KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Banyak kejadian unik dan menarik yang dialami jajaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya saat melakukan evakuasi kedaruratan.
Bahkan, data evakuasi kejadian pada tahun 2022, meningkat menjadi 1.400 dari tahun 2021 sebanyak 624 peristiwa.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Dedik Irianto menceritakan beragam kisah unik dan menarik yang pernah dialami jajarannya.
Kejadian itu dialami oleh para personelnya saat membantu warga melakukan beragam evakuasi penyelamatan kedaruratan atau rescue.
"Penyelamatan itu dalam arti kita membantu dalam hal terkait kedaruratan. Artinya, kedaruratan yang bisa mengancam jiwa, bisa mengancam kerugian materi atau kerugian materil," kata Dedik Irianto, Sabtu (14/1).
Namun demikian, tak sedikit kejadian menarik yang pernah ditangani personel DPKP Surabaya.
Seperti di antaranya saat membantu mengambil kunci sepeda motor warga yang jatuh ke dalam saluran gorong-gorong saat tengah malam.
"Pernah ada saat malam hari itu warga hubungi kami, kontak kunci kendaraannya masuk ke dalam gorong-gorong. Itu ya tetap kita layani, kita bantu," cerita Dedik.
Tak hanya itu, Dedik mengatakan, pihaknya juga beberapa kali mengevakuasi kucing terjebak di atas pohon hingga membantu warga melepas cincin yang menyangkut di jari tangan.
Bahkan, juga pernah membantu mencarikan dompet milik seorang nenek yang masuk ke dalam sumur.
Dedik kembali menceritakan, saat itu ada warga yang menghubungi Command Center 112 untuk meminta pertolongan mengambil dompet di dalam sumur.
Namun setelah dicari di dalam sumur, ternyata dompet itu tidak ada.
"Ternyata setelah dicari teman-teman nyemplung ke dalam sumur tidak ada dompetnya. Akhirnya tidak ketemu setelah dicari-cari di dalam sumur, dan ternyata orangnya sendiri lupa menaruhnya di mana," ujarnya.
Selain pernah nyemplung mencari dompet di dalam sumur, kejadian-kejadian lucu juga tak luput dialami jajaran DPKP Surabaya selama tahun 2022.
Dedik menyebut, setidaknya pernah dua kali jajarannya melakukan evakuasi ular di dalam rumah yang ternyata hanya berupa mainan.
Pertama, evakuasi dilakukan saat hari kedua perayaan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2022. Ketika itu ada warga yang meminta bantuan CC 112 untuk mengevakuasi ular di dalam rumah.
Sebab, saat itu rumah hanya ditinggali seorang Asisten Rumah Tangga (ART) dan majikannya tengah pergi ke luar kota.
"Dia (ART) sudah dua hari tidak berani masuk ke rumah karena ada ular di bawah kasur, akhirnya tetangga menyarankan untuk telepon CC 112. Nah, setelah kita datang dan melakukan evakuasi, ternyata itu hanya ular mainan," terang Dedik.
Kejadian yang sama juga pernah dialami personel DPKP Surabaya pada bulan Desember tahun 2022.
Bedanya, kali ini ular yang dilaporkan oleh warga posisinya berada di atas lemari di dalam rumah.
Ternyata setelah dijepit menggunakan snake stick atau tongkat penjepit ular, rupanya hanya mainan.
"Itu pernah terulang lagi di Desember 2022 kemarin, yang ternyata ular mainan. Ketika dicubit pakai stick, ternyata itu hanya ular mainan," katanya.
Meski demikian, Dedik memastikan bahwa apapun kejadian kedaruratan yang dilaporkan oleh warga, tetap akan dilayani.
Dan, seluruh layanan evakuasi kedaruratan yang diberikan oleh Pemkot Surabaya ini bersifat gratis atau tidak ada biaya.
"Apapun itu kejadian kedaruratan yang dilaporkan oleh warga, kita tetap layani. Karena evakuasi penyelamatan ini juga menjadi bagian dari penilaian Indikator Kinerja Operasional (IKO) kita," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar