga menyebut, peningkatan kesejahteraan juga diberikan kepada guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru PPPK, serta guru swasta dan guru tidak tetap (GTT) melalui tunjangan kinerja (tukin) yang cair tiap triwulan sekali. 

Pada triwulan keempat ini sudah diberikan kepada 6.967 guru. 

“Harapannya, dengan tukin ini kesejahteraan guru meningkat. Di sisi lain, mereka menjadi fokus mendidik anak-anak Surabaya,” terangnya.

Ia menambahkan pihaknya juga turut memberikan perhatian khusus kepada siswa dengan status Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Surabaya, baik yang bersekolah di negeri maupun swasta. 

Perhatian itu berupa bantuan yang bersumber dari APBD Kota Surabaya melalui Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda). 

Intervensi ini berupa paket seragam siswa MBR, yang meliputi hem, celana/rok seragam sekolah, seragam olahraga, seragam batik, sepatu, tas, ikat pinggang, topi, dasi, kaos kaki.

“Para sekolah ini bisa pesan di UMKM Kota Surabaya yang menyediakan perlengkapan sekolah tersebut. Apalagi sebagian besar pekerja di UMKM tersebut berstatus MBR, jadi uangnya bisa langsung kembali ke masyarakat, sehingga perekonomian Surabaya terus muter,” pungkasnya.

Kondisi Memprihatinkan, Komisi B DPRD Surabaya Minta Pemkot Renovasi Pasar Kendangsari


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi B DPRD Surabaya meminta Pemkot segera merenovasi Pasar Kendangsari.

Hal ini dikarenakan kondisi pasar tersebut sangat memprihatinkan.

"Sudah lebih 50 tahun Pasar Kendangsari tidak tersentuh renovasi. Lantainya masih berupa tanah liat, sedangkan banyak kayu penyangga kondisinya lapuk dan keropos. Warga mengeluhkan kondisi tersebut," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno, Rabu (28/12).

Dengan kondisi pasar seperti itu, menurut legislator Fraksi PDIP Surabaya membuat pedagang dan pengunjung pasar tidak aman dan nyaman.

"Bahkan cenderung membahayakan. Padahal Pasar Kendangsari merupakan tujuan warga Kelurahan Kendangsari, Kelurahan Panjang Jiwo, dan Kelurahan Kutisari untuk membeli bahan pokok kebutuhan sehari-hari," tandasnya.

Makanya, untuk itu Anas berharap, renovasi Pasar Kendangsari menjadi prioritas agenda revitalisasi pasar oleh PD Pasar Surabaya di tahun 2023. 

Seiring dengan rencana penyertaan modal untuk PD Pasar Surya, oleh wali kota Surabaya.

"Dengan dilakukannya renovasi, kemudian pedagang serta pengunjung merasa aman dan nyaman, tentunya akan terjadi transaksi ekonomi yang tinggi. Sehingga menunjang pertumbuhan ekonomi Surabaya," pungkasnya.

Sementara itu Direktur PD Pasar Surya Agus Priyo saat dikonfirmasi mengakui kondisi Pasar Kendangsari yang kurang layak. 

Lantainya masih tanah, kemudian banyak kayu penyangga bangunan yang keropos.

"Yang kita kerjakan pertama adalah perbaikan terhadap hal-hal yang membahayakan pedagang maupun pengunjung. Misalnya atap yang kayunya sudah banyak yang keropos. Kayu akan diganti galvalum. Artinya kita utamakan safety," terangnya.

Agus Priyo menambahkan PD Pasar Surya memberikan perhatian penuh terhadap pasar yang dinilai kurang layak untuk dilakukan renovasi. Misalnya lantai yang masih tanah.

"Pelaksanaan kita nunggu dari penyertaan modal oleh Pemkot Surabaya. Sedangkan untuk Pasar Kendangsari sudah dilakukan perbaikan kecil-kecil sama teman-teman," pungkasnya.

