Hasilnya, nama Menteri Sosial (Mensos), sekaligus mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma masuk dalam tiga besar dalam urusan perolehan elektabilitas.
Risma mendapatkan persentase elektabilitas sebesar 10,7 persen.
Angka itu mengungguli elektabilitas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 1,4 persen.
Peneliti senior SCC Ikhsan Rosidi menyebut, persentase elektabilitas itu menjadi pertanda bahwa masyarakat di Jawa Timur, khususnya Surabaya ingin melihat Risma bersaing memperebutkan kursi Presiden Indonesia, pada kontelasi politik 2024.
"Level Jawa Timur itu hampir tidak ada hari tanpa aktivitas yang dilakukan Bu Khofifah. Hanya saja begini, kadang-kadang logika rakyat itu berbeda dengan logika kami atau apalagi logika politisi," kata Ikhsan saat paparan hasil survey elektabilitas di Hotel Narita, Surabaya, Kamis (12/1).
Sementara, melihat elektabilitas 1,4 persen milik Khofifah, menurut Ikhsan, hal tersebut menjadi tanda bahwa sosok mantan Mensos ini diinginkan masyarakat untuk memimpin Jawa Timur, ketimbang baju di Pilpres 2024.
Potret elektabilitas dari Khofifah itu bukan berarti nama Gubernur Jawa Timur cocok menjadi salah satu capres.
"Artinya, harapan masyarakat lebih ingin Khofifah tetap ingin menjadi gubernur. Sementara Bu Risma naik menjadi salah satu calon presiden," jelasnya.
Selain nama Khofifah, elektabilitas Risma juga mengungguli capres Partai NasDem Anies Baswedan (9,3 persen),
Berikut hasil survey elektabilitas sejumlah sosok potensial untuk Pilpres 2024 :
1. Ganjar Pranowo 34,6 persen.
2. Prabowo Subianto 16,3 persen.
3. Tri Rismaharini 10,7 persen.
4. Anies Baswedan 9,3 persen.
5. Agus Harimurti Yudhoyono 3,9 persen.
6. Puan Maharani 3,5 persen.
7. Erick Thohir 3,3 persen.
8. Ridwan Kamil 3,2 persen.
9. Sandiago Uno 2,0 persen.
10. Khofifah Indar Parawansa 1,4 persen.
11. Andika Perkasa 1,4 persen.
12. Airlangga Hartarto 1,3 persen.
13. Mahfud MD 0,8 persen.
14. Muhaimin Iskandar 0,6 persen.
15. Lainnya 0,8 persen.
16. Tidak memilih/tidak mengetahui (TT/TM) 6,9 persen.
Sekadar diketahui, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan mulai 1-10 Januari 2023, di 31 Kecamatan di Kota Surabaya.
Survey SCC ini melibatkan 1.200 responden, dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.