Pasar Kendangsari merupakan tipe pasar klas 2, yang menjadi salah satu peserta dalam lomba Pasar Pahlawan yang digelar PD Pasar Surya di bulan lalu.

Wali Kota Eri Dukung PERWOSI Surabaya Tingkatkan Prestasi Atlet Wanita


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka penyelenggaraan Musyawarah Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) di Gedung Tim Penggerak (TP) PKK, Selasa (27/12). 

Dalam pembukaan acara tersebut, juga dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus PERWOSI Jatim, Arumi Bachsin, dan Ketua Umum Koni Surabaya, Hoslih Abdullah. 

Selain itu, dalam pembukaan musyawarah ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua PERWOSI Jawa Timur, Iswachyu Dhaniarti, Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, dan Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati. Tak hanya itu, Ketua Ranting PERWOSI dari 31 Kecamatan se-Surabaya turut hadir dalam pembukaan musyawarah tersebut. 

Wali Kota Eri berpesan kepada seluruh tamu undangan yang hadir untuk meningkatkan prestasi atlet wanita melalui organisasi PERWOSI. 

Menurutnya, peran dari sebuah organisasi yang digerakkan oleh kaum wanita itu memiliki dampak besar. 

“Dalam membangun kota sangat dibutuhkan peran serta PERWOSI, untuk menjadi kota yang sehat, nyaman dan tentunya berprestasi. PERWOSI tak bergerak sendiri, ketika nanti pengurus baru dilantik, maka harus bergandeng tangan dengan Koni Surabaya,” kata Wali Kota Eri. 

Menurutnya, kolaborasi antara PERWOSI dengan Koni Surabaya juga tak kalah penting. 

Dirinya pun yakin, ketika dua organisasi itu bersatu, dapat meningkatkan kemampuan dan prestasi para atlet wanita Kota Pahlawan. 

Selain mengembangkan bakat dan kemampuan, sambung Eri, para atlet wanita itu ke depannya juga bisa menularkan bakatnya di setiap RW, Kelurahan dan Kecamatan. 

“Dengan begitu akan muncul semua atlet-atlet wanita lainnya. Karena membangun Surabaya tidak bisa dilakukan sendirian oleh Pemerintah Kota (Pemkot),” sambungnya.

Wali Kota Eri mengungkapkan, Surabaya memiliki banyak fasilitas penunjang olahraga. 

Mulai dari Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Gelora Pancasila, Lapangan Hoki, Gelora 10 Nopember, serta masih banyak lainnya. Semua fasilitas itu dapat digunakan cuma-cuma oleh para atlet Kota Pahlawan dalam mengembangkan bakat dan kemampuannya. 

“Jadi Bu Kadis (Disbudporapar), jangan ditarik uang, gratiskan. Asalkan itu (fasilitas) digunakan untuk menunjang prestasinya atlet Surabaya, nanti Koni yang menentukan. Kalau atlet dari luar daerah, baru boleh ditarik Bu Kadis,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus PERWOSI Jatim, Arumi Bachsin mendukung program dan fasilitas penunjang prestasi olahraga Pemkot Surabaya. 

Menurut Arumi, olahraga itu harus “Mengolahragakan masyarakat dan Memasyarakatkan olahraga”.

“Kalau Memasyarakatkan olahraga itu bagaimana membuat olahraga itu eksis. Sedangkan Mengolahragakan masyarakat, mengajak atlet wanita  yang telah pensiun untuk terlibat dalam kegiatan PERWOSI. Mengajak perempuan dan anak untuk ikut dalam kegiatan olahraga,” kata Arumi. 

Menurut Arumi, dengan melibatkan atlet yang purna tugas, maka ke depannya akan membuat perempuan dan anak menjadi lebih sehat dan terhindar dari penyakit. 

“Jadi PERWOSI bukan hanya memperhatikan atlet wanita yang masih aktif di bidang prestasi, akan tetapi juga memberikan perhatian lebih kepada seluruh elemen yang berkaitan dengan perempuan dan olahraga,” tuturnya. 

Senada dengan Wali Kota Eri dan Ketua Umum PERWOSI Jatim, Arumi. Ketua Umum Koni Surabaya, Hoslih Abdullah turut mendukung program Pemkot Surabaya dan PERWOSI Jatim. 

Menurut Hoslih, ketika semua program tersebut disatukan, maka atlet wanita Surabaya dapat menorehkan prestasi yang lebih gemilang daripada daerah lain. 

“Dukungan Pak Wali pun sangat luar biasa, dengan rencana membuat sport centre di GBT. Insya allah, ketika itu dibuat, maka tidak akan ada yang bisa melewati prestasinya para atlet Surabaya,” pungkas Hoslih. 

Selasa, 27 Desember 2022

Wali Kota Eri Kunjungi Warga yang Berhasil Kembangkan Usaha Via E-Peken


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Titik Rahmawati (46) adalah satu di antara warga Kota Surabaya yang sudah menggunakan aplikasi E-Peken untuk menambah pendapatan keluarga. 

Sejak sekitar dua tahun lalu, toko kelontong miliknya telah bergabung dalam aplikasi belanja online milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun berkesempatan melihat langsung toko kelontong milik Titik Rahmawati di Jalan Kalidami 8/25A, RT04/RW10 Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng Surabaya, Selasa (27/12).

Orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya itu mendadak ingin mengunjungi toko kelontong milik Bunda Titik-sapaan lekat Titik Rahmawati, yang berada gang perkampungan. 

Ia pun berharap besar kepada warga agar dapat mencontoh kemauan berusaha seperti yang sudah dilakukan Bunda Titik.

"Alhamdulillah, di Kampung Kalidami khususnya di RW 10, ada namanya Bu Titik. Dimana beliau ini untuk menambahkan penghasilan keluarganya, bahkan menyekolahkan putra-putrinya itu membuka E-Peken," kata Wali Kota Eri.

Melalui E-Peken, Wali Kota Eri menyebut, jika toko kelontong milik Bunda Titik terus berkembang dan menambah penghasilan keluarga. 

Hingga akhirnya, barang-barang yang dijual di toko kelontong Bunda Titik terus bertambah. 

"Itulah yang saya harapkan, wong Suroboyo (Orang Surabaya) ayo berusaha," pintanya.

Wali Kota Eri itu mengaku akan lebih mendukung warga yang mau berusaha dan ingin meningkatkan ekonomi keluarga. 

Dari pada, warga itu hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah tanpa berusaha. 

"Kita bisa belajar kepada Bu Titik ini, tanpa mengenal lelah (mau berusaha). Akhirnya kita memberikan bantuan," sebutnya.

Apalagi lagi, kata Eri, perangkat RW 10 Kelurahan Mojo juga memberikan perhatian kepada warga. 

Seperti misalnya, ketika ada anak putus sekolah, perangkat RT/RW setempat berusaha untuk mencarikan bantuan. 

Baginya, hal itulah yang seharusnya dilakukan untuk menjadikan RW mandiri.

"Inilah yang menjadikan RW mandiri. Jadi saya bilang, bahwa RW mandiri itu maka di dalam satu RW tidak ada anak putus sekolah, tidak ada stunting, tidak ada yang tidak mampu, semuanya jadi bahagia. Karena siapa? Karena kekuatan RW dan RT-nya. Nah, pemerintah akhirnya support di atasnya, memberikan pekerjaan," katanya.

Makanya, ia juga mengapresiasi peran perangkat RW 10 Kelurahan Mojo dalam memberikan perhatian kepada warga. 

Bahkan, ia pun meminta jajarannya di lingkup pemkot untuk membantu mendirikan toko kelontong di wilayah tersebut. 

Nantinya toko kelontong ini akan menjadi percontohan bagi wilayah lain.

Ke depan, dia berharap, toko kelontong yang didirikan itu menjadi unit usaha yang dapat menambah penghasilan keluarga di lingkungan RW 10 Kelurahan Mojo. 

Utamanya, bagi warga tidak mampu atau pendapatan keluarganya masih di bawah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

"Di RW 10 nanti dibuatkan satu toko kelontong. Jadi, warga yang ingin mendapatkan penghasilan dan pendapatannya masih di bawah UMK Surabaya, gabung di sana (toko kelontong) dan satu RW belinya di sana," harapnya.

Di lain hal, Wali Kota Eri berharap besar kepada warga agar dapat membeli kebutuhan di warung atau toko kelontong milik tetangga dari pada di toko modern. 

Sebab, menurutnya, ketika warga itu mengalami musibah, seperti sakit atau meninggal dunia, justru yang membantu adalah tetangga.

"Maka saya minta seluruh RW itu beli di toko kelontong yang disediakan oleh RW, yang terdiri dari warga tidak mampu dan pemerintah memastikan bahwa barangnya itu murah. Itu akan kita jalankan di RW 10 Kalidami, kita punya RW yang luar biasa, kita punya Bu Titik yang luar biasa, itu menjadi contoh betul," terangnya.

Sementara itu, Bunda Titik mengaku sudah bergabung ke dalam aplikasi E-Peken hampir berjalan 2 tahun. 

Ia mengungkapkan bahwa toko kelontong yang diberi nama Toko Rahmat ini tergabung dalam pembinaan Koperasi Gubeng Maju Bersama.

"Saya kebetulan pengurus Koperasi Gubeng Maju Bersama. Waktu di awal-awal pendirian, memang banyak yang sinis masuk ke koperasi. Begitu pemerintah menggencarkan E-Peken ini, alhamdulillah mereka banyak yang ingin gabung," kata Bunda Titik.

Bunda Titik juga menyebutkan, jika toko kelontong miliknya sudah berdiri sejak tahun 2013. 

Di awal, toko kelontong didirikan seadanya untuk bisa menambah pendapatan keluarga. 

Alhasil, lambat laun barang yang dijual di toko miliknya ini semakin bertambah.

Saat di awal berdirinya toko kelontong, Bunda Titik meraup omzet sekitar Rp300 dalam satu bulan. 

Meski begitu, ia tak mengenal kata lelah dan tetap berusaha untuk mengembangkan usahanya. 

Bahkan, ia juga sempat menjajal menggunakan aplikasi penjualan online untuk mengembangkan usahanya itu.

 "Begitu online tapi belum masuk E-Peken, itu bisa sampai Rp 800-900 ribu per bulan. Karena kita (toko) ada di gang kecil, tidak ada akses umum untuk lewat. Akhirnya dengan E-Peken ini bisa sampai Rp 1,5 sampai 2 juta," ungkapnya.

Bahkan, Bunda Titik mengaku, hasil dari penjualan toko kelontong melalui aplikasi E-Peken, telah mampu membelikan handphone kedua anaknya untuk belajar daring saat pandemi Covid-19. 

Tak hanya itu, keuntungan yang didapat dari E-Peken juga diakuinya membuat barang yang dijualnya semakin bertambah.

"Kemarin waktu pandemi HP kedua anak saya rusak, selang 1,5 bulan akhirnya saya belikan pakai keuntungan E-Peken. Terus saya sendiri hitungannya yang awalnya barang saya sedikit, bertambah tidak terasa, tapi saya stok yang bisa tahan lama seperti sabun. Jadi, modal saya di toko jadi banyak banget, mungkin keuntungannya di situ," pungkasnya. 

Gereja Bedah Rumah Warga Tak Layak Huni, Wali Kota Eri: Ini Bukti Surabaya Kota Torelansi!


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Berbagai dukungan terhadap program dan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengalir. 

Salah satunya dilakukan oleh para jemaat Victory Community Church Surabaya dalam mendukung program Dandan Omah atau Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Jalan Dukuh Setro 1 A/4 Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mengunjungi penerimaan manfaat, Selasa (27/12), turut mengapresiasi wujud keberagaman dan toleransi yang telah dicontohkan oleh para jemaat Victory Community Church Surabaya sebagai salah satu corporate social responsibility (CSR) di Kota Pahlawan.

“Alhamdulilah di sebelah saya adalah Pendeta Herman beliau dari Gereja Victory. Syukur Alhamdulilah ketika Pemkot menggiatkan untuk membangun untuk rumah tidak layak huni ternyata semua elemen di Surabaya bergerak, (contohnya) ada Baznas lalu ada Gereja Victory,” kata Wali Kota Eri.

Tidak hanya rumah tinggal atau hunian yang dilakukan perbaikan, Victory Community Church Surabaya juga membantu perbaikan rumah ibadah umat muslim di Kota Surabaya. 

Sebab, menurut Wali Kota Eri melalui toleransi beragama inilah berbagai program dan kebijakan Pemkot Surabaya bisa segera dirasakan oleh masyarakat. 

“Saat melihat gerakan Pemkot Surabaya, maka beliau dengan seluruh jamaahnya mengumpulkan rezeki untuk ikut membantu membangun rumah tidak layak huni. Ini bukan rumah pertama yang dibangun, sudah berulang kali beliau membangun rumah, bahkan membantu tempat ibadah umat muslim, luar biasa. Inilah kekuatan toleransi, ini juga bukti bahwa Surabaya kota toleransi!" tegasnya.

Karenanya, dalam upaya mengentas kemiskinan, pengangguran, dan masalah apapun di Kota Surabaya, ia menegaskan bahwa sudah saatnya Surabaya Bergerak melalui semua agama dan suku menjadi satu kekuatan besar. 

Yaitu, sesuai dengan pengamalan ideologi Pancasila dalam menjaga rasa kemanusiaan, kerukunan, serta guyub rukun. 

“Matur nuwun (terima kasih) Pendeta Herman, pendeta luar biasa memberikan inspirasi buat saya untuk semakin menguatkan toleransi di Kota Surabaya. Gereja Victory saya matur nuwun (terima kasih) untuk semua jamaahnya yang terus bergerak membantu warga di Kota Surabaya tanpa melihat apa agamanya tapi mengutamakan kemanusiaan,” ujarnya.

Kedepannya, di awal tahun 2023, Wali Kota Eri berniat untuk bertemu dan berkumpul bersama para pemuka agama dalam merumuskan upaya mensejahterakan seluruh masyarakat di Kota Pahlawan. 

Penyelesaian permasalahan tersebut akan merujuk pada data yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya. 

“Sebetulnya secara bertahap kita sudah bertemu dengan semua agama, tapi di Januari 2023 kita akan berkumpul lagi semuanya. Kita berikan data, mau diapakan ini? disitu yang membuat kita sadar betul. Sebab, ini belum pernah dilakukan dimanapun,” terangnya.

Di sisi lain, saat perayaan Hari Natal, berbagai umat beragama dan suku yang ada di Kota Surabaya ikut membantu melakukan penjagaan keamanan di seluruh gereja di Kota Pahlawan. 

Maka, Wali Kota Eri mengajak pada perayaan keagamaan apapun, masyarakat turut membantu menjaga rasa toleransi.

“Kalau kemarin waktu Natal, kita menjaga semuanya ada Banser, Ansor, Kokam, dan suku yang banyak macam-macam. Saya berharap nanti Idul Fitri dan Idul Adha, saat memotong qurban ada umat Kristen di sana, setelah memotong kita makan bersama. Ini toleransi yang luar biasa, kita akan saling membantu,” katanya.

Sementara itu, Pastor Senior Victory Community Church Surabaya Herman Santoso menyampaikan bahwa pihaknya terus mendukung berbagai program Pemkot Surabaya. 

Hingga saat ini telah dilakukan perbaikan pada 1 mushola dan akan menyasar rumah ibadah umat muslim yang lainnya.

“Nanti akan ada lagi yang berikutnya. Untuk rumah (hunian) baru 7 dan tempat ibadah Kristen ada 31. Meskipun, usia gereja kita tahun depan baru 7 tahun, tetapi kita akan terus berkarya dan saling membantu memberkati kemajuan Kota Surabaya tercinta di bawah kepemimpinan bapak Wali Kota Eri,” kata Pastor Herman.

Tak hanya itu, Victory Community Church Surabaya juga meminta dukungan dan kerjasama Pemkot Surabaya dalam pemberian informasi lokasi yang memerlukan bantuan. 

Sebab, pihaknya telah menyiapkan berbagai unit bagi kepentingan masyarakat Kota surabaya. 

“Kita punya tim yang akan survei untuk membantu Pemkot Surabaya, baik dalam bentuk bantuan bagi warga miskin, dalam bentuk bangunan, (perbaikan) rumah ibadah maupun dalam bentuk bantuan lainnya,” ungkapnya.

Ditemui di lokasi yang sama, penerima manfaat, Edi Sunarno Tedjo Oetomo menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah bekerjasama dengan Victory Community Church Surabaya. 

Melalui perbaikan rumah tak layak huni tersebut, kini keluarganya tidak lagi mengalami banjir karena perbaikan tersebut meliputi lantai, dinding, plafon beserta kerangkanya, hingga area kamar mandi.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah bekerjasama dengan Gereja Victory. Saya sangat senang sekali, karena dulu rumah saya tiap kali hujan deras, air menggenang di depan rumah pasti nyumber. Jadi sewaktu malam hari saya tidur, bangun pagi air sudah masuk rumah. Setelah rumah saya di bedah Gereja Victory sudah tidak nyumber lagi, lantainya ditinggikan dan di keramik,” pungkasnya.

Kaleidoskop 2022: Gebrakan Padat Karya dan Destinasi Wisata Baru Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Fokus Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya 2022 salah satunya adalah pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. 

Rencana tersebut direalisasikan dengan sejumlah program, mulai dari gebrakan padat karya hingga penataan dan pengembangan destinasi wisata baru. 

Alhasil, kini pertumbuhan ekonomi Surabaya terus merangkak naik hingga mencapai 7,17 persen.

Program ekonomi kerakyatan berupa padat karya ini menjadi kunci utama keberhasilan Surabaya dalam membangkitkan ekonomi yang sempat terpuruk di masa pandemi Covid-19. 

Saat itu, tepatnya di tahun 2020, pertumbuhan ekonomi terpuruk dan minus di angka -4,85 persen, kemudian meningkat tajam di tahun 2021 hingga mencapai 4,29 persen atau meningkat sekitar 8 persen. 

Selanjutnya, di tahun 2022 naik lagi ke angka 7,17 persen atau naik sekitar 3 persen.

“Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi Surabaya terus meningkat hingga mencapai 7,17 persen, dan itu lebih tinggi dari Jatim dan nasional. Artinya apa, berarti sinergi kuat yang kita bangun bersama semua stakeholder yang ada di Surabaya melalui program ekonomi kerakyatan terbukti berhasil,” tegas Wali Kota Eri, Selasa (27/12).

Selama beberapa tahun terakhir ini, Surabaya sudah menerapkan program ekonomi kerakyatan, yang mana semua kebutuhan di Surabaya dipenuhi oleh UMKM dan toko kelontong yang tersebar di berbagai penjuru kota. 

Seluruh ASN Pemkot Surabaya dan siswa SD-SMP, kebutuhan batik dan seragamnya memakai buatan UMKM Surabaya.

Saat ini, Pemkot Surabaya juga memanfaatkan platform digital dengan membuat e-commerce pemerintahan pertama di Indonesia, yaitu e-Peken Surabaya. 

Pada aplikasi tersebut ada sekitar 500 pedagang toko kelontong yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok. 

Konsumen tetapnya adalah para ASN Pemkot Surabaya yang diwajibkan membeli semua kebutuhan pokoknya dari aplikasi e-Peken tersebut. 

Bahkan, kini e-Peken itu juga sudah dibuka untuk publik, sehingga semua orang bisa ikut berbelanja di e-commerce tersebut.

“Sejumlah toko di e-Peken itu omzet transaksinya bahkan ada yang meningkat 500 persen lebih. Tentu ini akan sangat membantu warga yang di bawah, sehingga perekonomian terus berputar,” tegasnya.

Selain e-Peken, Pemkot Surabaya juga terus mengembangkan program padat karya yang di sebar di seluruh kecamatan di Kota Surabaya. 

Padat karya ini berbeda-beda di setiap kecamatan tergantung potensinya di setiap wilayah. 

Padat karya ini banyak memanfaatkan lahan tidur atau lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) di setiap kecamatan, total sudah ada 20 rumah padat karya yang diresmikan, dan dalam waktu dekat ada 14 rumah padat karya yang bakal diresmikan.

"Padat Karya ini (hadir) untuk memancing MBR Surabaya agar mau bekerja dan berusaha. Ketika sudah bekerja, kami pastikan mereka mendapatkan pendapatan yang layak, yakni sebesar Rp 2-3 juta per bulan. Bahkan, padat karya yang paving dan jahit sudah ada yang mendapatkan pendapatan sampai Rp 6 juta perbulan," ujarnya.

Saat ini, program padat karya yang tersebar di seluruh Surabaya itu sudah banyak menyerap tenaga kerja di Surabaya. 

Apalagi, ketika Pemkot Surabaya merealisasikan program dandan omah, para pekerjanya diambil dari warga sekitar, sehingga warga yang pengangguran bisa ikut bekerja dengan program yang dilakukan oleh pemkot itu.

Tak heran jika Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2022 menurun 2 persen, tepatnya di angka 7,62 persen. 

Sebelumnya, angka pengangguran terbuka itu naik drastis pada tahun 2019 di angka 5,76 persen. Kemudian, pada saat pandemi Covid-19 tahun 2020 meningkat menjadi 9,79 persen. 

Selanjutnya, pada tahun 2021 angka TPT itu menjadi 9,68 persen, dan akhirnya pada 2022 di triwulan II turun menjadi 7,62 persen.

“Program padat karya ini tujuan akhirnya adalah mengentas kemiskinan di Kota Surabaya. Makanya, saat mengembangkan padat karya itu, semua pihak saya minta untuk meninggalkan ego sektoral, tapi harus memiliki kebersamaan dan gotong royong, sehingga ekonomi kerakyatan setempat bisa digerakkan, dan alhamdulillah program padat karya ini sudah menjadi percontohan nasional untuk mengentas kemiskinan,” kata Wali Kota Eri.

Di samping itu, Pemkot Surabaya juga melakukan penataan dan pengembangan destinasi wisata baru di Kota Surabaya. 

Destinasi wisata itu mulai dari Tunjungan Romansa yang dilaunching pada akhir tahun 2021, dan terus dikembangkan penataannya pada tahun 2022 ini. 

Lalu penataan dan pengembangan wisata di Jembatan Suroboyo Kenjeran, Wisata Susur Kalimas, dan Wisata Pesisi THP Kenjeran.

Selain itu, Wali Kota Eri juga meluncurkan Wisata Kya-kya di Jalan Kembang Jepun, Surabaya, Sabtu (10/9). 

Di bulan itu juga, Wali Kota Eri meluncurkan wahana wisata Romokalisari Adventure Land di kawasan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Minggu (25/9). 

Kedua wisata baru ini mampu menyerap banyak UMKM, sehingga perekonomian Surabaya terus berputar.

“Insyaallah ke depan Pemkot Surabaya akan terus hadir untuk menciptakan peluang-peluang kerja bagi warga, apalagi tahun depan pemkot sudah menganggarkan Rp 3 triliun untuk UMKM. Dengan gotong royong dan sinergi bersama seluruh elemen masyarakat, insyallah kemiskinan dan pengangguran di Surabaya dapat diselesaikan,” pungkasnya.